Pojok Ruang PKBN2K: Maukah Engkau Menjadi Orang yang Jujur?
Berita Lainnya - 30 November 2020
“Bu, saya mau curhat. Kita kan sekarang ini sekolahnya di rumah. Saya gak suka kalo misalnya ujian ada kerja sama atau mencontek gitu, Bu. Ibu ada solusi gak?” Sebuah pesan Whatsapp dari salah seorang siswa yang membuat saya menjadi sedih namun bangga. Sedih karena sampai saat ini saya belum mengetahui aplikasi yang dapat menjamin kejujuran siswa ketika mengerjakan soal ujian pada masa pendidikan jarak jauh (PJJ) ini. Namun, saya juga merasa bangga karena mempunyai siswa yang menjunjung tinggi kejujuran dalam kehidupannya. Ibu berharap kelak engkau akan menjadi pemimpin bagi Negara Indonesia. Pemimpin yang jujur akan membuahkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Anakku, ketika engkau membaca artikel ini anggaplah ini sebagai balasan dari ibu terhadap penyelesaian dari masalahmu.
Kondisi pandemi yang mengharuskan kita untuk melaksanakan PJJ dapat menjadi pedang bermata dua dalam pendidikan. PJJ menjadi persoalan ketika siswa memilih untuk bekerja sama dengan teman dalam satu grupnya, mencari jawaban melalui internet atau bertanya kepada orang yang dianggap ahli untuk mengerjakan soal ujian. Siswa tidak lagi mengenal kejujuran, hanya keinginan untuk mencapai nilai tertinggi dengan cara apapun. Pahitnya, mungkin terlintas dalam pemikiran lebih baik PJJ dibandingkan pembelajaran langsung di sekolah karena mudah mendapatkan nilai yang tinggi ketika ujian. Namun PJJ juga dapat menjadi keuntungan, karena dapat menjadi alat untuk melatih dan meningkatkan kejujuran dan kemandirian siswa. Hidup bukan hanya untuk saat ini, namun masa sekaranglah yang akan menentukan masa depan kita. Nilai yang diperoleh tanpa pengetahuan dapat menjadi batu sandungan ketika orang lain tidak melihat kesesuaiannya. Namun, nilai kejujuran yang terpelihara dengan baik dalam kehidupan akan menghasilkan keuntungan yang sangat bernilai.
Dalam Amsal 2:7 tertulis bahwa Tuhan menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur dan menjadi perisai bagi orang yang sikapnya tidak bercela. Anugerah yang terbesar dalam hidup kita adalah ketika Tuhan selalu berada di pihak kita. Kehidupan tidak selalu tanpa masalah. Namun apa yang perlu kita khawatirkan jika Tuhan sudah menjanjikan pertolongan dalam setiap kehidupan kita. Setiap permasalahan yang kita alami tidak akan membuat kita menjadi lemah, namun membuat kita menjadi lebih kuat. Tuhan yang akan menjadi penolong dan perisai kita. Namun ada syaratnya, hiduplah dengan jujur. Anak-anakku, kalian dihadapkan dalam dua pilihan ketika mengerjakan soal ujian yaitu melakukan kecurangan untuk keberhasilan yang semu dan sesaat atau mengerjakannya dengan penuh kejujuran dan keyakinan bahwa Tuhan akan memberkati setiap usahamu dan membuat dirimu menjadi sangat bernilai. Kiranya kejujuran senantiasa terpelihara dalam hidup kita. Amin.
Penulis: Romada Rumahorbo
Penyunting: Nunut Dumariana
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur