Ibadah Guru dan Karyawan BPK PENABUR Kota Jababeka - Oktober 2024
Berita BPK PENABUR Jakarta - 30 September 2024
Penulis : Riana Weningtyas
Editor : Rita Darmaningsih
Pada hari Senin, 30 September 2024 telah dilaksanakan ibadah guru dan karyawan BPK PENABUR Kota Jababeka pada pukul 14.00-15.30 di ruang serbaguna SDK PENABUR Ibadah dilayani oleh Pdt. Albert Markus Puntodewo dengan mengambil tema Merangkul Sesama yang Berbeda didasari dari ayat alkitab Markus 7:24-30.
Pada perikop ini, dituliskan percakapan antara Yesus dengan Perempuan Siro-Fenisia yang memohon kepada Yesus untuk mengusir setan yang ada dalam tubuh anaknya. Namun, yang cukup mencengangkan adalah ketika Yesus menjawab dengan "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Apa yang dimaksudkan Tuhan Yesus dengan kata “anjing” ini ? perikop ini memang merujuk pada anjing peliharaan, yang hidup bersama dengan tuan pemiliknya, karena pada zaman tersebut anjing menjadi peliharaan yang sangat disayangi oleh keluarga Yunani. Namun bagi orang Yahudi, anjing tetaplah hewan yang najis. Sebenarnya yang ingin diperbandingkan Yesus bukanlah fokus pada anjing peliharaan, tetapi antara orang Yahudi dan orang-orang di luar Yahudi. O lrang Yahudi menganggap bangsa-bangsa di luar mereka adalah orang kafir.
Pertanyaan Yesus membuka celah untuk wanita itu menjawab di ayat 28, "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak. “. Kata “Benar, Tuhan.” memiliki makna pembenaran atau “tidak salah” jika anjing mengambil remah-remah itu dan memakannya. Benar bahwa Perempuan Siro-Fenisia tidak menerima berkat itu secara langsung, tetapi jika ada sisa berkat lainnya, tidak apa-apa dia tetap mau menerimanya.
Dalam kehidupan orang Yahudi dan Yunani memang ada perbedaan, tetapi pointnya bukan mencari perbedaan melainkan bagaimana mencari titik hingga semuanya bisa bersatu. Memang berkat Tuhan tidak bisa dibatasi, semua orang berhak menerima berkat dari Tuhan.
Yesus dan perempuan Siro-Fenisia itu akhirnya sepakat bahwa kasih Allah itu tidak bisa dibatasi. Akhirnya Yesus pun tetap memberikan kesembuhan kepada anak dari Perempuan Siro-Fenisia tersebut. Bukan karena perempuan Siro-Fenisia telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tetapi Yesus mengakui bahwa pernyataan perempuan itu benar bahwa “ Kuasa dan kasih Allah tidak dapat dibatasi kepada siapapun juga”.
Tidak perlu mencari siapa yang paling benar satu sama lain, tetapi saling memahami Tuhan sehingga menemukan pekerjaan baik yang bisa dilakukan bersama, sehingga membuka jalan bagi pelayanan-pelayanan di daerah tersebut.
Sebagai anak-anak Tuhan yang masih hidup di lingkungan yang beragam, kita tidak harus menjadi sama, tapi bagaimana kita bisa menemukan hal yang baik, yang bisa dikerjakan bersama-sama. Tuhan memberkati pelayanan kita.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur