MengasihiNYA dengan segenap hati, jiwa dan akal budi
BERITA LAINNYA - 23 April 2025
Matius 22:37-40 TB
Jawab Yesus kepadanya: ”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Ada banyak orang yang mengatakan bahwa beragama atau percaya kepada Tuhan itu adalah tindakan yang tidak rasional. Jika meliihat dari sudut pandang orang yang tidak percaya Tuhan memang beragama itu bukanlah sebuah tindakan yang rasional, setidaknya dalam hal itu. Namun tentu kita tidak perlu terlalu memusingkan apa kata orang yang tidak beriman yang berupaya mengukur keyakinan kita dalam beragama.
Bagaimana Kekristenan melihat ini? Hari ini kita diingatkan dengan ayat ini:
”Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
Mari kita bedah satu per satu. Apa hukum yang pertama dan terutama yaitu MENGASIHI TUHAN, ALLAH. Itulah tugas kita. MengasihiNYA. Lalu muncul pertanyaan, bagaimana caranya mengasihi Allah? Bukankah kita tidak pernah bertemu secara fisik denganNYA ketika kita masih hidup? Kita harus mengasihiNYA dengan segenap hati, hati berarti ketulusan, hati berbicara tentang perasaan kita yang terdalam, bahkan tidak cukup dengan sepenuh hati tapi harus sepenuh jiwa kita. Manusia tidak hanya terdiri dari daging, tapi juga ada jiwa di dalamnya, kita harus mengasihi Allah tak saja dengan tubuh kita tapi dengan jiwa kita, menyerahkan sepenuhnya diri kita kepadaNYA Allah dan pencipta kita. Namun ada satu hal lagi yang Yesus katakana, yaitu mengasihiNYA dengan segenap akal budimu. Akal budi berbicara tentang pikiran, kekuatan otak kita, rasionalitas kita ada di dalam akal dan pikiran kita, logika kita, kita harus pakai dalam upaya untuk mengenal rencana Tuhan dalam hidup kita.
Yesus tidak meminta kita untuk menjadi orang Kristen yang “buta” menerima apa-apa tanpa mempertanyakannya secara “akal budi” tapi juga tidak berarti kita mempertanyakan segala hal meskipun banyak hal yang nyata-nyatanya ada. Tuhan Yesus meminta kita mengenakan hati, jiwa dan pikiran kita. Kita harus bisa memadupadankan ketiganya dalam rangka mengenal lebih dalam siapa Yesus yang telah mati di atas kayu Salib demi menyelamatkan kita.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur