Hari Tembakau Sedunia
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 May 2022
Hari Tembakau Sedunia
Tembakau adalah kelompok tumbuhan dari genus Nicotiana yang daunnya biasa digunakan sebagai bahan baku dalam kegiatan merokok
Tembakau merupakan produk pertanian semusim yang bukan termasuk komoditas pangan, melainkan komo ditas perkebunan. Produk ini dikonsumsi bukan untuk makanan tetapi sebagai pengisi waktu luang atau "hiburan", yaitu sebagai bahan baku rokok dan cerutu. Tembakau juga dapat dikunyah. Kandungan metabolit sekunder yang kaya juga membuatnya bermanfaat sebagai pestisida dan bahan baku obat. |
Tembakau dan segala jenis rokok termasuk rokok konvensional, rokok elektronik, rokok dengan pemanasan sangat berbahaya bagi tubuh. Aktivitas ini tidak hanya mengancam kesehatan diri sendiri, tetapi juga kesehatan keluarga, teman dan orang sekitar.
Nikotin adalah salah satu zat berbahaya yang terdapat pada tembakau. Konsentrasi Nikotin biasanya sekitar 5% dari per 100 gram berat tembakau. Sebatang rokok biasanya mengandung 8-20 mg Nikotin. Tubuh seorang perokok menyerap 1mg nikotin untuk satu batang rokok yang dihisap. Nikotin menimbulkan efek kesenangan sementara di otak, yang membuat seseorang menjadi ketergantungan terhadap zat ini. Orang yang kecanduan biasanya akan merasa cemas dan mudah marah ketika tidak mendapat asupan nikotin. Rokok adalah salah satu contoh produk yang mengandung nikotin
Kebiasaan merokok tidak hanya jadi masalah pada orang dewasa tetapi juga marak di kalangan anak-anak dan remaja. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya prevalensi merokok di populasi usia 10-18 tahun.
Perokok di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia. Padahal, merokok mengancam kesehatan baik perokok sendiri maupun orang di sekitarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk Indonesia berumur 15 tahun ke atas yang merokok sebanyak 28,96% pada 2021. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun 2020 yang sebanyak 28,69%. Lampung menjadi provinsi yang memiliki penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok tertinggi, yakni mencapai 34,07%. Bengkulu berada di posisi kedua dengan persentase 33,17%. Nusa Tenggara Barat menyusul dengan persentase sebanyak 32,71%. Lalu, ada sebanyak 32,68% penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok di Jawa Barat. |
Berikutnya, Banten dan Sumatera Selatan memiliki persentase masing-masing 31,76% dan 30,65%. Diikuti oleh Sumatera Barat dengan persentase 30,5%. Sementara, Bali tercatat sebagai provinsi yang memiliki persentase terendah yaitu hanya 19,58%. Kalimantan Timur berada di atasnya dengan 23,37%.
Sejarah Penetapan WHO
Mengutip dari website resmi WHO, Hari Tanpa Tembakau Sedunia pertama kali ditetapkan oleh WHO di tahun 1987. Penetapan ini dilakukan untuk menarik perhatian global pada epidemi tembakau dan kematian serta penyakit yang ditimbulkan dari tembakau.
Sebelumnya, WHO menetapkan resolusi WHA40.38 dan menyerukan tanggal 7 April 1988 sebagai 'Hari Tidak Merokok Sedunia". Kala itu, tanggal tersebut bertepatan dengan ulang tahun ke-40 WHO.
'Hari Tidak Merokok Sedunia' diperkenalkan sebagai tujuan untuk mendesak para pecandu tembakau agar tidak merokok selama 24 jam, yang diharapkan dapat mendorong mereka untuk berusaha berhenti merokok selamanya.
Satu tahun kemudian, terjadi perubahan. Pada resolusi WHA42.19 setiap tanggal 31 Mei diperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Sejak saat itu WHO terus mengkampanyekan peringatan tersebut setiap tahunnya, dengan tema-tema yang berbeda.
Dalam perayaan tahunan Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini, WHO membawa pesan penting kepada publik tentang bahaya penggunaan tembakau, praktik bisnis perusahaan tembakau, apa yang dilakukan WHO untuk memerangi epidemi tembakau, dan apa yang dapat dilakukan orang di seluruh dunia untuk mengklaim hak mereka atas kesehatan dan hidup sehat serta untuk melindungi generasi masa depan.
Manfaat Tembakau bagi Kesehatan Selain untuk Merokok
- Meredakan alergi
- Pertolongan pertama pada luka kecil
- Membersihkan saluran hidung
- Pengusir serangga
Dampak Penyalahgunaan Tembakau bagi Kesehatan
Salah satu jenis tembakau yang sering disalahgunakan adalah tembakau sintesis. Meski dinamakan tembakau, ia tetap masuk kategori narkotika dan obat-obatan berbahaya. Tembakau sintetis memiliki efek yang kuat bagi penggunanya. Kandungan kimia yang terdapat di dalamnya dapat menyebabkan efek euphoria. Hal itu disebabkan oleh kandungan THC yang mengikat sistem reseptor CB1 di dalam otak. Dengan dosis yang terbilang rendah, efek tembakau sintetis yang dirasakan sangat kuat dan menimbulkan beberapa efek samping yang dapat merusak organ-organ di tubuh, di antaranya:
- Nyeri dada
- Pusing Mual dan muntah
- Kerusakan ginjal
- Penglihatan kabur dan menghitam
- Ngilu
- Kejang
- Sakit kepala
- Anggota tubuh mengalami kedutan
- Pembesaran pupil
Cara Mengatasi Kecanduan Nikotin Tanaman Tembakau
Kecanduan nikotin dalam bentuk rokok dapat diatasi dengan menghentikan kebiasaan merokok. Hal ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
- Berhenti seketika
Penderita berhenti merokok saat itu juga tanpa mengurangi rokok secara bertahap. Untuk perokok berat, cara ini memerlukan bantuan medis guna mengatasi efek ketagihan. - Menunda
Penderita menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap harinya. Misalnya, jika penderita terbiasa mengisap rokok pertama pukul 7 pagi, maka esoknya mulai merokok pukul 9 pagi, kemudian lusa mulai merokok pukul 11 siang. Dengan cara ini, berhenti merokok bisa direncanakan dalam 7 hari. - Mengurangi
Penderita secara bertahap mengurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. Jika penderita biasa mengisap rokok 24 batang sehari, kurangi 2–4 batang setiap hari.
Metode ini dinilai kurang efektif, karena hanya 5-7% penderita yang benar-benar berhenti. Oleh karena itu, beberapa metode lain perlu digunakan untuk meningkatkan keberhasilan dalam berhenti merokok dan mengatasi kecanduan nikotin:
1. Konseling
Dalam konseling, dokter akan menilai riwayat kecanduan pasien, tingkat kecanduan, dan kondisi kesehatan pasien. Berdasarkan penilaian tersebut, dokter akan memberi saran dan bantuan yang sesuai ke pasien, agar pasien semakin termotivasi untuk berhenti merokok.
Kegiatan konseling juga dapat dilakukan secara kelompok atau mengikuti terapi perilaku Peran konseling bagi pasien kecanduan nikotin adalah untuk membangkitkan motivasi pasien agar mengubah kebiasaannya. Dokter akan membantu pasien membuat rencana untuk berhenti merokok dan memberi saran terkait cara menghindari situasi yang membuat pasien ingin merokok. Tak hanya itu, pasien juga akan dibantu dalam mengatasi masalah mental yang timbul karena berhenti merokok.
2. Terapi Perilaku
Dalam terapi perilaku, dokter akan membantu pasien mencari faktor yang menyebabkan pasien merokok, serta menyusun rencana untuk menghindari faktor tersebut dan menghadapi gejala putus zat.
Terdapat 5 fase perubahan perilaku dari seorang perokok, yaitu:
- Fase Prakontemplasi
Fase ini adalah fase dimana pasien belum berniat untuk berhenti sehingga harus diarahkan untuk berhenti merokok. Dokter akan menjelaskan kerugian merokok dan keuntungan dari berhenti merokok agar pasien memiliki niat untuk berhenti.
- Fase Kontemplasi
Di fase kontemplasi, dokter akan mendorong keyakinan pasien bahwa berhenti merokok bisa dilakukan dan akan membantu pasien untuk mulai berhenti merokok.
- Fase Persiapan
fase persiapan adalah ketika pasien sudah siap berhenti merokok. Dokter akan membantu pasien mengenali hambatan yang membuat pasien sukar berhenti dan memberikan solusinya.
- Fase Aksi
Pada tahap ini, pasien sudah berhenti merokok hingga 6 bulan. Dokter akan membantu pasien agar tetap konsisten dan mencegah keinginan merokok datang kembali.
- Fase Pemeliharaan
Pasien sudah berhenti merokok lebih dari 6 bulan dan terbiasa tidak merokok dalam kesehariannya. Dokter akan membantu agar pasien tidak merokok lagi dan siap membantu jika pasien membutuhkan dukungan.
3. Terapi pengganti nikotin (nicotine replacement therapy)
Dalam terapi ini, dokter bisa memberikan plester, permen karet, obat semprot atau obat hisap yang mengandung nikotin dalam jumlah kecil, sehingga secara perlahan tubuh pasien mampu terlepas dari kecanduan nikotin.
4. Obat-obatan
Obat yang umum digunakan untuk menghentikan kecanduan nikotin adalah bupropion dan varenicline. Kedua obat tersebut meniru efek nikotin pada tubuh dan mencegah timbulnya gejala putus zat.Selain dengan menjalani terapi di atas, pasien juga bisa melakukan berbagai hal berikut untuk membantu proses penyembuhan:
- Berolahraga secara rutin
- Memilih makanan sehat untuk dikonsumsi
- Membuang semua rokok yang dimiliki
- Menentukan target untuk berhenti dan hadiah jika berhasil mencapai target tersebut
- Menghindari situasi yang bisa membuat pasien merokok kembali, misalnya berada di sekitar perokok
Beberapa terapi lain, seperti hipnosis, akupuntur, dan konsumsi obat herbal, sebaiknya dikonsultasikan lebih dahulu dengan dokter sebelum menjalaninya.
Nilai PKBN2K yang terkandung dalam artikel ini adalah kepedulian.
Diharapkan melalui artikel ini pembaca dapat mengingatkan satu sama lain mengenai bahaya kandungan nikotin yang terdapat pada tembakau.
Gabriella R.
DAFTAR PUSTAKA
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/07/persentase-perokok-usia-di-atas-15-tahun-di-lampung-tertinggi-nasional pada 2021 di Indonesia. Diakses pada 26 Mei 2022.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tembakau. Diakses pada 26 Mei 2022.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210531/3537846/peringati-hari-tanpa-tembakau-sedunia-kemenkes-targetkan-5-juta-masyarakat-berhenti-merokok/.Diakses pada 26 Mei 2022.
https://www.kompas.com/wiken/read/2022/01/15/111000481/bahaya-penggunaan-tembakau-sintetis-halusinasi-hingga-kerusakan-organ?page=all. Diakses pada 26 Mei 2022.
https://www.alodokter.com/kecanduan-nikotin. Diakses pada 26 Mei 2022.
Program OYE (Open Your Eyes)
OSIS Bidang 7
______________________________________________________________________________
Media bagi warga SMAK PENABUR Harapan Indah untuk mengetahui informasi informasi dan fakta-fakta unik pada hari-hari penting seputar kesehatan
Memberikan informasi seputar informasi dan fakta-fakta unik pada hari-hari penting seputar kesehatan kepada seluruh warga SMAK PENABUR Harapan Indah
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur