PA GURU DAN KARYAWAN SMAK PENABUR HARAPAN INDAH , BEKASI

BERITA LAINNYA - 30 November 2020

Beranjak dari tema “Hidupkan budaya PEDULI” Lukas 5: 17-26

Peristiwa ketika Tuhan Yesus mengajar dan banyak orang yang hadir baik dari kalangan atas sampai kalangan bawah , dari beberapa orang Farisi dan ahli Taurat, dari beberapa penduduk dari desa di Galilea, Yudea dan Yerusalem. Mereka semuanya saat itu berdesakan semuanya mencari Tuhan Yesus, entah karena ingin menonton, ibarat Tuhan Yesus adalah tukang sulap, ingin disembuhkan karena sakit yang mereka derita ataupun ingin mencari-cari kesalahan Tuhan Yesus.

Dengan berbagai alasan masing-masing mereka akhirnya melihat, bertemu ataupun menjumpai Tuhan Yesus secara pribadi. Sehingga dalam rumah tersebut ada 3 kriteria orang-orang yang ada disekitar Tuhan Yesus, antara lain:

  1. Pengamat dan pengkritik, adalah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat, karena mereka mendapati ada hal-hal baru yang mereka dapati dari setiap ajaran/perkataan Tuhan Yesus, yang menurut pemahaman mereka sangat bertentangan dengan TAURAT.
  2. Penonton/fans adalah orang banyak yang mencari-cari Tuhan Yesus karena ingin melihat hal-hal baru yang diperbuat Tuhan Yesus, yang tidak pernah ada pada zamannya.
  3. Orang yang peduli, baik untuk dirinya sendiri sehingga ingin disembuhkan, ataupun sesame yang lain karena ingin temannya juga disembuhkan oleh Tuhan Yesus

Dan peristiwa yang paling mencolok adalah ketika beberapa orang nekad dan cenderung merugikan si pemilik rumah, telah menjebol atas rumah dan menurunkan tilam beserta seorang lumpuh saat itu, mungkin saat itu ada juga beberapa orang yang cacad ataupun lumpuh menurut penafsiran saya, tapi orang lumpuh dan rekan-rekannya ini amat sangat istimewa baik dimata orang banyak ataupun Tuhan Yesus. Bagi orang banyak mereka ini cenderung curang karena potong kompas dari atas untuk benjumpa Yesus karena penuhnya orang serta akses bertemu Tuhan Yesus. Akan tetapi dimata Tuhan, mereka adalah orang-orang yang sangat kuat IMANnya, sehingga dengan cara yang paling rumit dan cenderung kreatif mereka berhasil menaruh orang lumpuh diatas tilamnya ke hadapan Tuhan Yesus.

Pembelajaran yang mau diambil dalam peristiwa ini dalam PA guru-guru antara lain:

  1. Kondisi jaman bisa dan akan terus berubah, dari budaya peduli menjadi egois bahkan amat sangat Individualis, akan tetapi anak-anak Tuhan tetap berpanutan pada KASIH sebagai landasan Kehendak TUHAN.
  2. Setiap guru pasti mempunyai banyak pengalaman berbagi, baik sebagai pelaku maupun penerimanya. Ada yang merasakan suka cita pada saat memberi, ada yang merasa sangat berat, karena memang ada harga yang harus dibayar ketika menjadi pelaku Firman Tuhan, akan tetapi ada pula yang sempat merasakan kecewa karena kriteria dia tentang orang yang dibantu tidak seperti yang dia pikirkan.
  3. Memberi atau kerelaan berbagi selain didasarkan KASIH juga harus memiliki fator pendorong sebagai teladan hidup, bisa orang tua, anggota keluarga yang lain atau bahkan seseorang yang menginspirasi mengikuti teladannya.
  4. Dan yang terpenting ketika kita mau bersikap PEDULI terhadap sesama, jangan pernah berharap orang yang kita bantu mengingat kita, berterima kasih kepada kita dan bahkan membalas budi kepada kita,karena ketika hal itu landasannya, kita akan kecewa dan kebaikan kita tidaklah tulus. Akan tetapi ketika kita sebagai anak-anak tebusan Yesus Kristus mau menjadi pelaku Firman dengan sikap PEDULI , landasannya hanya karena TUHAN YESUS BAIK.

BIARLAH DAMAI SEJAHTERA TUHAN YESUS KRISTUS MENYERTAI KITA SEMUA. AMIN

Tags:
BERITA LAINNYA - 28 August 2023
Ibadah Bersama , 28 Agustus 2023 : Bertumbuh dala...
BERITA LAINNYA - 25 August 2023
Edufair 2023 : Aspire, Achieve, Inspire. Menyiap...
Edufair 2023 : Aspire, Achieve, Inspire. Menyiap...
BERITA LAINNYA - 23 August 2023
Leadership Camp SLTAK BPK Penabur : Pemimpin yang...
Leadership Camp SLTAK BPK Penabur : Pemimpin yang...
BERITA LAINNYA - 30 August 2023
Daily Inspiration, 30 Agustus 2023
Daily Inspiration, 30 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 24 August 2023
Daily Inspiration, 24 Agustus 2023
Daily Inspiration, 24 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 10 November 2023
Gagalnya penanganan kerusuhan : Konflik Sumbawa
BERITA LAINNYA - 11 November 2023
Konflik Separatis Papua Merdeka
Konflik Separatis Papua Merdeka
BERITA LAINNYA - 12 November 2023
Tragedi Kanjuruhan, Hari Kelam Sepakbola Indonesia
Tragedi Kanjuruhan, Hari Kelam Sepakbola Indonesia
BERITA LAINNYA - 17 November 2023
Konflik  Keluarga: China dan Taiwan
Konflik  Keluarga: China dan Taiwan
BERITA LAINNYA - 18 November 2023
Kerusuhan Mei 1998 : Sejarah kelam Indonesia..
Kerusuhan Mei 1998 : Sejarah kelam Indonesia..
BERITA LAINNYA - 25 December 2023
The Joy of Giving: A Lesson from Christmas (1)
BERITA LAINNYA - 23 February 2024
Character Growth, sebuah Refleksi..
Character Growth, sebuah Refleksi..
BERITA LAINNYA - 24 February 2024
CHARACTER GROWTH 2024
CHARACTER GROWTH 2024
BERITA LAINNYA - 25 February 2024
Belajar membagi waktu dalam kegiatan Character Gr...
Belajar membagi waktu dalam kegiatan Character Gr...
BERITA LAINNYA - 26 February 2024
Refleksi Program Character Growth
Refleksi Program Character Growth
BERITA LAINNYA - 10 July 2024
Menjadi manusia Jujur dan berintegritas...
BERITA LAINNYA - 01 September 2024
Jangan Gelisah...
Jangan Gelisah...
BERITA LAINNYA - 02 September 2024
Kebahagiaan Dalam Bersyukur
Kebahagiaan Dalam Bersyukur
BERITA LAINNYA - 03 September 2024
Jangan Bimbang
Jangan Bimbang
BERITA LAINNYA - 04 September 2024
Percaya KepadaNYA
Percaya KepadaNYA
BERITA LAINNYA - 26 July 2024
RITUAL TIWAH
BERITA LAINNYA - 12 July 2024
BURUNG MALEO, FAUNA KHAS SULAWESI YANG TERANCAM P...
ARTIKEL
BERITA LAINNYA - 26 July 2024
“The spirit is willing but the flesh is weak”
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 27 July 2024
Mengasihi Tuhan Tanpa Neko-neko
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 28 July 2024
Bersyukur akan adanya Tantangan
Daily Reminder

Choose Your School

GO