KETIKA RAKYAT BERBICARA: KISAH REVOLUSI PRANCIS
BERITA LAINNYA - 03 February 2025
KETIKA RAKYAT BERBICARA:
KISAH REVOLUSI PRANCIS
KEZIA GABRIELLA, CHRISTABEL LETARE S
Revolusi Perancis yang berlangsung selama satu dekade penuh merupakan salah satu peristiwa yang paling signifikan dalam sejarah Perancis dan dunia. Peristiwa ini tidak muncul begitu saja melainkan merupakan akumulasi dari berbagai masalah kompleks yang telah mengakar dalam masyarakat Perancis selama berabad-abad. Revolusi Perancis yang berlangsung dari 1789 hingga 1799 timbul karena ketidakadilan sosial dan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat. Para bangsawan dan pendeta menikmati hak istimewa, sedangkan rakyat kecil tidak memiliki akses ke pemerintahan. Krisis ekonomi, politik, dan sosial semakin diperparah oleh kebijakan Raja Louis XVI yang dianggap tidak kompeten. Berbagai gagasan revolusioner mulai muncul di tengah masyarakat, seperti pencerahan dan nasionalisme. Rakyat menentang kebijakan raja, terutama saat Jacques Necker, bendahara keuangan yang dihormati rakyat, dipecat. Revolusi menyebabkan peralihan kekuasaan dari monarki ke republik, dengan slogan populer seperti "Liberty", "Equality", dan "Fraternity". Dimulai dengan penyerbuan Bastille pada 14 Juli 1789, revolusi berakhir ketika Napoleon Bonaparte melakukan kudeta pada 19 November 1799.
Karl Marx - Marx melihat Revolusi Perancis sebagai contoh penting dari perjuangan kelas. Dalam pandangannya, Revolusi adalah hasil dari konflik antara kelas borjuis (yang semakin kuat secara ekonomi) dan aristokrasi feodal yang berkuasa. Marx menekankan bahwa Revolusi adalah langkah penting dalam transisi menuju kapitalisme.
Alexis de Tocqueville - Dalam karyanya "The Old Regime and the Revolution," Tocqueville mengemukakan bahwa Revolusi Prancis bukan hanya perubahan politik, tetapi juga pergeseran sosial yang mendalam. Ia berpendapat bahwa meskipun Revolusi berusaha untuk menghancurkan sistem feodal, banyak struktur sosial dari rezim lama yang tetap ada.
Albert Soboul - seorang sejarawan Marxis, menekankan pentingnya peran rakyat jelata dalam Revolusi Prancis.Ia berpendapat bahwa revolusi ini didorong oleh krisis ekonomi dan kelaparan yang melanda rakyat, serta ketidakmampuan monarki untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Sejarah
Awal mula terjadinya Revolusi Perancis dimulai dengan peraturan pajak yang tidak masuk akal. Saat itu, pemerintahan Perancis membagi kelas masyarakat menjadi 3 kelas yaitu raja dan bangsawan (golongan 1), tuan tanah dan pemuka agama (golongan 2), dan rakyat biasa (golongan 3). Pada saat itu, ekonomi Prancis sedang terpuruk, membuat kehidupan rakyat biasa semakin sulit. Dalam upaya mengatasi krisis ekonomi yang semakin memburuk, Raja Louis XVI dan para penasehatnya mengusulkan satu solusi kontroversial, memberlakukan pajak baru kepada golongan ketiga, yaitu rakyat biasa. Pembagian kelas ini sangat berpengaruh kepada kebijakan pajak yang diterapkan. Golongan pertama dan kedua tidak diwajibkan untuk membayar pajak, sedangkan golongan ketiga diwajibkan. Beban pajak yang berat jatuh seluruhnya pada pundak rakyat jelata, sementara golongan bangsawan dan pendeta hidup dalam kemewahan. Kehidupan sehari-hari rakyat adalah perjuangan tanpa henti. Mereka bekerja keras di ladang, pabrik, atau rumah-rumah tuan tanah, namun hasil jerih payah mereka sebagian besar diambil untuk membayar pajak. Sementara itu, mereka menyaksikan pesta pora dan kemewahan yang dinikmati oleh para bangsawan, terutama Ratu Marie Antoinette yang terkenal boros. Karena kebiasaannya ini, ia dijuluki "Madame Deficit" atau dalam bahasa Indonesia “Nyonya Defisit”. Ketidakadilan ini memicu kemarahan yang meluas, kesenjangan sosial dan ketidakpuasan rakyat, yang mayoritasnya adalah golongan ke-3. Apalagi juga karena Ketidaksepakatan memuncak kala rakyat meminta supaya golongan-1 dan golongan-2 harus ikut membayar pajak. Sayangnya, Raja Louis XVI tidak menyetujuinya meskipun ia tahu bahwa memberikan pajak pada golongan 1 dan 2 merupakan solusi yang tepat dari permasalahan ini. Keputusan Raja Louis XVI untuk tidak menerapkan pajak terhadap golongan 1 dan dua karena struktur sosial yang kaku, takut akan pemberontakan bangsawan, dan kurangnya pemahaman tentang ekonomi
Ketidakpuasan rakyat semakin memuncak ketika Raja Louis XVI dan para penasehatnya mengusulkan pajak baru yang akan semakin memberatkan beban mereka. Rakyat merasa diperlakukan tidak adil dan tidak memiliki suara dalam pemerintahan. Mereka mulai mengadakan pertemuan rahasia, membentuk kelompok-kelompok perlawanan, dan menyebarkan pamflet-pamflet yang menyerukan perubahan. Semangat revolusi mulai membara di hati rakyat.
Puncak ketidakpuasan masyarakat adalah penyerbuan Bastille pada 14 Juli 1789. Bastille adalah benteng kuno, simbol kekuasaan raja dan dianggap sebagai penjara bagi penentang rezim. Orang-orang dari semua lapisan masyarakat bergegas ke Bastille dengan antusiasme yang membara. Mereka tidak hanya ingin memperoleh senjata, mereka juga ingin menunjukkan kepada dunia bahwa mereka tidak lagi diperlakukan sebagai budak. Penyerbuan Bastille merupakan tonggak sejarah yang menandai dimulainya era baru di mana rakyat Prancis mengambil kendali atas nasibnya sendiri.
Tidak lupa lagi, perempuan memainkan peran yang sangat signifikan, namun seringkali terlupakan, dalam Revolusi Perancis. Meskipun secara tradisional peran mereka dibatasi di ranah domestik, banyak perempuan yang terlibat secara aktif dalam berbagai aspek revolusi. Contoh-contoh peran perempuan dalam revolusi Perancis antara lain adalah berpartisipasi dalam demonstrasi, perempuan berada di garis depan demonstrasi dan kerusuhan. Mereka berbaris di jalanan, menyerbu toko roti, dan bahkan ikut menyerbu penjara Bastille; membentuk kelompok revolusioner, seperti Tricoteuses (para penjahit) yang sering terlihat di tempat-tempat pertemuan politik, mereka akan merajut dan mendiskusikan isu-isu terkini; Partisipasi dalam politik, Beberapa perempuan bahkan terlibat langsung dalam politik. Mereka menghadiri pertemuan-pertemuan politik, menulis petisi, dan menyampaikan pendapat mereka di depan umum. Olympe de Gouges adalah salah satu contoh terkenal, ia menulis Deklarasi Hak Perempuan dan Warga Negara sebagai tanggapan atas Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara yang dibuat oleh para pria; dst.
Demonstrasi ini seolah menjadi simbol runtuhnya kekuasaan raja dan pengambilalihan kekuasaan oleh rakyat. Hal ini secara efektif membuat Kerajaan Perancis tidak berdaya dan pemerintahannya dibekukan. Masyarakat dengan semangat Liberté, Egalite, dan Fraternité (kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan) mendirikan pemerintahan baru dalam bentuk republik. Perancis mengeluarkan Declaration of the Rights of Man and of the Citizen. Deklarasi ini menjamin persamaan hak dan kewajiban warga Prancis, serta melindunginya secara hukum. Tanpa perbedaan satu sama lain. Sayangnya, pembentukan republik ini harus dibayar mahal oleh warga Perancis. Siapa saja yang menolak revolusi dan mendukung kerajaan akan dihukum pancung dengan sebuah alat yang disebut dengan Guillotine. Penggunaan alat pemenggal kepala, guillotine, menjadi simbol kekerasan yang menandai periode yang penuh gejolak ini. Meskipun demikian, semangat revolusioner rakyat tetap menyala, dan mereka bertekad untuk membangun negara yang lebih baik di masa depan.
Setelah eksekusi massal dengan guillotine selama Revolusi Perancis, negara itu mengalami ketidakstabilan yang berujung pada kekuasaan Napoleon Bonaparte. Pada tahun 1799, Napoleon mengambil alih kekuasaan melalui kudeta, mengakhiri revolusi dan mendirikan Konsulat.
Napoleon melakukan banyak reformasi, tetapi ambisinya untuk menguasai Eropa menyebabkan serangkaian perang yang akhirnya melemahkan Prancis. Setelah kekalahan besar di Rusia dan Leipzig, ia dipaksa turun tahta pada tahun 1814. Meskipun sempat kembali berkuasa selama 100 hari, Kekalahan Napoleon di Waterloo menandai berakhirnya era Napoleonik dan mengembalikan kekuasaan ke tangan monarki. Meskipun begitu, semangat revolusi yang telah tertanam dalam hati rakyat Prancis tidak dapat sepenuhnya dipadamkan. Ide-ide tentang kebebasan, persamaan, dan persaudaraan yang diperjuangkan dalam revolusi terus hidup dan menjadi inspirasi bagi gerakan-gerakan sosial di masa depan. Revolusi Prancis telah meninggalkan warisan yang sangat penting bagi sejarah dunia, yaitu lahirnya sebuah negara bangsa modern yang didasarkan pada prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.
Revolusi Perancis mempunyai dampak yang besar dibandingkan Revolusi Amerika. Revolusi Perancis merupakan tanda dan bukti nyata bahwa Raja bukanlah pemimpin yang absolut. Revolusi ini juga memicu revolusi di negara-negara lain, misalnya Revolusi Rusia, Revolusi Budak Karibia, dll. Akibat lainnya adalah mengecil dan merosotnya ruang lingkup feodalisme di dunia. Inilah sebabnya mengapa Revolusi Perancis menjadi terkenal. Karena terobosan Revolusi Perancis dapat memicu revolusi di tempat lain di dunia. Meski demikian, masih banyak yang meyakini bahwa pengaruh revolusi ini tidak pernah berhenti.
Revolusi Prancis, yang terjadi pada akhir abad ke-18, merupakan salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah modern. Peristiwa ini tidak hanya mengubah wajah Prancis, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan politik, sosial, dan budaya di seluruh dunia. Peristiwa ini jelas juga berperan dalam dampak terhadap suara rakyat, seperti lahirnya konsep bahwa kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat, serta munculnya demokrasi dan deklarasi hak asasi manusia yang menjadi tonggak penting dalam sejarah HAM. Revolusi Perancis juga berdampak dalam hal berlingkup sosial, yakni kesetaraan dan mobilitas sosial. Hal ini dapat dilihat dari sistem kasta kaku yang mulai runtuh, dan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender dalam masyarakat.
Selain dari aspek sosial dan rakyat, Revolusi menggulingkan monarki absolut dan menggantikannya dengan sistem pemerintahan yang lebih demokratis. Revolusi melahirkan dan memperkuat berbagai ideologi politik baru terutama nasionalisme, dan yang lain seperti liberalisme dan sosialisme. Dalam aspek ekonomi, revolusi mendorong reformasi agraria yang bertujuan untuk menghapuskan feodalisme dan memberikan hak kepemilikan tanah kepada petani, serta menciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan industri di Prancis akibat Industrialisasi. Revolusi juga berdampak besar pada budaya pendidikan dan penyebaran ide-ide revolusioner seperti kebebasan, persamaan, dan persaudaraan yang menyebar ke seluruh Eropa dan memicu revolusi-revolusi lainnya.
Awal Revolusi Perancis dimulai dari peraturan pajak yang tidak masuk akal, menyebabkan ketimpangan ekonomi yang mempengaruhi kehidupan rakyat. Raja Louis XVI mengenakan pajak baru hanya kepada kelas rakyat biasa, sementara kelas atas terus hidup mewah. Ketidakpuasan rakyat terus meningkat dan memuncak dalam penyerbuan Bastille pada 14 Juli 1789, mengakhiri kekuasaan raja. Masyarakat mendirikan republik dengan semangat kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan, diwujudkan dalam Declaration of the Rights of Man and of the Citizen yang menjamin persamaan hak warga Prancis. Namun, pembentukan republik berujung pada pemenggalan kepala dengan guillotine bagi pendukung kerajaan. Pasca Revolusi Perancis, Napoleon Bonaparte berkuasa sejenak dan memulai berbagai reformasi, namun akhirnya diruntuhkan pasca-kekalahan di Pertempuran Waterloo pada tahun 1815, menandai akhir revolusi. Meski begitu, Revolusi Perancis memiliki dampak besar, memicu revolusi di seluruh dunia dan menandai akhir era feodalisme. Revolusi ini menjadi terkenal karena mampu menginspirasi perubahan di berbagai belahan dunia.
Kami berharap makalah ini dapat membuat pembaca untuk mengenal sejarah revolusi Perancis lebih dalam. Kami meminta maaf jika ada kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu, kami menerima saran dan kritik dari pembaca dengan tangan terbuka agar kami dapat menjadi semakin lebih baik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Seno. 2021. Sejarah Revolusi Prancis: Penyebab dan Dampaknya pada Dunia. https://www.ruangguru.com/blog/revolusi-perancis.
The Editors of Encyclopaedia Britannica. 2024. French Revolution. https://www.britannica.com/event/French-Revolution.
Laras Sekar Seruni.2024. Revolusi Prancis: Sejarah, Penyebab, dan Dampaknya pada Dunia
https://www.ruangguru.com/blog/revolusi-perancis
Ghina Aulia. 2023. Mengulik Semboyan Revolusi Prancis dan Arti Lengkapnya
Carissa Laverna. 2024. Revolusi Prancis
https://ppijerman.org/revolusi-perancis/
Wikipedia. 2022. Wanita dalam Revolusi Prancis
https://id.wikipedia.org/wiki/Wanita_dalam_Revolusi_Prancis
Oversimplified: The French Revolution
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur