Petrus Menyangkal Tuhan Yesus.
BERITA LAINNYA - 15 April 2025
Tetapi Yesus berkata: ”Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.”
Lukas 22: 34
Tidak ada manusia yang sempurna, bahkan murid-murid Tuhan Yesus.
Kata-kata ini mungkin tepat untuk menggambarkan bagaimana Petrus salah satu murid Tuhan Yesus yang paling terkenal di dunia harus dikenang. Petrus adalah salah satu murid Tuhan Yesus yang paling penting untuk kekristenan. Ayat ini mungkin bisa menjadi pengantar bagaimana Yesus memandang Petrus di episode akhir keberadaanNYA di bumi. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus (Yun. petros) dan di atas batu karang (Yun. petra) ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”
Setelah Yesus naik ke surga dan Roh Kudus turun dalam peristiwa Pentakosta, Petrus dan para rasul yang lain menjadi tulang punggung penyebaran Injil ke seluruh dunia. Petrus tidak hanya berhenti di Yerusalem dan sekitarnya bahkan dia menjadi salah satu penyebar Injil ke tanah Eropa. Kaisar Nero, Kaisar Roma yang dikenal sangat kejam merasa terancam dengan perkembangan Kekristenan pada saat itu. Maka Petrus dijatuhi hukuman mati dengan cara disalib karena tidak mau menyembah Kaisar dan menuruti perintah Kekaisaran. Petrus teguh memegang Imannya kepada Yesus Kristus, Guru dan Juruselamatnya. Namun karena menolak disamakan dengan Yesus dan merasa tidak layak, dia meminta agar disalib dengan tubuh terbalik. Petrus wafat di Bukit Vatikan dan dimakamkan di dekat nya. Tempat ini diyakini hari ini sebagai tempat di mana Basilica St. Petrus, Vatikan berdiri. Dan juga diyakini jasad Petrus dimakamkan di sana di bawah Pusat Gereja Katolik, Vatikan, Roma, Italia.
Kita melihat bagaimana Petrus menjadi salah satu pelopor besar dalam penyebaran Injil setelah Yesus naik ke surga. Namun apakah Petrus orang yang sempurna? Tidak juga. Apakah Yesus tahu tentang itu? ya pasti tahu, lalu mengapa Yesus tetap memilihnya menjadi muridnya bahkan “mengepalai” jemaatnya? Itulah indahnya rencana Allah. Pikiran kita yang terbatas tidak mungkin bisa memahami hal ini. Petrus bukan orang yang sempurna, dia tidak berasal dari keluarga yang kaya raya atau intelektualitasnya tinggi. Dia hanya nelayan biasa yang jamak kita jumpai di sana kala itu. Petrus bahkan pada awalnya tidak merasa layak menjadi bagian dari pelayanan Yesus karena dia merasa manusia berdosa. dalam Lukas 5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: ”Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
Tak cukup sampai di situ, malam sebelum Yesus ditangkap, Petrus dengan bersemangat mengatakan bahwa dia tidak akan meninggalkan Yesus dan akan membelaNYA. Matius 26:33-35 (Terjemahan Baru) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun semua orang meninggalkan Engkau, aku sekali-kali tidak akan meninggalkan-Mu." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."Jawab Petrus: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid pun berkata demikian. Namun Alkitab juga mencatat pada akhirnya bahwa Petrus mengingkari janjinya dan menyangkal Tuhan Yesus 3 kali persis seperti yang dinubuatkan Yesus.
Apa yang bisa kita pelajari dari Petrus? Ya tidak ada manusia sempurna. Manusia tidak luput dari kesalahan. Namun yang dilakukan Petrus sangat berbeda dengan yang dilakukan Yudas, dia bertobat dan menyadari kesalahannya. Petrus menyadari bahwa apa yang dia lakukan adalah kesalahan tapi dia tidak terpuruk dan meninggalkan Yesus, dia berbalik dari dosanya dan kembali kepada Yesus. Petrus kemudian kita kenal sebagai salah seorang dari Rasul Yesus yang tidak mengenal takut bahkan kehilangan nyawanya untuk menyebarkan kabar keselamatan ke seluruh dunia. Dia kemudian berkotbah di Pentakosta, 3000 orang menjadi percaya dan dibaptis (Kisah Para Rasul 2), Dia dengan kuasa Roh Kudus menyembuhkan orang lumpuh (Kisah Para Rasul 3) tidak ragu membela kebenaran di hadapan Mahkamah Agama dan menyebarkan Injil sampai ke Roma dan mengakhiri hidupnya dengan penuh setia kepada pelayannyanya. Sungguh dalam ketidaksempurnaan kita, Yesus bisa memakai kita untuk mengerjakan karya keselamatan yang telah dirancangkannya dalam hidup kita.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur