Pojok Best : SELF LOVE
Berita Lainnya - 06 May 2025
Penulis : Elvira Salim, XII IPS
Editor : Tim Medsos AKJ
Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri. (Amsal 11: 17)
Dalam hidup yang serba cepat dan penuh tekanan, seringkali kita fokus pada diri sendiri: kebutuhan kita, kelelahan kita, bahkan luka kita. Tanpa sadar, kita mulai berpikir bahwa memberi atau bermurah hati adalah beban tambahan. Padahal, firman Tuhan justru berkata bahwa orang yang murah hati sebenarnya sedang berbuat baik kepada dirinya sendiri.
Murah hati bukan hanya soal memberi uang atau barang. Itu bisa sesederhana memberi waktu untuk mendengarkan teman, memberi perhatian kepada orang tua, atau memberi pengampunan kepada mereka yang menyakiti. Dalam setiap tindakan memberi itu, kita sedang mengalirkan kasih Tuhan kepada sesama—dan tanpa kita sadari, hati kita pun dipulihkan.
Sebaliknya, ketika kita menyimpan amarah, dendam, atau egoisme, kita bukan hanya menyakiti orang lain, tapi juga menyiksa diri kita sendiri. Hati yang keras perlahan-lahan membuat jiwa kita kering dan menjauh dari damai sejahtera.
Yesus sendiri adalah teladan kemurahan hati terbesar. Ia memberi tanpa pamrih, mengasihi tanpa syarat. Ketika kita mengikuti jejak-Nya, kita akan menemukan bahwa memberi itu bukan kehilangan, melainkan justru mendapatkan: sukacita, damai, dan kedekatan dengan Tuhan.
Mari belajar menjadi pribadi yang murah hati—karena saat kita memberkati orang lain, kita pun sedang memberkati diri sendiri.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur