Kerapuhan yang Indah

BERITA LAINNYA - 06 September 2022

Kerapuhan yang Indah

(Oleh : Desy Nicola Asturo)

 

            Terkadang atau seringkali kita menggambarkan suatu hal yang indah tersusun melalui pola-pola konstruktif beraturan yangsaling mendeskripsikan keunikan nya yang bagus. Namun tidak selamanya yang indah berasal dari suatu pola yang beraaturan.

            Sebagai contoh karya lukisan dari Makoto Fujimura dalam karyanya yaitu Consider the Lilies. Makoto menampilkan suatu lukisan sederhana bunga bakung monokrom yang sesungguhnya dibalik layer dibentuk dari puluhan lapisan mineral yang diremukkan terlebih dahulu sebelum disatukan.

Makoto sendiri mampu menampilkan lukisan tersebut menjadi suatu keindahan yang spektakuler melalui bahan bahan lukisannya yang dihancurkan terlebih dahulu. Teknik yang tersingkap dalam karyanya sehingga tidak serta merta keindahan lukisannya terbuat dari susunan aspek-aspek menawan yang disatukan, justru Fujimura memilih puluhan lapis mineral yang sengaja diremukkan untuk menampilkan kelenturan seni artistik dalam lukisannya.

            Hal ini pun serupa dengan pengorbanan Kristus melalui ungkapan kasihNya kepada manusia. Ia rela menderita dalam kerapuhan demi menyatakan cintaNya yang indah kepada seluruh ciptaanNya. Ia menunjukkan sisi rapuhNya sebagai manusia demi menyatakan pengorbananNya yang luar biasa indah kepada manusia.

Melalui Mazmur 51, dinyatakan bahwa pemazmur mengungkapkan hal “Korban sembelihan kepada Allah adalah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk tidak akan Engkau pandang hina ya, Allah”. Ayat ini menampilkan bahwa Allah tidak akan memandang rendah umatNya yang rapuh dan remuk, dalam artian manusia sebagai pendosa. Karena kerelaan hati Allah untuk menerima manusia, manusia yang bertobat dan Allah berkenan untuk memandang umatNya tersebut, sebab Allah adalah Pengampun yang sejati yang senantiasa membukakan belas kasihNya pada manusia.

            Sejarah mencantumkan cerita Daud yang merebut Batsyeba dan membunuh suaminya Uria. Salah satu dosa terbesar yang Raja Daud lakukan sebagai seorang pemimpin. Ia menampilkan sosok yang begitu emmiliki tingkat arogansi yang tinggi melalui kewenangannya sehingga ia dapat membunuh Uria, Suami Betsyeba tersebut. Namun kemudian Daud memohon pengampunan yang begitu besar pada Allah dengan berpuasa. Daud membawa hatinya yang rapuh kehadapan Allah dan menyerahkan seutuhnya pengampunan dan belas kasih dari Allah dan mengambil hatinya yang remuk redam untuk dijadikan sebagai sesuatu yang indah, yang diubah Allah.

            Kemudian, di masa perang dunia pertama, terdapat seorang pemuda Atheis yang akan mengikuti wajib militer di masa itu, karena banyaknya prajurit berguguran sehingga mengharuskan pemuda atheis tersebut pun turut maju ke medang perang.

Sebelum ia terjun, pemuda itu sangat dilingkupi ketakutan yang luar biasa, sehingga pemuda tersebut merasakan ajalnya sudah mendekat. Lalu ditengah pergumulan batinnya dan gejolak ketakutan yang luar biasa, ia bertemu dengan seorang imam, kemudian imam tersebut menguatkan pemuda tersebut melalui sepucuk kertas yang imam tersebut titipkan kepada pemuda tersebut.

Di tengah rasa remuk dan rapuhnya yang semakin hari semakin menjadi, pemuda tersebut membuka kertas dari imam tersebut dan membaca doa tersebut.

            Doa dari imam itu merupakan suatu bentuk doa yang tersusun dari kata palindrom. Palindrom merupakan suatu bentuk baik angka maupun huruf yang jika dibaca atau diartikan dari belakang memiliki makna yang sama. Doa tersebut dinamakan doa SATOR.

Sator, yang diartikan sebagai Bapa

Arepo, yang diartikan sebagai Tempat perlindungan

Tenet, yang diartikan sebagai Memelihara

Opera, yang diartikan sebagai Mempersembahkan sepenuh hati

Rotas, yang diartikan sebagai Perputaran Kehidupan.

 

Dari sisi pembaca, doa tersebut dapat dimaknai sebagai persembahan manusia sepenuhnya atau seutuhnya dengan kesungguhan hati kepada Bapa yang menjadi tempat perlindungan.

 

Di saat pemuda atheis tersebut menjalankan tugasnya di medan perang, ia berulang kali mendoakan doa tersebut dan pada akhirnya pemuda tersebut berhasil selamat di tengah rekan-rekan seperjuangannya yang harus jatuh berguguran.

Pasca perang tersebut, pemuda itu kemudian bertobat dan kembali seutuhnya mempercayakan kehidupan sepenuhnya pada Kristus dan turut menyebarkan kabar baik melalui pertolongan Allah.

 

Dari tiga cerita berbeda di atas, kita dapat mengetahui bahwa kerapuhan yang ditampilkan baik berupa lukisan maupun manusia sendiri pun dapat menjadi keindahan yang menampilkan sisi Ajaib dari kasih Kristus melalui pertolonganNya kepada umat dan seluruh ciptaan Allah.

 

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 15 April 2021
Hari Diabetes Nasional : Apa itu Diabetes?
BERITA LAINNYA - 03 May 2021
SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah Angkatan 11 - ...
INFO KELULUSAN, SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah...
BERITA LAINNYA - 07 May 2021
Does Your IQ Really Matter?
Intelligence Quotient (IQ), Spiritual Quotient (S...
BERITA LAINNYA - 10 May 2021
Hari Lupus Sedunia
Hari Lupus Sedunia
BERITA LAINNYA - 25 May 2021
Buah Manis dari Pengorbanan
Buah Manis dari Pengorbanan
BERITA LAINNYA - 04 April 2022
EXCELSIOR, An Event that Lingers
BERITA LAINNYA - 13 April 2022
GEJALA GELOMBANG KEHIDUPAN
GEJALA GELOMBANG KEHIDUPAN
BERITA LAINNYA - 08 April 2022
Greedy King
Greedy King
BERITA LAINNYA - 09 April 2022
The Day I Released My First Song
The Day I Released My First Song
BERITA LAINNYA - 11 April 2022
Summer Camp
Summer Camp
BERITA LAINNYA - 11 September 2023
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut bagi...
BERITA LAINNYA - 01 September 2023
Black Death: Waves of Death, belajar mengenal pan...
Black Death: Waves of Death..
BERITA LAINNYA - 02 September 2023
Kuliner Indonesia: Kelezatan yang Memikat Lidah D...
Kuliner Indonesia: Kelezatan yang Memikat Lidah D...
BERITA LAINNYA - 03 September 2023
Membongkar Sejarah Tersembunyi: Jejak Eksklusif F...
Membongkar Sejarah Tersembunyi: Jejak Eksklusif F...
BERITA LAINNYA - 04 September 2023
E-SPORT: The Next Generation of Sport
E-SPORT: The Next Generation of Sport
BERITA LAINNYA - 06 February 2024
Benci Jadi Cinta, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 07 February 2024
Petualangan Menyelamatkan Dunia! sebuah RESENSI
Petualangan Menyelamatkan Dunia! sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 08 February 2024
Dua Beda, Saling Menjaga,, sebuah RESENSI
Dua Beda, Saling Menjaga,, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 09 February 2024
Gunung Dasyat Membuat Seluruh Mahkluk Takut, sebu...
Gunung Dasyat Membuat Seluruh Mahkluk Takut, sebu...
BERITA LAINNYA - 10 February 2024
Burberry, sebuah resensi..
Burberry, sebuah resensi..
BERITA LAINNYA - 05 July 2024
STOP Overthinking
BERITA LAINNYA - 06 July 2024
Mengampuni 70x7
Daily Rimender
BERITA LAINNYA - 07 July 2024
Pantang Menyerah
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 08 July 2024
Beriman: Jaminan Keselamatan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 09 July 2024
Beribadah Bukan untuk Dipamerkan
Daily Reminder

Choose Your School

GO