SELAMAT HARI GURU SEDUNIA: MENILIK PERJALANAN PENDIDIK DAHULU DAN SEKARANG

BERITA LAINNYA - 06 October 2021

SELAMAT HARI GURU SEDUNIA: MENILIK PERJALANAN PENDIDIK DAHULU DAN SEKARANG

Oleh: Scolastika Elsa

 

      Ing Ngarso Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Begitulah bunyi semboyan yang telah lama melekat di hati para pendidik dari dulu hingga sekarang. Ki Hadjar Dewantara mencetuskan semboyan tersebut bukan tanpa makna dan tujuan yang jelas, Beliau yang merupakan Bapak Pendidikan Indonesia ingin agar generasi selanjutnya dapat menjadi seorang guru yang selalu memberikan teladan baik bagi murid-muridnya pada segala sisi.

 

     Peringatan hari Guru Internasional jatuh pada tanggal 5 Oktober 2021. Peringatan ini dibuat untuk merayakan keberadaan semua guru di seluruh dunia. Hari Guru Sedunia diselenggarakan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, serta Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO yang bekerja sama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), UNICEF, dan Education International (EI). Peringatan hari Guru Internasional seolah-olah kembali mengajak kita untuk sejenak menengok dan bernostalgia dengan sejarah lampau para pendidik di zaman dahulu.

      Menurut rekam jejak sejarah, guru pada tahun 1950-an dianggap sebagai orang yang penuh akan ilmu pengetahuan, oleh sebab  itu masyarakat pada zaman tersebut sering mendatangi guru untuk belajar. Pada waktu itu keberadaan guru juga dapat dibilang masih  langka dan umumnya berasal dari keluarga dengan status sosial yang baik.  

       Memasuki tahun 1960-an, guru berfokus pada pembelajaran mengenai moral, kecerdasan, emosional, keterampilan, dan jasmani. Guru memberikan pelajaran yang dapat berkorelasi positif dengan fungsional siswa dalam masyarakat.

      Memasuki tahun 2000-an, materi yang diberikan oleh guru lebih menekankan pada mata pelajaran di sekolah. Tidak seperti zaman dahulu yang lebih menekankan pengajaran terkait moral, saat ini nilai di setiap mata pelajaran dianggap lebih penting. Seiring berjalannya waktu, semakin ke sini banyak guru yang mulai mengaplikasikan metode di mana murid sebagai pusat pembelajaran. Dengan begitu, murid mendapatkan kesempatan dan ruang untuk membangun pengetahuannya, memperoleh pemahaman yang mendalam, mengasah kemampuan berorganisasi, hingga dapat kesempatan untuk berbicara di depan kelas.

       Tidak seperti zaman dahulu di mana pembelajaran lebih bersifat satu arah,  guru menyampaikan materi saja. Di zaman sekarang, metode pembelajaran menjadi lebih variatif dengan mengikuti kebutuhan kompetensi lulusan saat ini. Apalagi di masa pandemi, guru dituntut untuk menjadi superman yang kuat dan serba bisa. Guru diminta untuk memiliki cara bagaimana menjadi profesional dengan memperbanyak ilmu dari berbagai sumber bermutu. Dimulai dari ilmu materi ajar, ilmu digital yang makin maju (meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran daring), ilmu mengajar yang berpusat pada peserta didik, dan banyak ilmu lain yang berhubungan dengan pendidikan.

       Membangun untuk menjadi guru bermutu adalah wadah bagi impelementasi dan aktualisasi seorang guru dalam meningkatkan kinerja dan kualitas diri. Untuk guru di seluruh dunia, semangat untuk terus berguru meskipun peserta didik sudah menjadi guru. Selamat Hari Guru Sedunia!😊

 

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 28 August 2023
Ibadah Bersama , 28 Agustus 2023 : Bertumbuh dala...
BERITA LAINNYA - 25 August 2023
Edufair 2023 : Aspire, Achieve, Inspire. Menyiap...
Edufair 2023 : Aspire, Achieve, Inspire. Menyiap...
BERITA LAINNYA - 23 August 2023
Leadership Camp SLTAK BPK Penabur : Pemimpin yang...
Leadership Camp SLTAK BPK Penabur : Pemimpin yang...
BERITA LAINNYA - 30 August 2023
Daily Inspiration, 30 Agustus 2023
Daily Inspiration, 30 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 24 August 2023
Daily Inspiration, 24 Agustus 2023
Daily Inspiration, 24 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 23 September 2023
Tecnical Meeting, Excelsior 2023
BERITA LAINNYA - 05 October 2023
Daily Inspiration, 05 Oktober 2023
Daily Inspiration, 05 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 11 October 2023
Daily Inspiration, 11 Oktober 2023
Daily Inspiration, 11 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 07 October 2023
Closing Excelsior 2023: Akhir dari perjalanan The...
Closing Excelsior 2023: Akhir dari perjalanan The...
BERITA LAINNYA - 01 October 2023
Tumplak Wajik: Tradisi Pembuatan Gunungan di Kera...
Tumplak Wajik: Tradisi Pembuatan Gunungan di Kera...
BERITA LAINNYA - 27 November 2023
Konflik Minggu Mencekam di Kota Ambon Tahun 2011
BERITA LAINNYA - 28 November 2023
KONFLIK SITUBONDO, 1996.
KONFLIK SITUBONDO, 1996.
BERITA LAINNYA - 29 November 2023
Konflik Mahasiswa Papua dengan Masyarakat di Yogy...
Konflik Mahasiswa Papua dengan Masyarakat di Yogy...
BERITA LAINNYA - 30 November 2023
KONFLIK FPI VS GMBI
KONFLIK FPI VS GMBI
BERITA LAINNYA - 09 November 2023
Penerapan Ganjil Genap: Solusi Kemacetan Kota Jak...
Penerapan Ganjil Genap: Solusi Kemacetan Kota Jak...
BERITA LAINNYA - 23 January 2024
Peran Indonesia Dalam Konferensi Asia-Afrika
BERITA LAINNYA - 24 January 2024
Peran Indonesia dalam Upaya Perdamaian di Laut Ch...
Peran Indonesia dalam Upaya Perdamaian di Laut Ch...
BERITA LAINNYA - 25 January 2024
Rohingya, nasibmu kini....
Rohingya, nasibmu kini....
BERITA LAINNYA - 26 January 2024
Di Jakarta, konflik Kamboja dibereskan
Di Jakarta, konflik Kamboja dibereskan
BERITA LAINNYA - 27 January 2024
Upaya Perdamaian Antara Israel dan Palestina: Per...
Upaya Perdamaian Antara Israel dan Palestina: Per...
BERITA LAINNYA - 11 March 2024
“DIALOG RINDU”, sebuah Resensi
BERITA LAINNYA - 12 March 2024
Resensi Buku FORBES Indonesia Inspiring Women Apr...
Resensi Buku FORBES Indonesia Inspiring Women Apr...
BERITA LAINNYA - 13 March 2024
“Funiculi Funicula”
“Funiculi Funicula”
BERITA LAINNYA - 15 March 2024
“Resensi Buku Goosebumps: Makhluk Mungil Pembawa ...
“Resensi Buku Goosebumps: Makhluk Mungil Pembawa ...
BERITA LAINNYA - 16 March 2024
Resensi Buku HUJAN: Tere Liye
Resensi Buku HUJAN: Tere Liye

Choose Your School

GO