The Citadel of Governance Transformed Into a Vault of Tale

BERITA LAINNYA - 30 November 2024

 

The Citadel of Governance Transformed Into a Vault of Tale

 

Museum Fatahillah merupakan salah satu daya tarik Kota Jakarta yang tepatnya berlokasi di daerah Kota Tua. Daerah ini dipenuhi oleh bangunan-bangunan bersejarah, karena telah dibangun lebih dari 3 abad yang lalu. Museum Fatahillah memiliki sejarah panjang yang penuh dengan berbagai cerita, emosi, kengerian, bahkan peristiwa-peristiwa penting.

 

Sebagai simbol sejarah dan budaya Jakarta, Museum Fatahilah telah menjadi saksi bisu akan pergantian kekuasaan dan juga peralihan fungsi, mulai dari balai kota penguasa kolonial, kantor pemerintah Jawa Barat, sampai akhirnya menjadi cagar budaya dan museum. Mari kita bersama-sama mempelajari sejarah Museum Fatahillah di dalam makalah ini.

 

Kota Tua Jakarta adalah salah satu situs bersejarah di Indonesia. Kota ini menjadi bukti peninggalan Belanda di tanah Nusantara. Salah satunya adalah Museum Fatahillah. Museum Fatahillah dulunya adalah bangunan balai kota masa Hindia Belanda. Hal ini dibuktikan oleh bentuk bangunan yang bergaya kolonial. Gaya bangunan ini dapat dikategorikan sebagai bangunan Neo-gothic. Jenis bangunan ini sering ditemui pada abad-17. [1]

 

Museum Sejarah Jakarta atau yang dikenal sebagai Museum Fatahillah adalah salah satu museum yang berada di Jakarta. Museum ini memiliki arsitektur bergaya kolonial Belanda. Bila kita lihat dari sejarahnya, masuk akal bangunan ini memiliki gaya arsitektur neo-klasik seperti gaya bangunan abad ke 17. Dahulu kala, bangunan ini dipakai sebagai balai kota Batavia (Stadhuis van Batavia) ibukota Hindia Belanda pada saat itu yang dibangun pada tahun 1707 - 1710 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn. Namun seiring berjalannya waktu, bangunan ini dialihfungsikan menjadi museum yang menyediakan berbagai informasi mengenai perjalanan panjang sejarah kota Jakarta, sejak masa prasejarah hingga masa kini dalam bentuk yang lebih kreatif, serta sebagai daya tarik pengunjung.[2  Maka dari itu, kami melakukan riset mengenai bangunan ini beserta signifikansi sejarah dari bangunan ini.  Tujuannya adalah untuk mengetahui mengenai sejarah di balik bangunan ini baik secara arsitektur maupun secara tertulis.

        Bangunan Museum Fatahillah merupakan bangunan yang bersejarah dan memiliki arsitektur abad ke-17. Kami menilai bahwa bangunan ini bukan dirancang untuk menjadi sebuah museum. Bangunan ini tentunya memiliki sejarah panjang sehingga digunakan sebagai museum. Maka dari itu, kami ingin mengetahui sejarah di balik museum fatahillah baik secara tertulis maupun dari arsitektur yang menyimpan sejarah yang panjang,, dan bagaimana proses dan Peresmian Bangunan Museum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengenal sejarah dan latar belakang berdirinya Museum Fatahillah. Manfaat dari penelitian ini adalah agar pembaca mengenal kekayaan sejarah Bangsa Indonesia yang direfleksikan dari bangunan Museum Fatahillah.

2.1. Perubahan Fatahilah dari Balai Kota menjadi Museum

Museum Fatahillah memiliki nama resmi Museum Sejarah Jakarta terletak di Jalan Taman Fatahillah No. 1, Jakarta Barat. Museum Fatahillah dulunya merupakan gedung balai kota Batavia.  Bangunan ini didirikan pada 1707 sampai 1712 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn.

Pada awal mulanya, balai kota pertama di Batavia dibangun pada tahun 1620 di tepi timur Kali Besar. Bangunan ini hanya bertahan selama enam tahun sebelum akhirnya dibongkar demi menghadapi serangan dari pasukan Sultan Agung pada tahun 1626[3]. Sebagai gantinya, dibangunlah kembali balai kota tersebut atas perintah Gubernur-Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1627. Lokasinya berada di daerah Nieuwe Markt (sekarang Taman Fatahillah). Menurut catatan sejarah, balai kota kedua ini hanya bertingkat satu dan pembangunan tingkat kedua dilakukan kemudian. Tahun 1648 kondisi balai kota sangat buruk. Tanah di kota Batavia yang sangat labil dan beratnya bangunan ini menyebabkan perlahan-lahan turun dari permukaan tanah.

Akhirnya pada tahun 1707, atas perintah Gubernur-Jenderal Joan van Hoorn, bangunan ini dibongkar dan dibangun ulang dengan menggunakan pondasi yang sama. Peresmian Balai kota ketiga dilakukan oleh Gubernur-Jenderal Abraham van Riebeeck pada tanggal 10 Juli 1710, dua tahun sebelum bangunan ini selesai secara keseluruhan. Selama dua abad, balai kota Batavia ini digunakan sebagai kantor administrasi kota Batavia. Selain itu juga digunakan sebagai tempat College van Schepenen (Dewan Kotapraja) dan Raad van Justitie (Dewan Pengadilan). Awalnya sidang Dewan Pengadilan dilakukan di dalam Kastil Batavia. Namun dipindahkan ke sayap timur balai kota dan kemudian dipindahkan ke gedung pengadilan yang baru pada tahun 1870.

Di akhir abad ke-19, kota Batavia mulai meluas ke wilayah selatan. Sehingga kedudukan kota Batavia ditingkatkan menjadi Gemeente Batavia. Akibat perluasan kota Batavia, aktivitas balai kota Batavia dipindahkan pada tahun 1913 ke Tanah Abang West (sekarang jalan Abdul Muis No. 35, Jakarta Pusat) dan dipindahkan lagi ke Koningsplein Zuid pada tahun 1919 (sekarang Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8-9, Jakarta Pusat) sampai saat ini. Bekas bangunan balai kota kemudian dijadikan Kantor Pemerintah Jawa Barat sampai tahun 1942.Selama masa pendudukan Jepang, bangunan ini dipakai untuk kantor pengumpulan logistik Dai Nippon. Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini kembali digunakan sebagai Kantor Pemerintah[4]

Provinsi Jawa Barat disamping ditempati markas Komando Militer Kota I sampai tahun 1961. Setelah itu digunakan sebagai Kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada tahun 1970, bangunan bekas balai kota Batavia ini ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya. Setelah itu Gubernur DKI Jakarta pada masa itu Ali Sadikin merenovasi seluruh bangunan ini dan diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974 sebagai Museum Sejarah Jakarta.

 

2.2. Refleksi Arsitektur Bangunan dan Signifikansi Sejarah

 

 

Museum ini dibangun dengan gaya arsitektur abad 17, bergaya Barok klasik tiga lantai dengan cat kuning tanah, kusen pintu dan jendela dari kayu jati berwarna hijau tua. Bagian atap utama memiliki penunjuk arah mata angin. Museum ini memiliki luas lebih dari 1.300 meter persegi. Arsitektur Barok adalah gaya bangunan, desain, dan seni yang sangat mewah yang berasal dari Italia selama abad ke-17.

Bangunan ini terdiri dari 2 lantai. Lantai pertama terdiri dari beberapa ruangan. Di setiap ruangan terdapat jendela yang dapat dibuka dan. Jendela yang terdapat di setiap ruangan sangat umum digunakan pada bagunan-bangunan abad ke-17. Bangunan ini juga memiliki lantai kedua. Lantai ini terdiri dari ruangan utama. Ketika kita memasuki ruangan utama, kita dapat melihat langsung lukisan “Tiga Putusan Pengadilan” karya J.J. De Nijs. Karya ini sendiri dibuat pada awal abad ke 18 (de Loos Haaxman,1934). Jika kita teruskan perjalanan ke ruangan di depannya, di sana kita dapat menemukan koleksi peninggalan balai kota. Koleksi tersebut menyimpan berbagai sejarah. Barang pertama adalah lemari bekas yang telah berusia ratusan tahun. Berikutnya, adalah patung dewi keadilan. Setelah melewati ruangan ini, kita dapat mengunjungi balkon. Mengingat dulunya bangunan ini berfungsi sebagai balai kota, balkon ini dapat berfungsi bagi gubernur kota Batavia untuk melihat kondisi kota.

 

   

    

      Selain kedua lantai itu, terdapat juga penjara bawah tanah. Penjara ini dulu digunakan pemerintah kolonial untuk memenjarakan kriminal. Tahanan yang dipenjara akan diikat dengan cannonball agar mereka tidak bisa melarikan diri. Saat kami mengunjungi tempat ini, terdapat bau busuk yang sangat menyengat. Hal ini menambah kengerian dari lokasi ini, mengingat banyaknya tahanan yang dahulu pernah ditahan di sini.

2.3. Proses dan Peresmian Bangunan Museum

Pada awal 1970-an, pemerintah DKI Jakarta memutuskan untuk mengubah gedung ini menjadi museum. Untuk melaksanakan kebijakan ini, diperlukan dua proses penting sebagai berikut:

  1. Proses restorasi

Proses ini dilakukan untuk mengembalikan bangunan ke kondisi aslinya. Bagian-bagian yang telah rusak dan tidak terawat dibersihkan dan dibangun ulang.

  1. Proses persiapan konsep museum

Museum Fatahillah ditetapkan menjadi museum yang menampilkan sejarah Jakarta. Oleh karena itu pengumpulan materi maupun artefak bersejarah dilakukan agar memberikan informasi mengenai sejarah Jakarta secara lengkap dan tervisualisasi dengan baik.

 

Kedua proses ini memakan waktu 4 tahun. Museum Fatahillah diresmikan pada tanggal 30 Maret 1974 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, dan diberi nama resmi Museum Sejarah Jakarta. Peresmian museum ini bertujuan untuk melestarikan sejarah Jakarta dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perkembangan kota dari masa prasejarah hingga masa kolonial dan kemerdekaan. [5]

 

Kesimpulan.. 

            Selama observasi kami, kami dapat menyimpulkan bahwa museum Fatahillah menyimpan nilai sejarah yang sangat dalam. Gedung ini awalnya adalah balai kota Batavia yang berubah menjadi museum sejarah Jakarta. Hal ini dapat dibuktikan dari berbagai koleksi peninggalan balai kota Batavia. Selain itu, gaya arsitektur abad ke-17 memperdalam kekayaan sejarah bangunan ini serta memperkuat bukti bahwa bangunan ini dulunya adalah bangunan balai kota.

            Museum Fatahillah menyimpan cerita panjang mengenai sejarah Bangsa Indonesia. Tidak salah bila pada akhirnya, bangunan Museum Fatahillah dimasukkan ke dalam cagar budaya kota Jakarta.

 

Saran.. 

            Saran dari kami untuk museum ini adalah agar pemerintah tetap menjaga kelestarian arsitektur dan juga sejarah bangunan ini. Namun, kami juga berharap agar pemerintah juga melakukan revitalisasi terhadap bangunan ini, karena saat kami mengunjunginya gedung tidak terlalu terawat. Apalagi jika dibandingkan dengan museum-museum di luar negeri.

 

 

Daftar Pustaka

Gambar 1.1: Dokumen Penulis

Gambar 1.2: https://www.dreamstime.com/facade-old-building-shutters-ornate-windows-ve-typical-venice-italy-image109107724

Gambar 1.3: Dokumen penulis

Gambar 1.4: Dokumen penulis

Gambar 1.5: Dokumen penulis

Gambar 1.6: Dokumen penulis

Gambar 1.7: Dokumen penulis

Gambar 1.8: Ihttps://wartakota.tribunnews.com/2017/11/11/rasakan-atmosfer-berbeda-di-penjara-bawah-tanah-museum-fatahillah.

 

Gambar 1.9: Dokumen penulis

 

 

    1. Khalila, Prajnaparamita, Dede Tresna Wiyanti, Rimbo Gunawan, Rini S. Soemarwoto. 2023.Wisata Kelam Di Museum Sejarah Jakarta. Bandung:UNPAD.(PDF)
    1. Ariani. 2015.Perubahan Fungsi pada Museum Fatahillah Ditinjau dari Teori Poskolonial. Jakarta:Universitas Trisakti.(PDF)

 

[1] https://www.marcmaison.com/architectural-antiques-resources/neo_gothic_style

 

[2]  https://jakarta-tourism.go.id/article/detail/museum-fatahillah

 

[3]. https://www.antaranews.com/berita/3011661/museum-fatahillah-saksi-bisu-jejak-sejarah-jakarta

 

[4] https://comdevfeunj2.wordpress.com/2023/07/30/sejarah-museum-fatahillah

[5] https://jakarta-tourism.go.id/article/detail/museum-fatahillah

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 01 June 2020
Juara III Jurusan IPS - Tahun 2020 - Nathania Int...
BERITA LAINNYA - 01 June 2020
Juara I Jurusan IPS - Tahun 2020 - Vanessa Cahyan...
BERITA LAINNYA - 16 June 2020
Jeremy Gunawan_Asisten Dosen_Institut Teknologi B...
BERITA LAINNYA - 16 June 2020
Febiyana Aditya_Asisten Laboratorium _BINUS Unive...
BERITA LAINNYA - 16 June 2020
Daniel Harjuna _ Asisten Dosen _ Universitas Gadj...
BERITA LAINNYA - 21 September 2022
Rambu Solo, Upacara Kematian Toraja yang Digemari...
BERITA LAINNYA - 14 September 2022
Tradisi Kebo-Keboan di Banyuwangi
Tradisi Kebo-Keboan di Banyuwangi
BERITA LAINNYA - 15 September 2022
Iki Palek, Tradisi Potong Jari dari Papua
Iki Palek, Tradisi Potong Jari dari Papua
BERITA LAINNYA - 16 September 2022
Debus Banten, Tradisi Ekstrim yang Mengerikan
Debus Banten, Tradisi Ekstrim yang Mengerikan
BERITA LAINNYA - 23 September 2022
Hadiah Terbaik
Hadiah Terbaik
BERITA LAINNYA - 02 November 2023
Daily Inspiration, 02 November 2023
BERITA LAINNYA - 07 November 2023
Daily Inspiration, 07 November 2023
Daily Inspiration, 07 November 2023
BERITA LAINNYA - 15 November 2023
Excelsior Excitement   Written by: Sharon Victo...
Excelsior Excitement   Written by: Sharon Victo...
BERITA LAINNYA - 14 November 2023
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia Writt...
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia Writte...
BERITA LAINNYA - 13 November 2023
What is school for? A Speech by Leon Oswald..
What is school for? A Speech by Leon Oswald..
BERITA LAINNYA - 11 May 2024
Sambutan Ketua OSIS 2023, dalam Purnawiyata Angka...
BERITA LAINNYA - 10 June 2024
Nikmatnya Soto Lamongan "Nanti Kita Cerita Tentan...
Nikmatnya Soto Lamongan "Nanti Kita Cerita Tentan...
BERITA LAINNYA - 10 June 2024
Ketupat
Ketupat
BERITA LAINNYA - 23 July 2024
Rewind FLS2N Provinsi Jawa Barat 2024
Rewind FLS2N Provinsi Jawa Barat 2024
BERITA LAINNYA - 23 July 2024
Keunikan Budaya dan Alam Indonesia
Keunikan Budaya dan Alam Indonesia
BERITA LAINNYA - 31 August 2024
Menemukan Ketenangan dalam Kristus
BERITA LAINNYA - 19 August 2024
Upah Dosa vs. Karunia Allah
Upah Dosa vs. Karunia Allah
BERITA LAINNYA - 18 August 2024
Muda dan Tetap Tenang: Menghadapi Tantangan Hidup
Muda dan Tetap Tenang: Menghadapi Tantangan Hidup
BERITA LAINNYA - 15 August 2024
Menjadi Berkat bagi Sesama
Menjadi Berkat bagi Sesama
BERITA LAINNYA - 01 September 2024
Pelayanan Pujian di GKI Harapan Indah, 1 Septembe...
Pelayanan Pujian di GKI Harapan Indah, 1 Septembe...

Choose Your School

GO