Rambu Solo, Upacara Kematian Toraja yang Digemari Wisatawan Mancanegara

BERITA LAINNYA - 21 September 2022

Rambu Solo, Upacara Kematian Toraja yang Digemari Wisatawan Mancanegara

Bagi masyarakat suku Toraja, Rambu Solo merupakan upacara pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal. Upacara ini juga bertujuan untuk mengantarkan arwah seseorang yang telah meninggal ke alam roh. Nama lain dari upacara ini adalah Aluk Rampe Matampu dalam Kompas.com.

Rambu Solo berarti sinar yang arahnya ke bawah, karena upacara ini dilakukan ketika matahari mulai terbenam. Sinar matahari yang meredup juga diartikan sebagai rasa duka usai orang terkasih tutup usia.

 

Mengapa upacara ini dilakukan? Masyarakat suku Toraja percaya bahwa jika kita meninggal dunia dan tidak diadakan upacara oleh keluarganya yang masih hidup, maka orang tersebut akan mendapat karma yang buruk. Mereka juga percaya bahwa jika tidak dilaksanakan, jiwa orang yang telah meninggal tersebut belum sepenuhnya pergi. Jadi, tujuan utama dari upacara kematian ini adalah menyempurnakan kematian seseorang.

Upacara ini tentunya memakan biaya yang tak sedikit karena setiap upacara ini dilaksanakan, harus dilakukan penyembelihan kerbau atau babi yang jumlahnya tak sedikit. Pemberian kerbau atau babi kepada keluarga yang ditinggalkan bermakna sebagai bentuk belasungkawa pengembalian atas pemberian oleh keluarga pelaksana Rambu Solo di masa lalu. Tak hanya itu, waktu pelaksanaan upacara ini juga cukup lama, bisa memakan waktu sekitar tiga sampai tujuh hari. Biasanya, upacara Rambu Solo ini diadakan pada bulan Juli dan Agustus dan dapat disaksikan langsung oleh para wisatawan. Upacara ini menjadi hiburan bagi wisatawan sehingga menjadi daya tarik budaya Sulawesi.

 

Prosesi upacara pemakaman yang berasal dari suku Toraja ini terbagi ke dalam dua garis besar, yaitu prosesi pemakaman dan pertunjukkan kesenian. Kedua prosesi tersebut dilaksanakan dalam satu kegiatan upacara pemakaman. Prosesi ini akan diawali dengan persiapan tongkonan yang merupakan rumah adat suku Toraja yang menjadi simbolis setiap upacara kebudayaan. Nantinya, beberapa pria akan membawa tongkonan sepanjang jalan menuju lokasi pemakaman yang diikuti rombongan lain untuk membawa peralatan budaya.
Lalu berlanjut dengan prosesi yang bernama rante yang merupakan sesi pemakaman. Pada sesi pemakaman terdapat sejumlah peraturan penting, seperti Ma'tuda Mebalun yang merupakan sesi pembungkusan mayat dan dilanjutkan dengan Ma'Roto, yakni penghiasan peti mayat.
Selain prosesi tersebut, akan dilakukan Ma’Popengkalo Alang yang merupakan proses memasukkan atau memindahkan mayat ke dalam sebuah 'rumah'. Setelah itu akan dilakukan parade untuk membawa mayat ke tempat pemakaman budaya yang akrab dikenal dengan Ma'Palao yang merupakan goa atau rumah kecil. Setelah semua prosesi selesai, masyarakat dan wisatawan dapat menikmati pertunjukan seni yang umumnya berisi tarian budaya Toraja sebagai bentuk hiburan.
Tak hanya itu, juga terdapat beberapa pertunjukkan yang dilakukan sebagai tanda penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal dunia.

Gimana nih teman-teman? Ada yang mau ikut menyaksikan upacara Rambu Solo ini secara langsung gak?

 

Joanne Vincell Aurin

 

Daftar Pustaka

Daniswari, Dini. 2022. Mengenal Rambu Solo, Upacara Pemakaman Adat Toraja, dari Prosesi hingga Biaya.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/10/223535778/mengenal-rambu-solo-upacara-pemakaman-adat-toraja-dari-prosesi-hingga-biaya. Diunduh 25 Agustus 2022.

 

Fiona, Dresyamaya. 2022. Upacara Rambu Solo, Pemakaman Adat Toraja yang Religius.

https://www.orami.co.id/magazine/upacara-rambu-solo. Diunduh 25 Agustus 2022.

 

 

 

NKCTI,

Bidang 8 OSIS SMAK HI

 

Kesetiaan dan keberanian

Tags:
BERITA LAINNYA - 13 April 2021
Keindahan Kota Padang
BERITA LAINNYA - 03 September 2019
#1 Media Sosial dan Remaja
BERITA LAINNYA - 27 November 2020
MEET and TALK
BERITA LAINNYA - 04 December 2020
Teks Eksposisi - Aku Ingin Mengubah Dunia
BERITA LAINNYA - 03 December 2020
HUKUM TUAI - TABUR
BERITA LAINNYA - 18 April 2022
Jack and The Grim Reapers
BERITA LAINNYA - 22 April 2022
KEBAKTIAN PENYEGARAN IMAN, Paskah
KEBAKTIAN PENYEGARAN IMAN, Paskah
BERITA LAINNYA - 24 April 2022
Hari Meningitis Sedunia
Hari Meningitis Sedunia
BERITA LAINNYA - 19 April 2022
The One That Got Away
The One That Got Away
BERITA LAINNYA - 27 April 2022
LOVE OUR EARTH
LOVE OUR EARTH
BERITA LAINNYA - 01 August 2023
Daily Inspiration, 1 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 03 August 2023
Daily Inspiration , 03 Agustus 2023
Daily Inspiration , 03 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 04 August 2023
Belajar kreatif ala Ibu Desmiana, membuat kaos Ti...
Belajar kreatif ala Ibu Desmiana, membuat kaos Ti...
BERITA LAINNYA - 02 August 2023
Daily Inspiration, 02 Agustus 2023
Daily Inspiration, 02 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 07 August 2023
Pekan ASI Sedunia, mengapa ASI begitu penting? ma...
Pekan ASI Sedunia, mengapa ASI begitu penting? ma...
BERITA LAINNYA - 26 October 2023
Polusi Udara, Tudung Abu Jakarta.....
BERITA LAINNYA - 27 October 2023
POLUSI UDARA SUDAH ADA SEJAK PURBA?
POLUSI UDARA SUDAH ADA SEJAK PURBA?
BERITA LAINNYA - 28 October 2023
Pursuing Your Passion by Hansel Tumanggor..
Pursuing Your Passion by Hansel Tumanggor..
BERITA LAINNYA - 29 October 2023
Personal Statement by Deslyn Eugenia
Personal Statement by Deslyn Eugenia
BERITA LAINNYA - 30 October 2023
An Uncovered Blessing in the Beauty of Life by Jo...
An Uncovered Blessing in the Beauty of Life by Jo...
BERITA LAINNYA - 01 February 2024
Akhir atau akhirat, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 02 February 2024
Cuma Cari Pewaris Wasiat Kok Malah?... sebuah RES...
Cuma Cari Pewaris Wasiat Kok Malah?... sebuah RES...
BERITA LAINNYA - 03 February 2024
Dikta & Hukum, sebuah RESENSI
Dikta & Hukum, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 04 February 2024
Sepotong Kayu Diberi Nyawa, Pinochio sebuah RESEN...
Sepotong Kayu Diberi Nyawa, Pinochio sebuah RESEN...
BERITA LAINNYA - 05 February 2024
Jatuh Cinta Pada Bad Boy, sebuah RESENSI
Jatuh Cinta Pada Bad Boy, sebuah RESENSI

Choose Your School

GO