POJOK BEST: Apakah Kita Butuh Kerendahan Hati dalam Berkarya?
Berita Lainnya - 20 August 2021
Kutipan tentang kerendahan hati oleh Charles Colton. (Putri)
Penulis: Theresa Putri P. (XII MIPA) | Editor: Maria Fransisca
Terkadang kita mau menjatuhkan orang lain karena adanya semangat kompetisi dalam berkarya. Berebut untuk mencapai tingkat teratas bukan hal yang tak biasa untuk kita. Bahkan ada yang menggunakan cara yang tidak pantas untuk merebut posisi teratas. Saat mencapai posisi teratas rasa tinggi hati mungkin menguasai kita dan dengan lantangnya berkata, “Aku lebih hebat dan lebih mampu dari mereka.” Berdiri di depan menyampaikan ucapan terima kasih sembari menyebar kata motivasi yang menekankan pentingnya rasa percaya diri, namun tidak menyebar nilai yang tersembunyi dalam kerendahan hati.
Memiliki rasa rendah hati bukan berarti merasa paling hebat, paling pintar dan paling tahu. Namun kerendahan hati mengarahkan kita untuk mengenal dan menerima diri. Cerminan kerendahan hati juga kebijaksanaan dalam mencari pengetahuan untuk berkarya. Semakin banyak kita mengetahui sesuatu, maka semakin sadarlah kita akan ketidaktahuan kita. Selalu ingat bahwa tingkat kesempurnaan tidak dapat diukur dari banyaknya pengetahuan yang dimiliki, tetapi kesadaran akan ketidaktahuan dan keinginan untuk selalu belajar.
Orang yang rendah hati adalah orang yang mau menghargai karya orang lain dalam kekurangan dan kelebihannya serta tidak mudah untuk merasa lebih hebat dari yang lain. Dalam berkarya, kemunafikan dalam bersikap dan bertindak tidak dibutuhkan. Melakukan semua karya-karya atas dasar kebenaran dan keadilan yang berdampak baik bagi semua orang adalah kerendahan hati.
Teman terbesar dari kebenaran adalah waktu, musuh terbesarnya adalah prasangka, dan teman tetapnya adalah kerendahan hati. –Charles Caleb Colton-
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur