Memulihkan Kasih yang Hilang

BERITA LAINNYA - 04 October 2022

Memulihkan Kasih yang Hilang

 

Joyce Setiawan

 

Masa suram tak kunjung usai, hingga indahnya rembulan tidak sanggup menyalakan terang hidupku, semua terasa hampa sejak surya dalam keluarga telah sirna. Ayah yang begitu penuh kasih sayang telah berubah menjadi dingin hati, senyum yang adikku senantiasa berikan pupus seketika. Hidupku terasa hancur ketika ibuku berkalang tanah. Setiap hari diriku mengalami tekanan, air mataku mengalir tak habis-habisnya, semua sudah terasa berat ditambah lagi ayah yang sekarang mudah marah dan tidak peduli. 

Aku melihat foto di lembaran buku tua yang memberi hatiku pilu. Terlihat ibuku yang masih muda duduk di taman dengan senyuman bagai mentari. Betapa hatiku rindu untuk bertemu dengannya lagi. Tiba-tiba ayah menghampiriku, mengatakan sesuatu yang begitu menyakiti hatiku.

"Dari kemarin Ayah sudah bilang, kalau selesai makan piring kotornya langsung dicuci! Sekarang ibumu sudah tidak ada, dan nga mungkin Ayah ngerjain semua kerjaan rumah, Ayah masih ada pekerjaan kantor yang perlu dilakukan. Kamu sebagai anak pertama, bantu-bantu dong, jangan santai-santai saja seperti koala!"  

Hati aku geram, aku tidak bisa lagi menahan amarah dalam diriku.

 "Ayah kenapa sih sekarang suka banget marah-marah, aku tau kok ada banyak banget kerjaan rumah yang perlu dikerjain, tapi gausah sampe ngatain aku koala!" 

Air mataku menetes, isi hatiku yang selama ini aku pendam akhirnya tak kuat untuk ditahan. 

Aku berlari masuk ke kamar, mengunci pintu, dan bertelut. Hatiku pedih, aku tau kalau perbuatanku tidaklah benar, tetapi untuk hati yang sedang bersedih satu kata menyakitkan itu bagai seribu pedang yang menusuk hati.

 "Tuhan... aku ga kuat lagi.. hatiku pedih, pilu, sakit, ga karuan rasanya. Engkau tau apa yang aku rasakan, iya kan? Bapa... bantu diriku, legakanlah hatiku, tenangkan jiwaku, karena aku tau rancangan dan waktu-Mu itu yang terbaik. Namun, kenapa aku belum bisa menerima semuanya? Kenapa keluargaku yang dulunya hangat jadi dingin? Berikanlah aku damai-Mu ya Bapa."

Semalaman aku menangis, mencurahkan semua unek-unek hatiku kepada Tuhan. Waktu kira-kira pukul 3 subuh, mataku sudah bengkak dan air mata sudah kering. Pada waktu itu, tiba-tiba aku melihat sekilas cahaya terang, terang sekali yang menyilaukan mataku. Di saat itu damai memenuhi hatiku, ketenangan jiwa yang selama ini aku cari telah terpenuhi. Aku bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan atas segalanya. Aku memiliki pengharapan yang baru lagi, kasih dalam hatiku telah pulih. Aku tau ayah dan adikku juga bersedih atas kepergian ibuku, dan sekarang aku merasa dapat lebih bersabar menunggu pemulihan keluargaku. 

Keesokan harinya, aku mendapati ayah yang sedang menyiapkan sarapan pagi. Memang benar, selama ibu telah tiada ayahlah yang mengurusi semua pekerjaan rumah tangga. Aku merasa bersalah, seharusnya aku membantunya agar meringankan pekerjaan ayah. 

 "Ayah, aku minta maaf kemarin udah marah sama Ayah. Aku salah, harusnya aku ga berbuat hal itu, maafkan aku."

Ayah tersenyum tipis.

 "Maafin Ayah juga ya, mungkin Ayah terlalu keras sama kamu."

Aku merangkul ayah, dan sekali lagi aku menangis. Mungkin karena kemarin aku sudah menangis terlalu banyak, tangisan ku kali ini berlangsung sebentar, tetapi aku bisa merasakan lagi kasih dalam keluargaku.

 

BERITA LAINNYA - 12 January 2021
THE MATTER
BERITA LAINNYA - 14 January 2021
Mencegah Meningkatnya Kasus COVID-19 Melalui Klas...
BERITA LAINNYA - 12 January 2021
Aksi Sosial Bina Iman Kelas XI 2020-2021
BERITA LAINNYA - 09 January 2021
Parents Gathering SMAK HI 9 Januari 2021
BERITA LAINNYA - 03 February 2021
PROJECT PELEPAS DAHAGA
PROJECT PELEPAS DAHAGA
BERITA LAINNYA - 13 March 2022
Selamat Mengikuti Ujian Sekolah untuk seluruh sis...
BERITA LAINNYA - 23 March 2022
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan
BERITA LAINNYA - 21 March 2022
Hari Down Syndrome Sedunia
Hari Down Syndrome Sedunia
BERITA LAINNYA - 17 March 2022
CLOSING CHARACTER DAY
CLOSING CHARACTER DAY
BERITA LAINNYA - 14 March 2022
Peran Indonesia di ZOPFAN dan Doktrin Kuantan
Peran Indonesia di ZOPFAN dan Doktrin Kuantan
BERITA LAINNYA - 20 March 2023
ONLIMPIADE ORBIT
BERITA LAINNYA - 22 March 2023
Hari Raya Nyepi
Hari Raya Nyepi
BERITA LAINNYA - 07 April 2023
Jumat Agung
Jumat Agung
BERITA LAINNYA - 09 April 2023
PASKAH 2023
PASKAH 2023
BERITA LAINNYA - 05 April 2023
Olimpiade Sains Nasional tingkat Kota Bekasi
Olimpiade Sains Nasional tingkat Kota Bekasi
BERITA LAINNYA - 09 October 2023
Daily REMINDER, 09 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 10 October 2023
Daily REMINDER, 10 Oktober 2023
Daily REMINDER, 10 Oktober 2023
BERITA LAINNYA - 12 October 2023
TAWURAN REMAJA SEBAGAI MASALAH SOSIAL DAN SOLUSIN...
TAWURAN REMAJA SEBAGAI MASALAH SOSIAL DAN SOLUSIN...
BERITA LAINNYA - 13 October 2023
Fenomena Judi Slot yang mematikan...
Fenomena Judi Slot yang mematikan... 
BERITA LAINNYA - 14 October 2023
Penyalahgunaan Narkoba Sebagai Masalah Sosial, da...
Penyalahgunaan Narkoba Sebagai Masalah Sosial, da...
BERITA LAINNYA - 28 January 2024
Sengketa di Natuna Utara,....
BERITA LAINNYA - 29 January 2024
Indonesia, Ibukota Perjuangan Asia dan Afrika......
Indonesia, Ibukota Perjuangan Asia dan Afrika......
BERITA LAINNYA - 30 January 2024
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian Moro Natio...
Peran Indonesia dalam upaya perdamaian Moro Natio...
BERITA LAINNYA - 31 January 2024
Misi Garuda mendamaikan dunia...
Misi Garuda mendamaikan dunia...
BERITA LAINNYA - 31 January 2024
Menjaga kekudusan hidup..
Menjaga kekudusan hidup..

Choose Your School

GO