Caring Moment: Manusia Saling Membutuhkan
Berita Lainnya - 24 March 2023
Image source: freepik.com
Penulis: Tamariska
Pada 31 Desember 2020, saya dan keluarga saya seperti biasa merayakan tahun baru di rumah. Tahun itu kami berencana untuk merayakannya dengan keluarga mama. Rumah akan menjadi sangat ramai sehingga pasti ada banyak hal yang perlu diurus mama saya. Ditambah lagi ia perlu mengurus papa yang sakit dan kakek nenek yang sudah tua. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk membantunya sedikit sehingga ia tidak terlalu kelelahan dan jatuh sakit. Mama lah yang pergi membeli bahan makanan dan memasak, sedangkan saya membantu dengan membersihkan rumah seperti mengepel, menyapu, dan merapikan dekorasi. Sesudah keluarga tiba, saya membantu dengan mengurus dan bermain dengan sepupu-sepupu saya yang masih anak kecil. Mereka sedikit sulit diatur tetapi itulah yang membuat mengurus mereka asyik. Akhirnya saat jam menunjukkan bahwa sudah jam 12, kami makan-makan dan merayakan tahun yang baru bersama dengan bahagia.
Saat saya kelas 8, saya dan teman-teman sekelas ingin merayakan ulang tahun wali kelas kami saat pulang sekolah. Wali kelas kami waktu itu sangat peduli terhadap para murid. Selain itu, ia juga sangat sabar dalam menghadapi kami yang sering berbuat onar. Namun, sebelum kami rayakan, kami ingin surprise guru kami terlebih dahulu dengan sebuah prank. Teman-teman melaporkan kepada guru kami bahwa ada dua siswa yang sedang bertengkar dalam kelas. Setelah wali kelas kami dengan panik masuk ke dalam kelas, saya dan beberapa teman yang lain menyusul membawa kue di belakangnya sambil menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Teman-teman yang lain ikut bernyanyi sambil bertepuk tangan. Awalnya guru kami diam terkejut, tetapi setelah itu ia senyum dan tertawa. Dengan senyum hangatnya ia mengucapkan kata-kata terimakasih atas kejutannya. Sebelum ia membagikan kue tersebut, ia membuka dengan doa dan akhirnya kami makan bersama-sama.
Di bulan Agustus tahun 2020, saya dan teman-teman saya berencana untuk bertemu karena sudah tidak bertemu semenjak awal pandemi. Kami berkumpul di sekitar sekolah President. Disana kami banyak bercerita dan makan bersama. Setelah kami selesai, entah apa yang membuat kami terpikirkan oleh hal itu, kami memutuskan untuk membelikan bubur untuk petugas kebersihan di sekitar sekolah itu. Akhirnya kami pergi membeli tiga bungkus bubur dan tiga botol aqua lalu kami bergegas untuk berjalan bertemu dengan para petugas kebersihan. Kami terbagi menjadi dua grup agar dapat membagikannya ke orang yang berbeda dengan lebih cepat. Masing-masing petugas kebersihan yang kami berikan makanan dan minuman berterimakasih kepada kami dan kemudian kami pamit.
Di waktu puasa tahun 2020, saya dan jemaat gereja saya terpikir untuk melakukan sesuatu untuk orang-orang yang melaksanakan puasa. Beberapa jemaat bersama memesan nasi kotak lalu kami merencanakan untuk memberikannya kepada orang-orang yang lewat, baik yang berjalan kaki maupun yang menggunakan transportasi, di depan gereja di sore hari sebelum waktunya buka. Ada yang memegang papan yang memiliki tulisan “Selamat berpuasa,” sedangkan saya dan beberapa yang lain bertugas membagikan makanannya. Mungkin beberapa orang yang lewat bukanlah orang yang berpuasa, namun kami tetap dengan senang hati berbagi dengan mereka. Mungkin hal yang kami lakukan untuk mereka tidak mendatangkan banyak keuntungan untuk kami, tetapi ucapan terima kasih dan senyuman di balik masker orang-orang itu sudah cukup untuk membuat kami bersukacita sepanjang hari.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur