“Ajisaka: Sang Ksatria Maha Pemberani Pendobrak Sejarah”, sebuah resensi

BERITA LAINNYA - 04 March 2024

“Ajisaka: Sang Ksatria Maha Pemberani Pendobrak Sejarah”

Arnold Romario Sihombing – XI MIPA 1




 

 

Judul buku : Ajisaka: Sang Ksatria Maha Pemberani Pendobrak Sejarah.

Pengarang : Wawan Susetya

Penerbit : FlashBooks

Tahun terbit : 2010

Halaman : 323

Harga : Rp 40.000

 

Ajisaka, tokoh ksatria legendaris yang dihormati oleh masyarakat Jawa, diangkat dalam resensi ini sebagai pencipta aksara 'Hanacaraka' dan pembawa peradaban ke tanah Jawa. Sosok Ajisaka disajikan sebagai karakter bersemayam di hati masyarakat Jawa, menjadi penentu falsafah yang penuh simbol dan nilai-nilai kebajikan, kemanusiaan, dan kebaikan. Meski demikian, resensi menekankan bahwa cerita mengenai Ajisaka bersifat simbolis dan mitos, menjadikannya tantangan bagi penulis untuk menyajikannya dalam bentuk novel fiksi.

 

 

Wawan Susetya, penulis "Ajisaka: Sang Ksatria Maha Pemberani Pendobrak Sejarah," dihadapkan pada kebingungan sejarah Ajisaka. Timeline yang tidak jelas dan kesulitan membedakan latar belakang cerita menciptakan ketidakpastian tentang asal-usul Ajisaka, yang berasal dari Jambudwipa atau Hindustan. Sang penulis terkesan enggan untuk melakukan penelitian lebih dalam, mungkin karena niat awalnya adalah membawa cerita Ajisaka ke arah falsafah Jawa atau ilmu 'Kejawen.'

 

 

Kejawen, sebagai ilmu falsafah Jawa, diperkenalkan sebagai hasil komunikasi dengan agama Hindu-Budha dan Islam. Meski begitu, resensi menegaskan bahwa Kejawen tidak semerta-merta diidentifikasi sebagai hasil sinkretisme agama-agama tersebut, mengingat pola pikir Jawa sudah terbentuk sebelum pengaruh budaya dan agama dari mancanegara mencapai Jawa.

 

 

"Ajisaka: Sang Ksatria Maha Pemberani Pendobrak Sejarah" dijelaskan sebagai novel yang dihujani simbol dan ilmu Kejawen, dengan cerita dan penokohan dianggap bukan hal pokok. Sang penulis disorot karena dengan keras menyerang latar tempat dan waktu, mengubah Ajisaka dari tokoh legendaris pembawa peradaban menjadi sekadar cerita tanpa arah yang jelas. Meskipun ilmu simbolis Kejawen dikuasai penulis, kritik ditujukan pada ketidaksesuaian dengan perkembangan sejarah sebenarnya, karena istilah-istilah Jawa dan konsep pemikiran filosofis Ajisaka muncul ratusan tahun kemudian.

 

 

Terkait dengan dua murid Ajisaka, Dora dan Sembada, resensi menciptakan pertanyaan. Dora dan Sembada memiliki peran yang saling berbeda dalam menjaga dan mengambil pusaka. Namun, pertarungan antara keduanya, seperti dijelaskan dalam buku "Jejak Historis Syekh Subakhir," mengarah pada penciptaan aksara Jawa 'Hanacaraka.'

 

 

Dengan demikian, resensi ini tidak hanya mencerminkan kisah Ajisaka, tetapi juga menggambarkan kerumitan penulisan novel dan penggambaran yang dilakukan oleh Wawan Susetya, dengan fokus pada simbol dan ilmu Kejawen yang mendominasi karya tersebut. Novel ini mengandung kata-kata yang tidak terlalu rumit untuk dibaca karena novel ini pada dasarnya merupakan legenda turun-temurun dari budaya suku Jawa yang dimana bahasanya masih sederhana. 

 

 

Novel ini layak dibaca untuk semua kalangan karena memiliki nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya. Di sisi lain, novel ini lebih menekankan simbol dan ilmu Kejawen. Oleh karena itu, novel ini cocok untuk pembaca yang suka mempelajari budaya dari suatu daerah tertentu terutama budaya suku Jawa. 

 

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 15 April 2021
Hari Diabetes Nasional : Apa itu Diabetes?
BERITA LAINNYA - 03 May 2021
SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah Angkatan 11 - ...
INFO KELULUSAN, SMA KRISTEN PENABUR Harapan Indah...
BERITA LAINNYA - 07 May 2021
Does Your IQ Really Matter?
Intelligence Quotient (IQ), Spiritual Quotient (S...
BERITA LAINNYA - 10 May 2021
Hari Lupus Sedunia
Hari Lupus Sedunia
BERITA LAINNYA - 25 May 2021
Buah Manis dari Pengorbanan
Buah Manis dari Pengorbanan
BERITA LAINNYA - 03 April 2022
Agenda Mingguan, Senin - Jumat 4 - 8 April 2022
BERITA LAINNYA - 02 April 2022
Hari Kesadaran Autisme Sedunia
Hari Kesadaran Autisme Sedunia
BERITA LAINNYA - 04 April 2022
EXCELSIOR, An Event that Lingers
EXCELSIOR, An Event that Lingers
BERITA LAINNYA - 13 April 2022
GEJALA GELOMBANG KEHIDUPAN
GEJALA GELOMBANG KEHIDUPAN
BERITA LAINNYA - 08 April 2022
Greedy King
Greedy King
BERITA LAINNYA - 28 August 2023
Jangan suka menunda, muda tak lama, tua harus bah...
BERITA LAINNYA - 21 August 2023
Daily REMINDER, 21 Agustus 2023
Daily REMINDER, 21 Juli 2023
BERITA LAINNYA - 22 August 2023
DAILY REMINDER, 22 Agustus 2023
DAILY REMINDER, 22 Agustus 2023
BERITA LAINNYA - 07 September 2023
Mau sukses, ternyata mindset amat penting lo, sim...
Mau sukses, ternyata mindset amat penting lo, sim...
BERITA LAINNYA - 11 September 2023
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut bagi...
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut bagi...
BERITA LAINNYA - 25 January 2024
Belajar berempati, Daily Inspiration
BERITA LAINNYA - 01 February 2024
Akhir atau akhirat, sebuah RESENSI
Akhir atau akhirat, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 02 February 2024
Cuma Cari Pewaris Wasiat Kok Malah?... sebuah RES...
Cuma Cari Pewaris Wasiat Kok Malah?... sebuah RES...
BERITA LAINNYA - 03 February 2024
Dikta & Hukum, sebuah RESENSI
Dikta & Hukum, sebuah RESENSI
BERITA LAINNYA - 04 February 2024
Sepotong Kayu Diberi Nyawa, Pinochio sebuah RESEN...
Sepotong Kayu Diberi Nyawa, Pinochio sebuah RESEN...
BERITA LAINNYA - 28 October 2024
Tuhan Beserta Kita Sampai Selamanya
BERITA LAINNYA - 29 July 2024
Menjadi seperti Semut
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 30 July 2024
Meraih Damai dengan Sukacita dan Syukur
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 31 July 2024
Tuhan Memelihara
DAILY REMINDER
BERITA LAINNYA - 01 July 2024
Berserah Diri Kepada Tuhan
Daily Reminder

Choose Your School

GO