Pengaruh Masa Pandemi Covid-19 Pada Kestabilitasan Ekonomi Indonesia

BERITA LAINNYA - 30 December 2024

Pandemi covid-19 di Indonesia telah mempengaruhi persoalan dalam aspek ekonomi, dinamika ekonomi Indonesia nampak memprihatinkan. Covid-19 telah mengganggu stabilitas sistem keuangan Indonesia, sehingga menimbulkan shock waves untuk keadaan ekonomi di Indonesia. Kondisi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi di berbagai negara di dunia. Hal ini, terjadi di berbagai sektor ekonomi seperti industri aviasi, industri pariwisata dan lain-lain. 

Penurunan Ekonomi

Salah satu dampak dari pandemi ini adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penurunan ini dapat dilihat dari turunnya pertumbuhan ekonomi dari 5,02% pada tahun 2019 menjadi 2.97% pada tahun 2020. Artinya terjadi penurunan sebesar -2.17%. Kondisi ini menyebabkan terjadinya deflasi, sehingga diperparah oleh kebijakan pemerintah untuk menanggulangi penularan covid-19. Kebijakan ini secara tidak langsung memberi pengaruh pada Produk Domestik Bruto (PDB). Kondisi mempengaruhi penurunan konsumsi Rumah Tangga dari 5,04% menjadi -2,63%. Selain itu, konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga (LNPRT) mengalami penurunan dari 10,62 persen menjadi -4,29 persen .

Peningkatan Angka Pengangguran

Selain perlambatan ekonomi, terjadi juga lonjakan pengangguran di Indonesia. Pada tahun 2020 jumlah pengangguran mencapai 7,07%. Menurut Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan), sebanyak 72.983 pekerja telah mengalami PHK selama masa pandemi. Penyebab terbesar PHK adalah menurunnya efektivitas kerja tiap perusahaan. Kondisi ini menyebabkan perusahaan harus menurunkan biaya operasional perusahaan.

Penurunan Investasi

Pada masa ini juga terjadi penurunan investasi. Faktor yang paling dominan adalah ketidakpastian ekonomi pada masa pandemi. Sebagai investor, pasti kita tidak akan berani menanamkan modal. Investor kehilangan kepercayaan diri untuk menginvestasikan  modal di Indonesia.

Ternyata pandemi juga, menyebabkan turunnya harga saham di Indonesia. Bisa diamati pada data IHSG di atas. Terjadi kemerosotan nilai dari 5.863 menjadi 5.288 pada Maret 2020 dimana kemerosotan ini terjadi di minggu yang sama. Selain di Indonesia, ternyata masalah ini juga terjadi di dunia internasional. Salah satu contohnya adalah Dow Jones Industrial Average yang mengalami penurunan sekitar 38 Persen, Financial Times Stock Exchange (FTSE) 100 dengan penurunan sekitar 33,8 Persen, Nikkei 225 sekitar 30 Persen, Hang Seng sekitar 27,6 Persen, dan Shanghai Stock Exchange dengan penurunan yang relatif defensive dengan penurunan sekitar 15,3 Persen.

Peningkatan Nilai Ekonomi Digital

Saat masa pandemi terjadi perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online. Hal ini disebabkan oleh kemampuan bertahan UMKM yang melakukan penjualan online lebih kuat dibandingkan UMKM yang hanya melakukan penjualan offline. Kondisi ini juga tergambar dari peningkatan potensi ekonomi digital. Potensi peningkatan nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 8 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, mencapai Rp 4.531 triliun pada tahun 2030.

Menurut catatan yang dilaporkan Exabytes, terjadi kenaikan jumlah orang yang berbisnis online hingga 38,3% dibandingkan tahun 2019 dan bila jumlahnya dibandingkan dengan Februari 2019 maka menunjukkan kenaikan hingga 120%. Selain itu, dilansir dari neilpatel.com, terdapat tiga sektor yang mengalami peningkatan selama pandemi yaitu sektor makanan mengalami peningkatan hingga 55%, kesehatan 19%, sedangkan farmasi naik hingga 11%.  Menurut data pada Bank Indonesia terdapat kenaikan transaksi bisnis online sebesar 26% selama pandemi COVID-19.

Pertumbuhan bisnis digital juga diikuti oleh kenaikan omzet. Serta Bank Indonesia juga menyebutkan bahwa dapat diperkirakan omzet empat perusahaan e-commerce terbesar Indonesia tembus 429 triliun rupiah pada 2020. Peningkatan dari segi jumlah konsumen, penjual serta komoditi membawa bisnis online mengalami eskalasi hingga 200% pada omzetnya.

Peningkatan e-commerce dan omzet disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, adanya keterbatasan kegiatan di luar rumah dan pengetatan aturan pembukaan pusat perbelanjaan (mal) telah membuat masyarakat lebih memilih berbelanja secara online. Kedua, kemudahan akses ke platform belanja digital dan kemampuan untuk berbelanja secara online telah membuat proses ini lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan berbelanja secara langsung. Ketiga, adanya dorongan dari perubahan kondisi yang memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi telah membuat banyak orang berpindah ke belanja online sebagai alternatif yang lebih aman dan efektif.

Covid-19 sangat mempengaruhi gejolak perekonomian dan stabilitas keuangan di Indonesia. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh  pemerintah yaitu dengan mengeluarkan strategi kebijakan guna memulihkan perekonomian, lalu hal ini harus didukung oleh masyarakat dan pelaku  usaha. Pemulihan ekonomi dilakukan dengan  mengalokasikan dana APBN untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga stabilitas ekonomi dan ekspansi moneter.

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 09 December 2021
Budaya di Balik Kota Seribu Gereja
BERITA LAINNYA - 10 January 2022
Claustrophobia Mendadak di Kelas
Claustrophobia Mendadak di Kelas
BERITA LAINNYA - 17 January 2022
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
BERITA LAINNYA - 24 January 2022
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
BERITA LAINNYA - 21 January 2022
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
BERITA LAINNYA - 23 September 2023
Membuang Sampah Sembarangan sebagai Masalah Sosia...
BERITA LAINNYA - 24 September 2023
Penjualan organ secara ilegal sebagai masalah sos...
Penjualan organ secara ilegal sebagai masalah sos...
BERITA LAINNYA - 25 September 2023
Belajar mengenal kesenjangan sosial, dan mencari ...
Belajar mengenal kesenjangan sosial, dan mencari ...
BERITA LAINNYA - 26 September 2023
Balap Liar Sebagai Masalah Sosial dan Solusinya
Balap Liar Sebagai Masalah Sosial dan Solusinya
BERITA LAINNYA - 27 September 2023
Mitigasi perselisihan akibat perbedaan agama di s...
Perselisihan Agama sebagai Masalah Sosialdan solu...
BERITA LAINNYA - 25 April 2024
Septihan, sebuah Resensi
BERITA LAINNYA - 26 April 2024
The Hobbit, or the Back Again
The Hobbit, or There and Back Again 
BERITA LAINNYA - 27 April 2024
MENILIK KISAH PERPUSTAKAAN MALAM
MENILIK KISAH PERPUSTAKAAN MALAM
BERITA LAINNYA - 28 April 2024
THE SUMMER I TURNED PRETTY
THE SUMMER I TURNED PRETTY
BERITA LAINNYA - 29 April 2024
Think And Grow Rich
Think And Grow Rich
BERITA LAINNYA - 27 October 2024
Kesabaran Dan Penguasaan Diri
BERITA LAINNYA - 28 October 2024
Cobaan: Kesempatan Untuk Tumbuh Dan Belajar
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 29 October 2024
Pengampunan Dan Kesabaran
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 30 October 2024
Tuhan Yang Mengatur Segalanya
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 31 October 2024
Bertekun Dalam Melakukan Tugas Dan Tanggung Jawab
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 26 February 2025
TINJAUAN PENGARUH FEAR OF MISSING OUT (FOMO) TERH...
BERITA LAINNYA - 19 February 2025
Fenomena Stereotip Masyarakat terhadap Kepercayaa...
Fenomena Stereotip Masyarakat terhadap Kepercayaa...
BERITA LAINNYA - 22 February 2025
Model Inquiry Learning Mengubah Cara Berpikir Sis...
Model Inquiry Learning Mengubah Cara Berpikir Sis...
BERITA LAINNYA - 11 February 2025
Tuhan Selalu Menyediakan Jalan Keluar
Tuhan Selalu Menyediakan Jalan Keluar
BERITA LAINNYA - 24 February 2025
Tidak Ada yang Mustahil Bagi Tuhan
Tidak Ada yang Mustahil Bagi Tuhan

Choose Your School

GO