Pengaruh Sampah Plastik bagi Ekosistem Air
BERITA LAINNYA - 12 April 2025
Pengaruh Sampah Plastik bagi Ekosistem Air
XI MIPA 2: Clarence Gabriella Simanjuntak / 06,
Emeral Sabbathiene Angeli Sinaga / 12, Jennibelle Evania / 19
Dari foto-foto diatas dapat dilihat bahwa sungai di Bekasi khususnya daerah Harapan Indah masih banyak yang tercemar karena kurangnya pemeliharaan serta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai. Maka dari itu kami melakukan beberapa percobaan menggunakan air di dua daerah tersebut.
Pada percobaan pertama, kami mencoba mengetahui Ph yang terdapat pada air tersebut. Sebagai tolak ukur kami menggunakan larutan asam HCl 0.1M dan NH3 0.1M untuk larutan basa. Bila lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan asam (HCl) maka lakmus merah tidak akan berubah warna. Pada larutan basa (NH3) lakmus biru juga tidak akan berubah warna. Lalu, kami juga menggunakan indikator universal pada larutan asam dan basa dan memperoleh Ph sebesar 3 untuk larutan asam dan Ph sebesar 9 untuk larutan basa. Setelah menentukan larutan asam dan basa, kami mencoba membandingkan hasil dari air yang kami dapat dari got dan sungai. Dapat dilihat bahwa ternyata kedua air tersebut memiliki sifat basa yang berarti air dari sungai got serta sungai mengandung banyak zat basa seperti limbah rumah tangga.
Untuk percobaan kedua, kami menggunakan sabun sebagai tolak ukur. Dapat dilihat pada air got, air tersebut memiliki sedikit busa yang berarti air tersebut mengandung banyak zat basa. Pada air sungai, air tersebut sama sekali tidak memiliki busa, artinya air tersebut mengandung sangat banyak zat basa dan tidak layak untuk digunakan.
Seperti yang telah diperoleh dari hasil penelitian, sebagian besar wilayah perairan kota harapan indah tercemar oleh berbagai limbah penduduk, sampah, dan senyawa-senyawa lainnya. Limbah rumah tangga adalah hasil sisa buangan yang berasal dari rumah tangga untuk kebersihan yaitu gabungan limbah dapur, kamar mandi, toilet, cucian, dan sebagainya. Penyebab utama dari terjadinya pencemaran air adalah karena adanya sampah yang mengandung senyawa organik dan menggenang di air. Sampah-sampah sisa tersebut apabila dibuang ke air, nantinya akan memiliki berbagai dampak bagi lingkungan, sebagai berikut:
1. Mengancam kesehatan manusia
Limbah tersebut mengandung bakteri yang dapat menyebabkan penyakit perut seperti typhus, diare.
2. Hilangnya kesuburan tanah
limbah cuci mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi pH tanah.
3. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
ikan sungai dan laut yang seharusnya bisa dikonsumsi dengan aman oleh manusia justru mengkonsumsi racun yang berbahaya, melainkan oksigen sehingga organisme air banyak mati.
4. Menimbulkan berbagai penyakit
Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
5. Mencemar sumber makanan manusia
Pestisida dan air raksa yang mencemari air kemudian di masuk kedalam tubuh hewan serta diserap tumbuhan
Menurut penelitian University of Georgia faktor pemicu tingginya pencemaran plastik di perairan Indonesia sampah plastik yang tidak terkelola di plastik di laut, dalam rangka solusi masalah sampah daratan (mismanaged plastic waste) yang mencapai laut di Indonesia untuk mendukung target tujuan sekitar 83%. Tapi data ini masih harus diverifikasi, Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable karena sampai saat ini Indonesia belum mempunyai Development Goals (SDGs) tahun 2030. Selain itu, upaya meningkatkan baseline data sampah laut Indonesia diperlukan untuk pengelolaan sampah terintegrasi dari hulu sampai ke hilir diperlukan untuk mengatasi permasalahan ini. Permasalahan sampah yang menjadi tantangan bagi Indonesia dengan upaya meningkatkan pengelolaan sampah yang secara efektif. Strategi dan rencana jangka pendek, menengah dan panjang termasuk langkah- langkah pengaturan yang dilaksanakan oleh pemerintah diperlukan untuk mengurangi jumlah sampah plastik.
Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, kami menyimpulkan bahwa perairan di daerah Bekasi benar adanya tercemar. Penyebabnya adalah karena berbagai limbah penduduk, sampah, dan senyawa-senyawa lainnya. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa masih banyak masyarakat di daerah Bekasi yang membuang sampah tidak ada tempatnya. Padahal pengaruh dari sampah plastik ini sangat merugikan. Sampah plastik dapat mencemari air, membahayakan hewan air, dan mengganggu rantai makanan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang luas dan berdampak negatif pada kehidupan manusia yang bergantung pada ekosistem air yang sehat. Oleh karena itu, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan penanganan sampah plastik dengan lebih bijak sangat penting untuk melindungi ekosistem air.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur