Pojok Best : Belajar Kesetiaan Yang Sejati
Berita Lainnya - 05 May 2025
Penulis :Ainsley, XII IPS
Dulu, saya pernah merasa kecewa oleh seorang sahabat. Kami sangat dekat—berbagi cerita, saling mendukung, dan menjalani banyak hal bersama. Namun, saat saya menghadapi masa sulit, dia mulai menjauh. Ketika saya butuh seseorang untuk sekadar mendengar, dia justru memilih pergi bersama teman-teman lain. Rasanya seperti ditinggalkan di tengah badai.
Dari pengalaman itu, saya belajar bahwa kesetiaan bukan sesuatu yang setengah-setengah. Seperti yang dikatakan Sharnay, kesetiaan itu hitam atau putih—tidak ada area abu-abu. Kita tidak bisa memilih setia hanya saat nyaman, lalu pergi saat situasi berubah.
Namun, pengalaman ini juga menantang saya untuk bertanya: apakah saya sendiri sudah menjadi pribadi yang setia? Dalam relasi dengan sahabat, keluarga, bahkan dengan Tuhan?
Kesetiaan sejati diuji saat keadaan tidak ideal. Saat tidak ada keuntungan. Tapi justru di sanalah karakter kita dibentuk.
Sekarang saya berusaha lebih sadar: ketika saya bilang "aku ada untukmu," itu harus sungguh-sungguh. Karena kesetiaan sejati adalah cermin dari kasih sejati—yang tidak meninggalkan, apapun yang terjadi.
Kesetiaan sejati diuji saat keadaan tidak ideal. Saat tidak ada keuntungan. Tapi justru di sanalah karakter kita dibentuk.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur