Caring Moment: Memberi Gak Ngerugiin Kok
Berita Lainnya - 08 February 2023
image source: kompasiana.com
Penulis: Natalia Michellin
Di masa pandemi ini, tidak sedikit manusia yang terkena dampak. Banyak orang diluar sana yang mati-matian untuk mencari uang untuk menafkahi dirinya sendiri ataupun keluarganya. Salah satunya orang tua saya, mereka sangat bekerja keras untuk menafkahi kami anak-anaknya. Papa saya bekerja di sebuah perusahaan sedangkan mama saya adalah ibu rumah tangga. Tetapi mama saya juga mencari uang dengan menjual apapun yang bisa dijualnya, seperti baju, tupperware, makanan, dll.
Suatu ketika, mama saya mendapat orderan buah dan makanan yang banyak jumlahnya. Kami sekeluarga merasa sangat senang dan bersyukur, lalu mama saya berinisiatif untuk memberi kue ke satpam yang ada di perumahan kami. Saat mama saya mengatakan untuk memberikan kue ke satpam, saya bingung dan berkata dalam hati “tumben”.
Hal tersebut dilakukannya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan. Walaupun jumlahnya tidak banyak, tetapi bagiku hal itu sangat menyentuh. Karena keluarga kami dapat dikatakan jarang untuk melakukan hal seperti ini. Terlebih saat ini adalah masa pandemi, dimana kue tersebut seharusnya bisa dijual dan mendapat penghasilan tetapi mama saya justru memberikannya kepada orang lain. Saat diberikan, satpam tersebut mengucapkan terimakasih dan hal itu membuat saya tersentuh. Satpam di perumahan kami ada beberapa yang sangat murah senyum. Dibalik senyumannya kita tidak tahu kesulitan yang dialaminya dan pastinya juga ikut terdampak dalam pandemi ini.
Selanjutnya, ada papa saya, papa saya juga melakukan hal yang membuat hati saya tersentuh. Pada bulan Juli 2021, om saya meninggal karena suatu penyakit, pada hari itu papa saya ditelepon oleh istri om saya jam tiga pagi untuk membantu mengantar om saya ke rumah sakit. Papa saya langsung menuju kesana dan mencari rumah sakit. Rumah sakit tidak ada yang dapat menampung om saya, sedangkan kondisi beliau sudah kritis dan membutuhkan pertolongan dokter. Alhasil, om saya dibawa pulang dan mencoba untuk dirawat di rumah. Tetapi, hal itu tidak berhasil dan sorenya om saya meninggal. Papa saya menetap di sana sampai keesokkan harinya, bersama keluarga lainnya, menemani istri dari om saya beserta anaknya.
Saya baru melihat sisi kedermawanan darinya dan takjub akan apa yang ia lakukan. Keluarga papa saya bisa dibilang tidak terlalu memperdulikan satu sama lain. Semuanya sibuk dengan keluarganya masing-masing. Tetapi ternyata hal tersebut bisa dilakukan. Saat itu, papa saya ikut melayani para tamu yang datang untuk melayat sampai tidak tidur. Sampai saat ini, kami sering mengunjungi rumah beliau untuk membangun relasi yang lebih dekat. Tak jarang, keluarga kami memberi sesuatu ke keluarganya, baik itu makanan atau yang lainnya.
Setelah semua kejadian itu terjadi, saya terkadang memberikan sedikit uang kepada pengemis yang ada di minimarket. Setiap kali melakukan hal tersebut saya merasa senang ketika mereka mengucapkan terimakasih atau hanya dengan senyuman.
Semua pengalaman berharga yang telah keluarga kami alami, tidak akan saya lupakan. Saat merenungkannya saya teringat dengan satu ayat alkitab yaitu “Inilah perintahKu, supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu” Yohanes 15 : 12. Dalam ayat tersebut Tuhan telah menyatakan bahwa kita harus mengasihi satu sama lain karena Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi kita umat-Nya. Hal itu dapat dilakukan salah satunya dengan memberi barang atau jasa kepada orang lain yang membutuhkan. Kita tidak akan rugi jika banyak memberi karena Tuhan akan melipat gandakan dan kita sudah mendapat kepuasan tersendiri ketika memberi.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur