Meneguhkan Hati dalam Mencapai Tujuan Hidup
BERITA LAINNYA - 07 February 2022
Meneguhkan Hati dalam Mencapai Tujuan Hidup
(Desy Nicola Asturo)
Kompleksitas hidup bagaikan suatu jalinan romantika kehidupan ….
Adalah kehidupan yang senantiasa memberikan warna baru ditengah pengaruh friksi atau gesekan kehidupan, di sisi lain romantika juga menghadirkan buah keajaiban yang mengiringi langkah manusia.
Lalu, bagaimanakah kita sebagai manusia menguatkan dan meneguhkan hati dalam menjalani kehidupan yang kompleks dengan beragam pilihan ?
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkaulah yang akan memimpin bangsa ini memiliki negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka untuk diberikan kepada mereka. Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh, bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, supaya engkau beruntung, ke manapun engkau pergi. Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." (Yosua 1:6-9).
Kutipan ayat Yosua di atas menyiratkan bahwasannya Allah menyertai manusia dalam keteguhan hatinya. Firman Allah yang tersirat dan tersurat adalah kekal. Namun, dalam keberlangsungan perjalanan manusia, beberapa hal non konservatif (tidak kekal) yang kompleks menghampiri kehidupan manusia.
Kompleksitas kehidupan mungkin tergambar seperti fermat mengungkapkan teorema modularitas yang dianggap tidak dapat dibuktikan keabsahannya bagi beberapa ilmuwan matematika. Beberapa tahun setelahnya matematikawan Wiles dan Taylor membuktikan teori terakhir fermat. Lika-liku romantika kehidupan fermat seperti tergambar melalui deskripsi cerita di atas. Menyiratkan bahwa tidak semua hal yang kita temukan dan tentukan dapat menjadi pilihan yang sama bagi orang lainnya, pun tidak senantiasa menjadi hal yang dapat diakui oleh beberapa orang. Hal-hal inilah yang terkadang menjadi bahan uji manusia dalam ketangguhan, keteguhan dan kepercayaan akan pilihannya.
Menurut diagram hierarki kebutuhan Maslow (Maslow’s Hierarchy of needs) manusia memiliki tiga tangga kelompok kebutuhan yaitu kebutuhan dasar (basic needs), kebutuhan psikologis (psychological needs), dan aktualisasi diri (self-actualization). Setiap tangga dari dasar harus mengalami pemenuhan agar individu dapat menaiki tingkat kebutuhan selanjutnya. Oleh karena itu pada dasarnya setiap individu memiliki strategi pilihan masing-masing untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Di tengah proses pemenuhan tersebut, manusia menghadapi rintangan-rintangan yang membuat manusia menjadi sesuatu yang berlawanan dengan hukum kekekalan energi yang diungkapkan oleh Gabrielle Emilie seorang ilmuwan perancis berdasarkan prinsip mekanika newton.
Keterikatan antara Hukum dalam Fisika dan ilmu Psikologi memiliki gambaran yang amat nyata.
Gesekan gesekan yang ada dalam kehidupan manusia menjadikan kehidupan di dunia tidak konservatif. Menurut teorema kekekalan energi, semakin tinggi suatu kedudukan maka semakin berkurang kelajuan geraknya. Hal ini berbeda dengan kenyataan yang Nampak di kehidupan, bahwa semakin seseorang mengejar pengakuan atau posisi tertentu seperti aktualisasi diri dalam tingkat tertinggi diagram hierarki maslow, justru manusia semakin berusaha untuk meningkatkan kelajuan dirinya untuk semakin cepat mencapai posisi tertinggi. Di sinilah keteguhan hati manusia diuji, untuk memilih jalan yang bukan terbaik tapi juga jalan yang benar.
Untuk meneguhkannya, tiap manusia memiliki caranya masing-masing.
Toyota’s Way mengungkapkan beberapa tahapan yang diperlukan manusia untuk mencapai tujuan.
- Fisolofi dasar .
Manusia harus memiliki pemikiran dalam jangka panjang. Bagaimanakah tujuan tersebut dapat berdampak bagi kita dan sekitar. Apabila telah menentukan pilihan jangan ragu untuk tetap melaju.
- Proses
Dalam tiap jalan mencapai tujuan, proses merupakan bagian yang esensial. Proses ini dilalui melalui pengalaman yang langsung dirasakan dan dialami manusia. Tiap manusia memiliki kompetensi dalam dirinya, namun manusia juga membutuhkan banyak pengalaman untuk mematangkan proses untuk mencapai tahapan selanjutnya’
- Rekan kerja dan lingkungan
Setiap manusia membutuhkan partner untuk berkembang Bersama dalam hal yang lebih baik. Lingkungan memberikan bentuk filosofis bagaimana manusia berada seperti prinsip dari ikan koi yang tumbuh dengan ukuran tertentu . Tiap orang akan melakukan hal baik yang masing-masing mereka percayai, tumbuh menjadi sekuat yang mereka inginkan hingga diakui.
Lingkungan menghasilkan pola piker yang dipilih oleh tiap manusia.
- Pemecahan masalah
Apabila ke tiga tahapan sebelumnya dapat terpenuhi, maka manusia dapat melakukan perkembangan atau improvement . Manusia yang telah memahami kebutuhan akan masalahnya maka akan berada pada tahap dimana manusia tersebut menemukan cara untuk memecahkan masalahnya.
Di setiap tahapan dibutuhkan kegigihan untuk dapat melakukan tiap proses tahapan pencarian tujuan tersebut. Selain ketangguhan, manusia juga memerlukan prinsip yang tumbuh dalam dirinya untuk senantiasa meneguhkan hatinya dalam menjalani kehidupan. Sehingga tujuan yang ingin dicapai manusia pun dapat tercapai dalam tiap tahapan yang terpenuhi.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur