Musim Hujan Telah Tiba

BERITA LAINNYA - 07 December 2020

MUSIM HUJAN TELAH TIBA

            Bagi yang berumur lebih dari 40 tahun, mungkin pernah dengar lagu milik penyanyi yang dijuluki “Si Burung Camar” akrab terdengar di telinga untuk sebuah lagu “September Ceria”. Ya memang ketika memasuki bulan September, kita kerap menyambutnya sebagai pertanda memasuki musim penghujan. Musim penghujan memang memiliki cerita sendiri buat setiap orang. Beragam cerita beragam rasa. Ajaib memang hujan ini. Kadang ingin dihindari, kadang dinanti-nanti.

            Ada fakta menarik didalamnya yang perlu untuk kita ketahui.  Melihat posisi Indonesia, ada dua sudut pandang yang benar yang menyatakan letak Indonesia. Satu, melihat posisi Indonesia secara astronomis. Indonesia terletak pada 6° LU - 11° LS, dan 95°BT-141°BT. Nah… posisi menunjukkan prestasi hehehe.. gak lah. Posisi Indonesia ini membawa konsekuensi geografi terhadap wilayah Indonesia. Dari letak astronomis akibat letak lintang misalnya, posisi lintang demikian masuk dalam kategori lintang rendah, bahkan beberapa tempat di Indonesia dilalui persis oleh garis khatulistiwa (0°lintang), konsekuensinya adalah hampir seluruh wilayah di Indonesia mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Posisi Indonesia berdasarkan bujur ini, berpengaruh pada pembagian waktu di wilayah Indonesia yang berbeda-beda. Di Indonesia, pembagian waktu di Indonesia masuk dalam tiga kelompok waktu, Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT), setiap perbedaan waktu selisih 60’ disetiap daerahnya.

            Nah bagaimana dengan posisi geografis? Pada sudut pandang yang kedua adalah Indonesia terletak diantara dua benua, yaitu benua Asia dan Benua Australia, dan dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Ditambah lagi, Indonesia adalah negara kepulauan (maritime) yang setiap wilayah daratannya dihubungkan oleh perairan laut.

            Secara iklim, menurut Charles Ramage (1969) Kepulauan Indonesia merupakan bagian terbesar dari benua maritime, selain Filipina dan Papua Nugini. Sebutan benua maritime ditujukan pada wilayah kepulauan yang terletak di khatulistiwa dan di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, yang dikenal dengan sebutan kolam hangat tropis. Secara meteorologis, wilayah Indonesia memiliki kelembapan yang tinggi.

            Demikian juga dampak pengaruh angin yang berhembus di wilayah kita. Satu diantaranya adalah angin muson (monsoon) adalah angin yang berganti arah setiap setengah tahun yang diakibatkan perbedaan sifat fisi lautan dan daratan. Angin muson dibedakan menjadi angin muson barat dan angin muson timur. Kita break down yuk.

  1. Angin muson barat

Angin muson barat bertipu pada bulan Oktober-Februari. Hal ini disebabkan mulai tanggal 23 September sampai dengan tanggal 21 Maret, kedudukan semu matahari berada di belahan bumi selatan sampai garis lintang 23,5° LS pada tanggal 22 Desember.

Masih ingat kan kita di lintang berapa? Masih ingat juga dong posisi kita secara geografis dimana?

Intensitas penyinaran matahari di benua Australia lebih tinggi daripada penyinaran matahari di benua Asia. Akibatnya, udara di benua Australia bertekanan minimum dan di benua Asia bertekanan maksimum. Dengan demikian, bertiuplah angin dari Asia ke Australia melalui Indonesia ges. Karena angin ini melalui Laut Cina Selatan dan Samudra Hindia yang luas, angin ini mengandung banyak uap air sehingga sebagian wilayah Indonesia mengalami musim penghujan.

  1. Angin muson timur

Angin muson timur disebut juga angin muson tenggara. Angin muson ini bertiup pada bulan April-Agustus. Hal ini disebabkan, mulai tanggal 21 Maret sampai dengan tanggal 23 September, kedudukan semu matahati berada di belahan bumi selatan sampai gari lintang 23,5° LU pada tanggal 21 Juni. Intensitas penyinaran matahari di benua Asia lebih tinggi daripada penyinaran matahari di benua Asia lebih tinggi daripada penyinaran matahari di benua Australia. Akibatnya, udara di benua Asia bertekanan minimum dan di benua Australia bertekanan maksimum. Dengan demikian, bertiuplah angin dari Australia ke Asia melalui Indonesia. Karena angin melalui gurun luas Australia dan laut yang sempit di wilayah Indonesia, angin ini tidak banyak mengandung banyak uap air ges, sehingga sebagian wilayah Indoensia mengalami musim kemarau.

Hemm.. makin teranglah, mengapa setiap mulai memasuki bulan September, kita excited menyambut masuknya musim hujan. Tapi tahan dulu sob, karena angin muson ini bisa saja gak sesuai expectasi kita. Wah ada apa lagi? Gini ges, karena posisi silang Indonesia (diantara Samudera Pasifik dan Samudra Hindia), maka ketika salah satu samudra ini mengalami perubahan, tentu akan membawa dampak meteorologi ke wilayah Indonesia. Diantaranya adalah gejala perubahan iklim, karena EL NINO dan LA NINA. Nah siapa lagi nech?

Gini ceritanya ges, El Nino berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti “anak lelaki”. El Nino adalah kejadian di mana suhu air luat yang ada di Samudra Pasifik memanas di atas rata-rata suhu normal. Sebenarnya ini adalah sesuatu yang alami dan telah mempengaruhi kehidupan di wilayah Samudra Pasifik (termasuk Indonesia) selama ratusan tahun. Meskipun rata-rata El Nino terjadi setiap tiga hingga depalan tahun sekali dan dapat berlangsung 12 hingga 18 bulan, namun El Nino ini tidak mempunyai periode tetap. Kenyataan ini membuat El Nino sulit diprakirakan kejadiannya pada enam hingga Sembilan bulan sebelumnya.

Nah ini apa dampaknya pada kondisi cuaca di Indonesia? Akumulasi curah hujan bisa berkurang di wilayah Indonesia, cuaca akan cenderung lebih dingin dan kering. El Nino mengakibatkan tekanan udara pada barat Samudra Pasifik menghambat perumbuhan awan di laut Indonesa bagian timur yang membuat curah hujan menurun secara tidak normal di beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan bisa juga berdampak musim kemarau berkepanjangan. Sehingga bisa saja ketika memasukin bulan September akhir, yang biasanya sudah mulai banyak turun hujan, tetapi malah belum turun hujan sama sekali.

Sementara La Nina dalam Bahasa Latin berarti “gadis cilik”. La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di Kawasan timur equator di lautan Pasifik, kondisi ini mendorong pembentukan awan berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang berdampak termasuk Indonesia. Tak ubahnya dengan El Nino, La Nina tidak dapat dilihat secara fisik, periodenya pun tidak tetap.

Trus apa donk pengaruhnya pada kondisi cuaca di Indonesia? Potensi hujan terjadi di Indonesia. Apalagi ketika Indonesia berada pada musim penghujan akibat pengaruh angin muson. La Nina akan sangat terasa dampaknya bagi kota dan daerah yang tidak mempuntai reapan air yang bagus, karena limpahan air hujan akan masuk dalam jumlah yang lebih banyak dari kondisi normal. Pada beberapa kota di Indonesia yang memiliki topografi kemiringan cukup curam hingga curam, berpotensi terjadi peningkatan potensi banjir dan longsor. Belum lagi permasalahan-permasalahan kesehatan lainnya, terlebih di masa pandemic ini.

Nah.. kita perlu berhikmat guys dalam menyambut musim hujan ini, karena musim hujan kali ini, diwarnai pengaruh dari La Nina. Bersiap, berhikmat. Macam cerita dalam Matius 25 : 1 -13, tentang perumpaan 5 gadis bodoh, dan 5 gadis bijak. Kita gak pernah tahu kapan waktunya, tapi kita sekarang tau bumi yang kita diami ini diberikan Tuhan untuk kita kelola, kita jaga dan perlu berhikmat didalamnya. Pengetahuan sebagai penolong kita untuk bisa bijak melakukan hal-hal yang baik, termasuk persiapan-persiapan menghadapi kondisi yang di luar dugaan kita, termasuk bencana.

So dear all.. selamat menyambut musim hujan yang kali ini disertai oleh “tangisan kecil dari seorang anak perempuan, La Nina”. Persiapkan fisik, kondisi rumah, saluran-saluran air harus dalam keadaan bersih dari sampah ges, biar nanti kalau ada limpahan air hujan masuk, tidak tersendat alirannya, musti rajin dech bersih-bersih ya guys.. biar musim hujan kali ini bisa kita nikmati dengan syahdu tanpa perlu khawatir berlebihan. Ingat ges kita masih dalam masa pandemic lho, makin rumit kalo bencananya bertubi-tubi kan?

 

 

Love our earth

Maria Trisnawati

Guru Geografi

120320

 

 

Literatur referensi :

  1. https://galamedia.pikiran-rakyat.com/humaniora/pr-35831629/la-nina-dan-el-nino-ini-perbedaan-dan-dampak-keduanya-pada-perubahan-iklim-di-bumi?page=3
  2. Huda, Nurul, dkk. Suplemen Sumber Belajar Olimpiade Geografi 1, SMA/MA, 2014, Jakarta : PT. Bina Prestasi Insani,

Somantri, Lili, dkk. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 Untuk SMA/MA, 2016, Bandung : Grafindo Media Pratama

Tags:
BERITA LAINNYA - 13 April 2021
Keindahan Kota Padang
BERITA LAINNYA - 03 September 2019
#1 Media Sosial dan Remaja
BERITA LAINNYA - 27 November 2020
MEET and TALK
BERITA LAINNYA - 04 December 2020
Teks Eksposisi - Aku Ingin Mengubah Dunia
BERITA LAINNYA - 03 December 2020
HUKUM TUAI - TABUR
BERITA LAINNYA - 08 October 2022
Dapet  Empat Ratus Ribuan per Bulan tapi Gak Nga-...
BERITA LAINNYA - 10 October 2022
PARADOKSAL KEHIDUPAN : Bertumbuh dalam Pengharapan
PARADOKSAL KEHIDUPAN : Bertumbuh dalam Pengharapan
BERITA LAINNYA - 19 October 2022
Aku Peduli
Aku Peduli
BERITA LAINNYA - 14 November 2022
Hari Diabetes Sedunia
Hari Diabetes Sedunia
BERITA LAINNYA - 15 November 2022
Tradisi Dugderan untuk Sambut Bulan Ramadhan di S...
Tradisi Dugderan untuk Sambut Bulan Ramadhan di S...
BERITA LAINNYA - 15 October 2023
Kenakalan Remaja Sebagai Masalah Sosial dan Solus...
BERITA LAINNYA - 16 October 2023
Keluargaku, Rumah Belajarku, ringkasan kotbah Cap...
Keluargaku, Rumah Belajarku, ringkasan kotbah Cap...
BERITA LAINNYA - 17 October 2023
Closing Ceremony, Artmazing Grace : The Journey t...
Closing Ceremony, Artmazing Grace : The Journey t...
BERITA LAINNYA - 18 October 2023
Daily REMINDER, 18 Oktober 2023
Daily REMINDER, 18 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 19 October 2023
Daily REMINDER, 19 Oktober : Belajar untuk tidak ...
Daily REMINDER, 19 Oktober Belajar Bersyukur..
BERITA LAINNYA - 14 March 2024
Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Dewan Ambalan SM...
BERITA LAINNYA - 03 March 2024
“100 Tahun Setelah Aku Mati” sebuah resensi
“100 Tahun Setelah Aku Mati” sebuah resensi
BERITA LAINNYA - 04 March 2024
“Ajisaka: Sang Ksatria Maha Pemberani Pendobrak S...
“Ajisaka: Sang Ksatria Maha Pemberani Pendobrak S...
BERITA LAINNYA - 05 March 2024
“Bayangan Persahabatan” sebuah resensi
“Bayangan Persahabatan” sebuah resensi
BERITA LAINNYA - 06 March 2024
Resensi Buku: Being Unhappy is A Choice
Resensi Buku: Being Unhappy is A Choice
BERITA LAINNYA - 19 July 2024
Self Love
BERITA LAINNYA - 10 September 2024
Langkah demi Langkah dalam Menghadapi Hidup denga...
Langkah demi Langkah dalam Menghadapi Hidup denga...
BERITA LAINNYA - 20 July 2024
Tuhan adalah Tempat Perlindungan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 11 September 2024
Kuasa Allah yang Melampaui Segala Batasan
Kuasa Allah yang Melampaui Segala Batasan
BERITA LAINNYA - 21 July 2024
Jangan Bersungut-sungut
Daily Reminder

Choose Your School

GO