POJOK BEST: Berani Keluar dari Zona Nyaman
Berita Lainnya - 17 December 2021
Penulis: Romada Rumarhobo | Editor: Maria Fransisca
"Kamu dapat memilih keberanian atau kamu dapat memilih kenyamanan, tetapi kamu tidak dapat memilih keduanya." -Brené Brown
Keberanian dan kenyamanan adalah pilihan yang harus dipilih salah satu. Mengapa? Untuk memperkuat proses bernalar kita, mari kita belajar dari tokoh ALKITAB yaitu Sadrakh, Mesakh, dan Abednego pada kitab Daniel.
Pada kitab Daniel, disampaikan bahwa Raja Nebukadnezar membangun sebuah patung emas dan memberikan titah kepada semua orang yang berada di bawah kepemimpinannya untuk menyembah patung emas berhala tersebut serta apabila ada kedapatan yang tidak sujud menyembah, akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala.
Mendengar titah tersebut, maka sujudlah semua orang menyembah patung emas yang telah didirikan Raja Nebukadnezar. Namun tidak demikian dengan Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka meyakini bahwa hanya Tuhanlah yang patut dipuja dan disembah. Mereka tidak mau menyembah patung emas berhala.
Meskipun Raja Nebukadnezar memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyembah patung emas di depan Raja supaya terhindar dari perapian yang menyala-nyala namun Sadrakh, Mesakh dan Abednego berani menyatakan TIDAK untuk menyembah patung berhala dan tetap setia hanya menyembah Tuhan Allah saja.
Mungkin apabila saat itu kita berada di tempat dan menyaksikan peristiwa tersebut secara langsung, kita akan berpikir bahwa Sadrakh, Mesakh dan Abednego melakukan hal yang tidak masuk akal. Bukankah dilempar ke dalam perapian merupakan hal yang tidak nyaman bahkan menakutkan. Lebih baik turuti saja kemauan Raja untuk menyembah supaya kita tetap berada dalam situasi yang aman dan nyaman. Mengapa harus melawan titah Raja? Itulah salah satu ilustrasi yang menggambarkan mengapa kita harus memilih keberanian atau kenyamanan.
Keberanian merupakan salah satu karakter yang dimiliki oleh orang-orang sukses. Menurut hasil salah satu penelitian, bahwa orang-orang yang sukses adalah orang-orang yang berani bermimpi besar, memiliki tujuan yang jelas dan bertindak untuk mencapai tujuannya. Keberanian merupakan awal munculnya prestasi yang hebat dan spektakuler.
Kuncoro dalam artikelnya menyatakan bahwa ada lima keberanian yang harus kita miliki untuk menjadi orang sukses, yaitu berani bermimpi dan melakukan hal yang besar, berani berubah, berani fokus pada keyakinan, berani mengambil resiko dan berani menang. Berani berubah merupakan salah satu kondisi yang mau tidak mau harus kita lakukan pada masa pandemi covid-19 ini. Sejatinya, berubah adalah kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dilaksanakan.
Proses pembelajaran di kelas dan bertemu secara fisik antara guru dengan siswa harus berubah menjadi pembelajaran online sehingga guru dan siswa hanya dapat bertemu secara online melalui aplikasi Zoom. Mungkin banyak dari beberapa siswa maupun guru yang merasa sulit untuk beradaptasi mengikuti perubahan ini karena sudah nyaman dengan pembelajaran tatap muka secara fisik.
Selanjutnya muncul keluhan ataupun gerutuan dalam melaksanakan proses pembelajaran online, yang mengakibatkan hasil dari proses pendidikan tidak dapat tercapai sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, setiap individu haruslah memiliki keberanian untuk berkomitmen meninggalkan zona nyaman kita masing-masing dalam melakukan perubahan.
Situasi proses pembelajaran online merupakan salah satu dari materi berani berubah. Banyak situasi lain yang harus kita sikapi dengan baik untuk melakukan perubahan. Pertanyaannya, maukah kita keluar dari zona nyaman kita dan berani berubah sehingga kita dapat berdampak bagi sesama dan menjadi orang yang besar dan sukses? Mari kita memohon pertolongan dan hikmat dari Tuhan Yesus Kristus sehingga kita mampu memiliki keberanian yang sejati. Tuhan Yesus Memberkati. Syalom.
Referensi: Kuncoro, Philip. Lima Keberanian Yang Harus Kita Miliki. Diakses pada 24 Juli 2021, dari https://artikel.sabda.org/lima_keberanian_yang_harus_kita_miliki.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur