Pojok Best : Rendah Hati Bukan Berarti Rendah Diri
Berita Lainnya - 10 June 2025
Penulis : (Gwenna Moriel Silalahi, XI-2)
Editor : Paskalina
“Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati.”
(Amsal 11:2)
Kamu pernah gak sih ketemu orang yang kelihatannya tahu segalanya, suka menyombongkan diri, dan merasa paling benar? Atau, mungkin tanpa sadar, kadang kita juga bisa jadi orang itu. Nah, ayat ini mengingatkan kita bahwa keangkuhan gak akan pernah membawa kita ke tempat yang baik. Justru, saat kita sombong, kita membuka pintu buat orang lain mencemooh atau menjatuhkan kita.
Tapi sebaliknya, saat kita rendah hati, di situlah hikmat—alias kebijaksanaan—bisa masuk. Orang yang rendah hati bukan berarti minder atau merasa gak punya apa-apa. Justru mereka tahu batas diri, mau belajar, dan gak segan mengakui kalau mereka belum tentu benar. Dan itu bukan kelemahan, tapi kekuatan.
Rendah hati bikin kita terbuka untuk berkembang. Kita jadi lebih mudah belajar dari orang lain, lebih peka sama sekitar, dan gak cepat puas diri. Sementara kalau kita angkuh, kita bakal berhenti bertumbuh. Karena orang yang merasa sudah tahu segalanya, gak akan mau belajar hal baru.
Hikmat sejati tumbuh dari hati yang mau mendengar, bukan dari mulut yang ingin selalu menang sendiri. Jadi, kalau kamu ingin jadi pribadi yang bijak, sukses, dan dihormati, mulailah dari sikap rendah hati. Dunia ini udah cukup bising dengan orang yang ingin terlihat hebat. Jadilah seseorang yang diam-diam belajar, bekerja, dan bertumbuh—tanpa harus berteriak soal pencapaiannya.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur