PULANG - TERE LIYE

BERITA LAINNYA - 22 April 2024

PULANG - TERE LIYE

Davina S. XI MIPA 2

Identitas Buku

Penerbit : Republika Penerbit.  

Penulis : Tere Liye.

Tahun cetak : 2015.

Cetakan : III, Oktober 2015.

Kota terbit : Jakarta. 

Halaman : iv +400.

Jenis buku : fiksi.

Genre : aksi.

 

 

Profil Penulis

Darwis atau yang biasa dikenal dengan nama pena Tere Liye lahir pada tanggal 21 Mei 1979 di Sumatera Selatan dari pasangan Nursam dan Pasai serta merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara. Walau tumbuh di keluarga yang sederhana, orang tua Tere Liye berhasil mendidik anak-anaknya hingga tumbuh sebagai pribadi yang cerdas dan pintar. 

 

 

Tere Liye menguasai genre sastra secara luas dan sudah menghasilkan puluhan buku, bahkan beberapa di antaranya sudah diadaptasi ke layar lebar. Ia merupakan seorang penulis yang dikenal karena diksi dan pemilihan kata yang indah dan ekspresif. Setelah membaca karya-karyanya, orang akan menemukan banyak makna implisit dalam satu kalimat. Dalam nyatanya, Tere Liye tidak terlalu terbuka akan kehidupan pribadinya karena ia ingin lebih dikenal melalui karyanya.

 

 

Sinopsis

Novel ‘Pulang' yang dikarang oleh Tere Liye bercerita tentang petualangan seorang lelaki muda yang berasal dari kampung, tetapi kemudian menjadi penguasa bisnis gelap dunia. Mulanya, Bujang, atau nama aslinya yang bahkan hampir tidak diketahui siapapun yaitu Agam, tidak pernah tahu kehidupan seperti apa yang dimiliki bapak dan ibunya selain fakta bahwa keduanya dibuang oleh keluarga masing-masing karena tidak berhasil mengantongi restu dalam pernikahannya. Hingga suatu hari, Bujang bertemu dengan Tauke Besar yang awalnya hanya diketahui sebagai kawan lama bapaknya, Samad. 

 

 

Tauke Besar ternyata adalah pemimpin Keluarga Tong, satu dari sekian banyak keluarga yang menguasai bisnis gelap atau yang lebih lazim disebut dengan shadow economy. Bujang lalu mengetahui bahwa Tauke Besar sebelumnya, yaitu ayah dari Tauke Besar yang sekarang sudah seperti ayah angkat dari bapak. Pada suatu waktu, Samad, bapaknya, pernah menyelamatkan nyawa Tauke Besar yang lampau. Tauke Besar yang sekarang dikenal Bujang lantas merasa sangat berhutang budi dan menjadikan Bujang seorang lelaki yang sangat hebat dan ingin Bujang meneruskan menjadi pemimpin Keluarga Tong selanjutnya. Namun tentunya pertarungan, pengkhianatan, dan perebutan kekuasaan merupakan hal yang sangat lumrah. 

 

Dalam perjalanannya, berhasil kah Bujang menjadi Tauke Besar? Apakah ia menemukan jati dirinya sebagai bagian dari shadow economy yang sungguh tidak sesuai dengan aliran keagamaan yang dimiliki ibunya? Namun satu pesan yang selalu ia ingat dari ibunya, untuk tidak minum tuak, bir, makan babi atau daging yang diharamkan oleh ajaran agamanya. Sehingga, jika besok atau lusa hitam seluruh hidupnya, Bujang tetap punya satu titik putih, dan semoga itu berguna untuk memanggilnya pulang. Entah pulang ke talang yang ditinggalkannya demi memasuki dunia luar bersama Tauke Besar, atau pulang kepada hakikat jati dirinya. 

 

 

Analisis Watak Tokoh Utama

Agam yang lebih sering dipanggil Bujang atau nama julukannya ‘Si Babi Hutan’ memiliki karakter dan sikap yang sangat dibentuk oleh lingkungan dan keluarganya. Setelah mengenal kisahnya, orang tuanya berhasil menikah setelah melalui masa-masa yang sulit. Ayahnya yang merupakan keturunan jagal terkenal tidak direstui oleh keluarga besar ibunya yang merupakan keturunan Tuanku Imam, seorang yang sangat taat agama. Keduanya lalu memutuskan untuk pindah ke sebuah talang setelah menikah, meski begitu, baik ayah maupun ibunya menyimpan sakit hati dan memori yang buruk akan masa lalu masing-masing.

 

 

Orang tua Agam bertolak belakang satu sama lain. Midah, ibunya, sangat pengasih dan terlalu mengkhawatiri Agam kalau-kalau anak satu-satunya itu terluka. Ibunya suka diam-diam mengajarkan hal-hal yang berbau agama, menurunkan ajaran garis keluarganya. Sedangkan Samad, ayahnya, adalah seorang yang sangat keras. Tidak sekalipun dalam hidupnya, bahkan sampai akhir hayatnya, ia pernah memeluk anak laki-lakinya. Samad bahkan akan memecut punggung Agam bila ia mendapati anaknya menerapkan ajaran agama dari istrinya, menguncinya di luar rumah walau sedang hujan badai sekalipun.

 

 

Dengan pengaruh dari berbagai-bagai faktor, Agam tumbuh menjadi seorang pemuda yang diam, tidak terlalu banyak bicara, namun ia masih memiliki sisi humor selayaknya orang pada umumnya. Hanya saja, dia memiliki kecenderungan yang kuat untuk berpikir secara rasional dan mengesampingkan emosi dan perasaannya. Semenjak melindungi Tauke Besar dari serangan raja babi hutan di umurnya yang ke lima belas, rasa takutnya seperti telah di ambil. 

 

 

Sejak bergabung bersama dengan Keluarga Tong, ia tumbuh menjadi pemuda yang pintar dan bahkan menyelesaikan dua gelar master di universitas terbaik di luar negeri. Agam juga merupakan karakter yang sangat rendah hati, ia selalu menjadi murid terbaik bagi guru-guru yang pernah mengajarnya, menyerap semua ilmu dengan keingintahuan yang dalam, tidak mudah menyerah dan sangat giat dan rajin. Hal ini membawanya kepada rasionalitas yang tinggi dan sikap yang antisipatif serta penuh perencanaan, sangat tipikal seorang intelek.

 

 

Dalam buku ini, dituliskan bahwa ada tiga lapis ‘perlindungan’ dalam hati si karakter utama. Ibunya, ayahnya, dan Tauke Besar yang sudah seperti ayah angkat baginya. Ketika satu persatu orang-orang terkasihnya tersebut meninggal, rasa takutnya kembali. Namun pada akhirnya, setelah ia bertemu dengan kakak dari ibunya – yang di masa lampau pada akhirnya merestui hubungan kedua orang tuanya, ia mengerti bahwa sangat wajar memiliki ketakutan, apalagi setelah pengkhianatan yang dilakukan oleh salah satu anggota inti Keluarga Tong. Ia berhasil memanfaatkan rasa takutnya untuk mengerti lebih jauh bahwa dalam hakikat dirinya, tidak semua hal bisa dikuasai, dianalisis, diprediksi, diantisipasi, atau segala tindakan lainnya yang selama ini selalu ia persiapkan untuk membentengi dirinya. Hal tersebut adalah yang wajar.

 

 

Satu hal yang bertahan sampai akhir dan tumbuh sangat kuat dalam karakter utama – Agam, adalah bahwa ia memiliki kesetiaan yang sangat kuat pada prinsip-prinsip kehidupan, dan seperti judul cerita ini, ia dibawa pulang kepada hakikat dari segala sesuatu, sumber dirinya, walaupun ia telah kehilangan tiga lapis kehidupannya yang selalu ia anggap sebagai rumah.

Penilaian

Buku ‘Pulang’ ini merupakan cerita yang unik dan memiliki diksi yang indah, seperti buku-buku Tere Liye yang lainnya. Penulis sangat lihai dalam menggambarkan suatu peristiwa sehingga pembaca dapat merasakan atmosfer dan suasana adegan yang berusaha diceritakan. Selain dari pada itu, buku ini walaupun adalah buku fiksi tetapi memiliki makna yang sangat dalam tentang kehidupan.

 

Menggambarkan realitas yang samar disadari oleh orang-orang yang hanya terfokus pada menjalani hidup, tanpa memperhatikan bahwa dalam setiap langkah yang diambil ada suatu prinsip mutlak yang tidak bisa dilangkahi. Berbagai variabel dalam kehidupan saling bertaut satu sama lain, menghasilkan peristiwa-peristiwa yang selalu terdiri atas kata-kata ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’.

 

Kekurangan yang disadari terdapat dari buku ini adalah dalam beberapa kesempatan, penggunaan huruf kapital kurang tepat dan beberapa ketidakrapihan dari segi penulisan. 

Rekomendasi

‘Pulang’ merupakan satu dari sekian banyak buku fiksi yang bisa dibaca semua kalangan dan semua profesi. Bukan bagian dari buku cerita cinta anak SMA yang umumnya popular di kalangan remaja, atau buku non-fiksi yang sering dibaca untuk menambah ilmu dari segi intelektual. Buku ini memiliki makna yang sangat dekat dengan pribadi seseorang sebagai manusia yang walaupun memiliki latar belakang yang berbeda-beda, namun tumbuh dalam satu sistem besar alam semesta yang sama, yang akan mengunci hukum alam.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 10 October 2022
Sekolah Spiritual & Kutukan
Berita BPK PENABUR Jakarta - 15 March 2023
PENABURNESIA
PENABURNESIA
Berita BPK PENABUR Jakarta - 04 January 2023
Ibadah Awal Tahun Guru dan Karyawan Komplek PENAB...
Ibadah Awal Tahun Guru dan Karyawan Komplek PENAB...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 January 2023
Awal Semester Kembali Aktif dan Semangat
Awal Semester Kembali Aktif dan Semangat
Berita BPK PENABUR Jakarta - 16 January 2023
Menghindari kesombongan, menjadi manusia yang tid...
Menghindari kesombongan, menjadi manusia yang tid...
BERITA LAINNYA - 10 January 2022
Claustrophobia Mendadak di Kelas
BERITA LAINNYA - 17 January 2022
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
BERITA LAINNYA - 24 January 2022
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
BERITA LAINNYA - 21 January 2022
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
BERITA LAINNYA - 31 January 2022
Pasir Pantai Ngurbloat, Serasa Memegang Tepung
Pasir Pantai Ngurbloat, Serasa Memegang Tepung
BERITA LAINNYA - 13 August 2023
Daily REMINDER, 13 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 15 August 2023
KETIDAKPASTIAN DAN PROBABILITAS (Oleh : Desy Nic...
KETIDAKPASTIAN DAN PROBABILITAS (Oleh : Desy Nic...
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Pelantikan Majelis Perwakilan Kelas, Periode 2023...
Pelantikan Majelis Perwakilan Kelas, Periode 2023...
BERITA LAINNYA - 17 August 2023
Upacara Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan ke...
Upacara Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan ke...
BERITA LAINNYA - 18 August 2023
19 Siswa SMAK PENABUR Harapan Indah, penerima Anu...
19 Siswa SMAK PENABUR Harapan Indah, penerima Anu...
BERITA LAINNYA - 16 January 2024
Rokok, Pedang Bermata Dua
BERITA LAINNYA - 18 January 2024
Peran Indonesia dalam Mendirikan Gerakan Non-Blok
 Peran Indonesia dalam Mendirikan Gerakan Non-Blok
BERITA LAINNYA - 19 January 2024
Peran Indonesia dalam United Nations Emergency Fo...
Peran Indonesia dalam United Nations Emergency Fo...
BERITA LAINNYA - 20 January 2024
Mendayung di antara 2 karang, menuliskan jejak In...
Mendayung di antara 2 karang, menuliskan jejak In...
BERITA LAINNYA - 21 January 2024
Mewujudkan perdamaian dunia lewat Misi Garuda,
Mewujudkan perdamaian dunia lewat Misi Garuda,
BERITA LAINNYA - 24 October 2024
Yang terburuk adalah merasa tidak berharga
BERITA LAINNYA - 25 October 2024
Hidup untuk terus mencoba
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 26 October 2024
Kasihilah Juga Musuhmu
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 27 October 2024
Bersusah-Susah terlebih dahulu, Bersenang-senang ...
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 28 October 2024
Tuhan Beserta Kita Sampai Selamanya
DAILY REMINDER

Choose Your School

GO