Efektivitas Intervensi (jenis intervensi) terhadap Gejala PTSD

BERITA LAINNYA - 06 January 2025

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah gangguan mental yang terjadi ketika seseorang menyaksikan suatu Peristiwa traumatis. Peristiwa traumatis yang biasanya dialami adalah peristiwa perang, bencana alam, dan kekerasan fisik. Peristiwa traumatis biasanya akan meninngalkan memori tidak menyenangkan yang bisa memunculkan bayang-bayang untuk penderitanya. 

Ada beberapa gejala yang ditimbulkan dari gejala PTSD. Gejala tersebut di antaranya adalah dapat menyebabkan isolasi sosial, gangguan dalam hubungan interpersonal, dan tantangan dalam bersosialisasi dalam masyarakat. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh PTSD ini harus dipahami betul oleh para pengidap.

Di zaman sekarang PTSD mempengaruhi banyak aspek kehidupan sosial seseorang. Aspek tersebut seperti keluarga, teman, dan masyarakat. Apa sih pengaruhnya di keluarga, teman, dan lingkungan? Mari kita lihat bersama!

  1. Kilas balik : Ketika Peristiwa traumatis terjadi Kembali dalam bayang-bayang dalam pengidap PTSD. Dampaknya individu makin kesulitan membedakan antara realitas dan pengalaman dahulu.
  2. Mimpi buruk: suatu Peristiwa traumatis yang berulang-ulang. Dampaknya kurangnya tidur yang dapat memperburuk gejala PTSD.
  3. Kewaspadaan berlebihan: Perasaan yang terus menerus merasakan waspada terhadap potensi ancaman disertai dengan kecemasan, ketegangan. Dampaknya kewaspadaan terlebihan akan mengalami sulitnya berkonsentrasi dan mengalami reaksi berlebihan terhadap situasi sehari-hari.
  4. Menghindari suatu Peristiwa yang berkaitan dengan trauma: Menghindari situasi, tempat, atau orang yang mengingatkan suatu individu tentang trauma. Dampaknya menyebabkan isolasi sosial dan mengurangi kualitas hidup serta membatasi kemampuan individu untuk berfungsi secara normal dalam lingkungan sosial.

PTSD pada zaman sekarang mencerminkan kompleksitas beberapa dampak dari pengalaman traumatis yang dapat mempengaruhi aspek kehidupan seseorang. Gejala yang beragam menunjukkan dampak yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Seringkali mengakibatkan isolasi sosial dan menurunkan kualitas hidup. Dukungan sosial sangat penting untuk membantu individu yang mengalami gejala PTSD pengembangan terapi untuk meningkatkan hasil bagi mereka yang mengalami gejala ini. 

Berdasarkan penjelasan mengenai gejala PTSD di atas, Penulis telah melakukan proses wawancara dengan salah satu anak yang pernah mengalami gejala PTSD. Pada porses wawancara, Penulis mengajukan beberapa pertanyaan. Pengalaman pertama dialami oleh siswi berinisial F dengan usia 15 tahun. Berikut penjelasan terkait pengalaman narasumber.

Ketika aku duduk di kelas 9, aku memiliki tiga teman dekat, yaitu J, V, dan seorang laki-laki yang merupakan teman dari J dan V. Pada suatu saat, laki-laki ini mulai menunjukkan ketertarikan padaku. Dia sering mendekatiku dan berusaha selalu berada di dekatku. Meskipun begitu, aku tidak memiliki perasaan yang sama dan menolak pendekatannya dengan cara yang halus.

Setelah aku menolaknya, laki-laki itu mulai menyukai sahabatku, J. Namun, aku merasa tidak nyaman dengan hal itu dan tidak setuju jika mereka berdua bersama. Karena perbedaan pendapat ini, aku dan J sempat terlibat cekcok. Kami berdebat cukup sengit karena aku khawatir dengan sifat si laki-laki itu dan tidak ingin J terluka.

V, sahabat kami yang lain, datang untuk melerai perdebatan kami. Meskipun dia mencoba menenangkan suasana, aku merasa ada jarak yang mulai tercipta antara aku dan mereka. Rasanya seperti aku dijauhkan oleh mereka, meskipun kami sudah berteman lama dan telah mencoba untuk berbaikan setelah masalah itu.

Sejak kejadian itu, kepercayaanku pada pertemanan erat mulai goyah. Aku merasa sulit untuk kembali percaya pada teman-teman yang dekat, dan mulai membatasi diriku untuk tidak terlalu dekat dengan orang lain. Pengalaman ini membuatku lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan orang lain, karena aku tidak ingin mengalami kekecewaan yang sama lagi.

Pengalaman ini menggambarkan bagaimana suatu peristiwa dalam pertemanan bisa memberikan dampak yang signifikan pada kepercayaan dan cara seseorang menjalin hubungan di masa mendatang.

Berdasarkan pengalaman PTSD tersebut,hal yang bisa dijadikan Solusi dari pengalaman tersebut adalah sebagai berikut;

  1. Membangun Kepercayaan Kembali: Kepercayaan tidak dapat dipaksakan, tetapi dapat dibangun kembali secara perlahan. Berikan diri Anda kesempatan untuk mengenal orang lain lebih baik sebelum sepenuhnya membuka diri. Membangun batasan yang sehat juga bisa membantu Anda merasa lebih aman dalam hubungan.
  2. Jaga Diri dan Kesejahteraan Emosional: Jangan ragu untuk mencari bantuan dari seorang terapis atau konselor jika perasaan tidak percaya dan trauma dari pengalaman tersebut masih berlanjut. Seorang profesional dapat memberikan alat dan strategi yang lebih khusus untuk membantu Anda mengatasi perasaan tersebut.
  3. Belajar dari Pengalaman: Setiap pengalaman, baik itu menyakitkan atau tidak, mengajarkan kita sesuatu. Cobalah melihat peristiwa ini sebagai kesempatan untuk belajar tentang diri Anda, hubungan Anda dengan orang lain, dan bagaimana Anda dapat mengatasi konflik di masa depan dengan cara yang lebih sehat.

 

PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) adalah gangguan mental yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan sosial dan kualitas hidup. Gejala PTSD seperti kilas balik, mimpi buruk, kewaspadaan berlebihan, dan menghindari situasi yang berhubungan dengan trauma dapat menyebabkan isolasi sosial yang mempersulit individu untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Salah satu contoh nyata adalah pengalaman seorang siswi yang mengalami trauma emosional akibat konflik dalam pertemanan saat kelas 9. Pengalaman ini membuatnya kehilangan kepercayaan pada pertemanan erat dan membatasi dirinya dari hubungan dekat dengan orang lain.

Solusi yang dapat diambil untuk mengatasi dampak PTSD seperti membangun kembali kepercayaan secara perlahan, menjaga kesejahteraan emosional dengan bantuan profesional, dan belajar dari pengalaman untuk menghadapi konflik pada masa yang akan datang. Dukungan sosial dan terapi yang tepat sangat penting dalam membantu individu yang mengalami PTSD untuk memulihkan diri dan menjalani kehidupan sehari-hari yang lebih baik di masa depan.

 

sumber: (https://www.verywellhealth.com/what-is-ptsd-5084527 )

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 12 January 2021
THE MATTER
BERITA LAINNYA - 14 January 2021
Mencegah Meningkatnya Kasus COVID-19 Melalui Klas...
BERITA LAINNYA - 12 January 2021
Aksi Sosial Bina Iman Kelas XI 2020-2021
BERITA LAINNYA - 09 January 2021
Parents Gathering SMAK HI 9 Januari 2021
BERITA LAINNYA - 03 February 2021
PROJECT PELEPAS DAHAGA
PROJECT PELEPAS DAHAGA
BERITA LAINNYA - 25 July 2023
Daily Inspiration, 25 Juli 2023
BERITA LAINNYA - 26 July 2023
Daily Inspiration, Rabu, 26 Juli 2023
Daily Inspiration, Rabu, 26 Juli 2023
BERITA LAINNYA - 26 July 2023
PANAS dan CINTA
PANAS dan CINTA
BERITA LAINNYA - 27 July 2023
Memuji Tuhan lewat musik
Memuji Tuhan lewat musik
BERITA LAINNYA - 28 July 2023
Hari Hepatitis Sedunia. Apa yang harus kita ketah...
Hari Hepatitis Sedunia. Apa yang harus kita ketah...
BERITA LAINNYA - 26 February 2024
Refleksi Program Character Growth
BERITA LAINNYA - 27 February 2024
Belajar untuk tidak FOMO lewat Character Growth
Belajar untuk tidak FOMO lewat Character Growth
BERITA LAINNYA - 28 February 2024
Belajar bersyukur dan tidak mengeluh lewat Proyek...
Belajar bersyukur dan tidak mengeluh lewat Proyek...
BERITA LAINNYA - 21 February 2024
Dalam keterbatasan mereka, kami belajar seluas-lu...
Dalam keterbatasan mereka, kami belajar seluas-lu...
BERITA LAINNYA - 22 February 2024
Membuat proyek sosial lewat Character Growth
Membuat proyek sosial lewat Character Growth
BERITA LAINNYA - 11 October 2024
Tradisi Merariq
BERITA LAINNYA - 18 July 2024
Demo Ekskur, Tahun pelajaran 2024-2025
Demo Ekskur, Tahun pelajaran 2024-2025
BERITA LAINNYA - 18 October 2024
TUMBUHAN KAKTUS
Artikel
BERITA LAINNYA - 28 July 2024
Pertemuan Orangtua Tahun Pelajaran 2024-2025
Pertemuan Orangtua Tahun Pelajaran 2024-2025
BERITA LAINNYA - 17 August 2024
Daniel Kevin Sianturi, siswa SMAK Penabur Harapan...
Daniel Kevin Sianturi, siswa SMAK Penabur Harapan...
BERITA LAINNYA - 19 January 2025
Kasih dan Ramah
BERITA LAINNYA - 20 January 2025
Keramahan di Tengah Kehidupan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 22 January 2025
Menyadari dan Memperbaiki Diri
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 23 January 2025
Selalu ingat dan takut akan Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 24 January 2025
Takut Akan Tuhan (1)
Daily Reminder

Choose Your School

GO