Pendidikan 4.0 Menuju Indonesia Emas 2045
BERITA LAIN - 16 January 2023
Sekitar seperempat abad lagi kita akan memasuki Indonesia emas 2045. Untuk mengantisipasi kompetisi tentunya bangsa ini tidak boleh hanya berdiam dan mengikuti arus. Salah satu upaya yang penting dilakukan adalah mengejar ketertinggalan dan mempersiapkan generasi muda melalui pendidikan. Data dari The World Bank menyebutkan bahwa Human Capital Index (HCI)* Indonesia masih lebih rendah dari rata-rata untuk wilayah Asia Timur & Pasifik dan negara berpenghasilan menengah ke atas.
HCI merupakan salah satu program Bank Dunia untuk menjelaskan bagaimana kondisi kesehatan dan pendidikan dapat mendukung produktivitas generasi yang akan datang.
Pendidikan seperti apakah yang tepat pada era revolusi industri 4.0? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu mengetahui kualitas penting Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan pada masa depan.
Pertama, SDM yang berkompetensi, cakap dalam mengambil keputusan, dan cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan dunia digital. Pendidikan 4.0, istilah ini digunakan untuk menggambarkan berbagai cara untuk mengintegrasikan teknologi, baik secara fisik maupun tidak ke dalam pembelajaran.
Kedua, SDM dengan karakter unggul, berintegritas, dengan tetap memasukkan nilai-nilai agama, spiritualitas, serta kearifan lokal.
Ketiga, SDM yang memiliki kepekaan sosial, kepekaan terhadap lingkungan dan berwawasan global.
Dalam memenuhi kualitas SDM tersebut terdapat beberapa tantangan, antara lain mengenai ketersediaan sarana dan prasarana teknologi yang memadai. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa membelanjakan 3,0 % (2018) dari PDB-nya untuk anggaran pendidikan. Ini lebih rendah dari rata-rata regional (4,7%). Tantangan bagi tenaga pendidik yaitu harus siap dengan metode pembelajaran baru, menghadiri berbagai sesi pelatihan dan menggunakan teknologi dengan cara yang sesuai untuk mengajar siswa. Tantangan bagi peserta didik adalah perubahan teknologi dapat menjadi bumerang apabila gagal memanfaatkannya secara positif.
Setelah mengetahui kualitas SDM yang dibutuhkan dan tantangannya, maka kita perlu mempersiapkan beberapa hal.
Hal mendasar yang mutlak dipersiapkan adalah karakter. BPK PENABUR, sebagai lembaga pendidikan dengan dasar iman Kristen sangat peduli terhadap pembinaan karakter peserta didik. Karakter BEST (Be tough, Excel worldwide, Share with society, Trust in God) menjadi fondasi kuat bagi peserta didik dalam mengambil sikap menghadapi pengaruh negatif teknologi dan perkembangan zaman.
Penerapan pembelajaran digital dan information technology (IT) menjadi kunci penting karena persaingan pada masa depan bukan hanya dengan sesama manusia namun juga dengan artificial intelligent (AI).
Program pembelajaran harus memberikan gambaran realistis atas apa yang akan dihadapi peserta didik pada masa depan. Salah satu caranya dengan memperbanyak praktik, sehingga peserta didik tidak hanya pandai dalam berteori.
Ruang kelas sebaiknya partisipatif atau dua arah, sehingga baik murid maupun pendidik memiliki semangat untuk aktif mengungkapkan ide, bersama-sama membuka pola fikir, fleksibel dalam menerima dan menghargai perbedaan pendapat.
Menguasai beberapa bahasa menjadi bekal peserta didik berkomunikasi di dunia internasional.
Selain semua persiapan tersebut, hal yang perlu diingat adalah pendidikan bukan hanya bersumber dari lembaga pendidikan. Dukungan dari keluarga dan masyarakat sangat diperlukan. Oleh karena itu sebagai keluarga besar BPK PENABUR, baik sebagai tenaga pendidik, peserta didik, orang tua peserta didik, maupun alumni mari kita mengambil peranan dalam mewujudkan generasi masa depan Indonesia yang unggul.
Penulis :
Siswa :
1. Katy Zoey Tanuwijaya 8A
2. Nicole Tokyo Liondra 7C
Guru Pendamping:
Lenny Lambok Nainggolan
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur