Candi Gedong Songo dan Muara Takus
BERITA LAINNYA - 29 March 2025
Candi Gedong Songo
Clarisa, Debora, Jocelyn.
Candi Gedong Songo merupakan sebuah candi yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Asal nama Candi Gedong Songo ini berasal dari Bahasa Jawa yaitu “Gedong” yang berarti bangunan dan “Songo” yang berarti sembilan. Candi ini merupakan candi yang bercorak Hindu yang ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles dan Van Stein Callenfels. Pada awalnya hanya ditemukan 7 buah bangunan candi oleh Raffles yang dinamakan Candi Gedong Pitu, lalu pada 1908-1911 ditemukan lagi 2 buah candi oleh Callenfels. Candi ini dibangun sekitar abad ke 8 yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram yang dibangun oleh Rakai Mataram. Candi ini telah dibangun kembali sebanyak dua kali. Pembangunan kembali pertama dilaksanakan pada masa kolonial Belanda pada 1928-1929. Sedangkan, pembangunan kedua dilakukan pada masa pemerintahah Indonesia selama 10 tahun yakni tahun 1972-1982.
Bagi orang Hindu, Candi ini berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap para dewa yang dibuktikan dengan adanya arca Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan Ganesha. Hal ini juga dipengaruhi oleh lokasi Candi yang berada di gunung karena umat Hindu percaya bahwa tempat yang tinggi akan memaksimalkan saat ibadah karena saat melakukan ibadah di tempat tinggi maka akan semakin dekat dengan kahyangan. Candi ini terdiri atas 5 kumpulan candi, 2 terletak di sisi timur bukit, dua di utara, dan satu di sisi barat yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda serta keistimewaannya masing-masing.
Candi Muara Takus
Candi Muara Takus terletak di desa Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau. Candi ini merupakan candi Buddha peninggalan kerajaan Sriwijaya dan candi Buddha tertua di Indonesia. Hal ini diketahui dari stupa pada candi tersebut yang berbentuk lambang dari Buddha Gautama. Terdapat perbedaan pendapat dari para ahli mengenai kapan Candi Muara Takus ini didirikan, baik abad ke-7, abad ke-9 dan abad ke-11. Seorang arkeolog asal Belanda bernama Cornet D. Groot menemukan candi ini pada tahun 1860.
Asal penamaan Candi Muara Takus juga mendapatkan perbedaan pernyataan dari dua pihak. Pernyataan yang pertama mengatakan bahwa nama candi ini berasal dari nama sungai kecil yaitu Takus, yang bermuara di Sungai Kampar. Sedangkan pernyataan pihak kedua mengatakan nama candi Muara Takus berasal dari dua kata, Muara yang berarti tempat akhir dari aliran sungai, dan Takus berasal dari bahasa China “Takuse” yaitu “Ta” yang berarti besar, “ku” yang berarti tua dan “se” yang berarti kuil atau candi. Besar candi ini berukuran sekitar 7m x 7m. Keunikan dari candi ini adalah pondasi bangunannya yang terbuat dari berbagai jenis batuan, yaitu batu bata, batu pasir, dan batu sungai. Batu-batu ini didapat dari tanah daerah Desa Pongkai.
Kompleks candi yang ada di daerah Riau ini dikelilingi oleh tembok yang berukuran 74m x 74m. Dalam kompleks Candi Muara Takus terdapat sebuah gundukan yang dijadikan tempat pembakaran tulang manusia. Selain itu, ada beberapa bangunan candi seperti Candi Mahligai, Candi Tua, Candi Bungsu, dan Candi Palangka. Candi Mahligai memiliki bangunan yang terbagi menjadi tiga bagian dan berbentuk seperti Menara Yoni. Candi Tua berbentuk lingkaran dengan berbahan dasar batu pasir dan batu bata cetakan. Candi yang ketiga yaitu Candi Bungsu terbuat dari batu bata merah dengan bentuk yang mirip dengan Candi Sulung. Perbedaannya terdapat di bagian atas candi yang berbentuk persegi dan terdapat beberapa stupa kecil di bagian timur. Terakhir, Candi Palangka yang bangunannya sepenuhnya terbuat dari batu bata dan menghadap ke utara. Diperkirakan Candi Palangka dulu pernah digunakan sebagai Altar.
Daftar Pustaka
Sapurto, Junaedi Seto. 2023. Melestarikan Cagar Budaya Candi Muara Takus Guna Menjaga Ketahanan Budaya Bangsa. Jakarta: Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan
Subroto, Lukman Hadi dan Widya Lestari Ningsih. 2021. Candi Gedong Songo: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan. Jakarta: Kompas.com
Subroto, Lukman Hadi dan Widya Lestari Ningsih. 2021. Candi Muara Takus: Sejarah, Fungsi, dan Bagian-bagiannya. Jakarta: Kompas.com
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur