CANDI MENDUT

BERITA LAINNYA - 26 February 2025

CANDI MENDUT

 

 

Candi Mendut adalah salah satu candi Buddha yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, hanya sekitar 3 km dari Candi Borobudur. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Syailendra. Candi Mendut memiliki luas 13,7 m x 13,7 dan memiliki tinggi sekitar 26,4 m di atas batu dengan 2 m. Candi ini memiliki bentuk dasar persegi dengan bahan bangunan berupa batu bata dan batu andesit. Berbeda dengan Borobudur, Candi Mendut memiliki atap candi bertingkat tiga dan dihiasi stupa-stupa kecil yang terpasang 48 buah dan merupakan simbol kebijaksanaan dalam ajaran Buddha. 

 

Secara filosofis, Candi Mendut melambangkan perjalanan menuju pencerahan dan kebijaksanaan dalam ajaran Buddha. Candi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai tempat pembelajaran bagi umat Buddha. Setiap relief dan arca yang ada di dalamnya mengandung pesan moral dan ajaran tentang kehidupan, karma, dan kebijaksanaan.



Candi Mendut memiliki tiga arca besar yang berada di dalam ruang utama, yaitu:

  1. Dhyani Buddha Vairocana – Arca utama yang duduk dalam posisi Dharmacakra Mudra, melambangkan roda ajaran Buddha dan kebijaksanaan tertinggi.
  2. Avalokitesvara (Bodhisattva Kasih Sayang) – Melambangkan belas kasih dan kebijaksanaan yang membantu umat manusia mencapai pencerahan.
  3. Vajrapani (Bodhisattva Pelindung) – Melambangkan kekuatan dan perlindungan dalam perjalanan spiritual.

Selain arca, dinding Candi Mendut juga dipenuhi dengan relief yang menggambarkan cerita Jataka, yaitu kisah-kisah kehidupan Buddha sebelum mencapai pencerahan. Relief ini juga menunjukkan bahwa Candi Mendut merupakan tempat suci yang didedikasikan untuk Buddha. 

 

Relief 1 (Brahmana dan seekor kepiting yang berasal dari Kakawin Tantri Kediri)

Seorang brahmana bernama Dwijeswara menemukan seekor kepiting di puncak gunung dan membawanya ke sungai karena merasa kasihan. Setelah melepaskannya, ia beristirahat di sebuah balai di tepi sungai. Di tempat itu, ada seekor ular dan gagak yang berencana memangsa sang brahmana. Kepiting yang merasa berhutang budi mendengar rencana mereka dan berpura-pura menawarkan bantuan dengan mengatakan bisa memanjangkan leher mereka agar lebih mudah memangsa sang brahmana. Ketika ular dan gagak setuju, kepiting langsung menjepit leher mereka dengan capitnya hingga putus. Brahmana pun selamat, sementara ular dan gagak tewas.

 

Relief 2 (Angsa dan kura-kura)

Seekor kura-kura bernama Durbudi dan pasangannya, Kacapa, bersahabat dengan dua angsa, Cakrangga dan Cakranggi. Saat musim kemarau tiba dan danau mereka mengering, angsa memutuskan untuk terbang ke danau lain yang lebih besar. Kura-kura ingin ikut, dan angsa memberi solusi: ia harus menggigit sebatang kayu, sementara angsa membawanya terbang dengan memegang ujung kayu dengan paruh mereka. Namun, ada satu syarat—kura-kura **tidak boleh berbicara** sepanjang perjalanan. 

Saat terbang melintasi ladang, dua anjing melihat mereka dan mengejek kura-kura, menyebutnya tahi kerbau kering. Tersinggung, kura-kura membuka mulutnya untuk membalas, tetapi karena itu, ia melepaskan kayu yang digigitnya dan jatuh ke tanah, di mana ia dimakan oleh serigala. Sementara itu, angsa melanjutkan perjalanan mereka ke danau Manasasara. 

 

Relief 3 (Dharmabuddhi dan Dustabuddhi)

Dikutip dari Wikipedia, cerita ini mengenai dua orang sahabat anak para saudagar. Suatu hari Dharmabuddhi menemukan uang dan bercerita kepada kawannya Dustabuddhi. Lalu mereka berdua menyembunyikan uang ini di bawah sebuah pohon. Setiap kali mereka membutuhkan uang, Dharmabuddhi mengambil sebagian dan membagi secara adil. Tapi Dustabuddhi tidak puas dan suatu hari mengambil semua uang yang tersisa. Ia lalu menuduh Dharmabuddhi dan menyeretnya ke pengadilan. Tetapi akhirnya Dustabuddhi ketahuan dan dihukum.

 

Relief (Dua burung betet yang berbeda)

Dikutip dari Wikipedia, Relief ini melukiskan cerita dua burung betet bersaudara namun berbeda kelakuannya karena yang satu dididik oleh seorang penyamun. Sedangkan yang satu oleh seorang pendeta.

 

Hingga saat ini, Candi Mendut masih digunakan sebagai tempat ibadah, meditasi, dan upacara keagamaan, terutama saat Waisak. Dalam perayaan ini, umat Buddha melakukan prosesi dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, melambangkan perjalanan spiritual menuju pencerahan. Sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang kaya akan nilai filosofis dan agama, Candi Mendut tetap menjadi simbol kebijaksanaan dan kedamaian dalam ajaran Buddha.  




Dibuat oleh Bidang 8 SMAKHI

 

Tags:
BERITA LAINNYA - 09 December 2021
Budaya di Balik Kota Seribu Gereja
BERITA LAINNYA - 10 January 2022
Claustrophobia Mendadak di Kelas
Claustrophobia Mendadak di Kelas
BERITA LAINNYA - 17 January 2022
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
SATOR (SEBUAH DOA PALINDROM)
BERITA LAINNYA - 24 January 2022
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
TekUN (Tekanan dalam Usaha Nyata)
BERITA LAINNYA - 21 January 2022
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
Budaya Baru Ala Generasi Jaman Now
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Ekonomi Indonesia Merdeka..
BERITA LAINNYA - 14 August 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam alam kemerdek...
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam alam kemerdek...
BERITA LAINNYA - 15 August 2023
KEADAAN PENDIDIKAN INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH ...
KEADAAN PENDIDIKAN INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH ...
BERITA LAINNYA - 16 August 2023
Pemuda Indonesia dalam alam kemerdekaan, by Clea
Pemuda Indonesia dalam alam kemerdekaan, by Clea
BERITA LAINNYA - 17 August 2023
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia, an Es...
Keep Moving Forward for Advanced Indonesia, an Es...
BERITA LAINNYA - 24 February 2024
CHARACTER GROWTH 2024
BERITA LAINNYA - 25 February 2024
Belajar membagi waktu dalam kegiatan Character Gr...
Belajar membagi waktu dalam kegiatan Character Gr...
BERITA LAINNYA - 26 February 2024
Refleksi Program Character Growth
Refleksi Program Character Growth
BERITA LAINNYA - 27 February 2024
Belajar untuk tidak FOMO lewat Character Growth
Belajar untuk tidak FOMO lewat Character Growth
BERITA LAINNYA - 28 February 2024
Belajar bersyukur dan tidak mengeluh lewat Proyek...
Belajar bersyukur dan tidak mengeluh lewat Proyek...
BERITA LAINNYA - 28 September 2024
Mengalami Damai Allah di Tengah Badai Kehidupan
BERITA LAINNYA - 27 September 2024
Mengatasi Kemalasan dan Menemukan Kepuasan
Mengatasi Kemalasan dan Menemukan Kepuasan
BERITA LAINNYA - 26 September 2024
Sabar dalam Kebaikan
Sabar dalam Kebaikan
BERITA LAINNYA - 25 September 2024
Ujian Menguatkan Iman
Ujian Menguatkan Iman
BERITA LAINNYA - 24 September 2024
Mengakui Allah sebagai Sumber Segala Kebaikan
Mengakui Allah sebagai Sumber Segala Kebaikan
BERITA LAINNYA - 02 December 2024
JANJI PENYEDIAAN TUHAN
BERITA LAINNYA - 27 December 2024
FENOMENA PSIKOLOGI
FENOMENA PSIKOLOGI
BERITA LAINNYA - 03 December 2024
KEBENCIAN MENIMBULKAN PERTENGKARAN
Daily Inspiration
BERITA LAINNYA - 28 December 2024
Perubahan Budaya di Masa Kini
Perubahan Budaya di Masa Kini
BERITA LAINNYA - 04 December 2024
KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN
Daily Inspiration

Choose Your School

GO