Program Kemenkeu Satu Negeri
Berita Lainnya - 08 July 2021
Program Kemenkeu Satu Negeri
Pada liburan kenaikan kelas tahun ajaran 2020/2021, saya mengikuti Program Kemenkeu Satu Negeri dari Sabang-Merauke untuk mengisi waktu luang saya. Program ini berlangsung dari 24 Juni – 8 Juli 2021. Setiap pertemuan Zoom berlangsung selama 2 jam. Saya merasa beruntung dapat mengikuti acara ini karena dari 1.020 pelajar SMP yang mendaftar dari seluruh Indonesia, hanya 90 pelajar yang terpilih dan saya salah satunya. Saya mendapatkan kesempatan emas untuk bertemu dengan 89 teman-teman dari Sabang sampai Merauke. Kami didampingi oleh ratusan kakak-kakak pegawai Kemenkeu (Duta Transformasi, Secondee, dan Biro SDM). Selama program, saya dan teman-teman diberi julukan SANI (Satu Negeri).
Acara pembukaan Program Kemenkeu Satu Negeri (24 Juni 2021) diawali dengan doa dari 5 agama dan 1 kepercayaan. Kemudian dilanjut dengan welcoming remarks oleh Kepala Biro SDM Kementerian Keuangan, Bapak Rukijo. Setelah itu, Keynote speech dibawakan oleh Sekretaris Jenderal Kemenkeu, Bapak Heru Pambudi. Beliau menjelaskan bahwa Program Kemenkeu Satu Negeri adalah salah satu kegiatan penting untuk membangun komunikasi dan keterbukaan terhadap kebhinekaan antara para secondee Kementerian Keuangan dan adik-adik SMP dari Sabang sampai Merauke. Beliau berharap bahwa program ini dapat digunakan oleh adik-adik SMP untuk saling berinteraksi dengan teman baru yang berbeda latar belakang, saling berbagi mengenai keberagaman Indonesia, memahami peran Kementerian Keuangan dalam persatuan dan kesatuan bangsa, kemudian dapat membagikan persatuan dan kesatuan di lingkungan sekitarnya.
Program Kemenkeu Satu Negeri resmi dimulai pada tanggal 28 Juni 2021. Kami dibagi dalam 5 kelompok (A-E) dan saya ditempatkan dalam Kelompok D. Materi hari pertama, Sejarah ORI (Oeang Republik Indonesia). Saya dapat banyak wawasan baru tentang sejarah ORI. Perjuangan untuk memperluas mata uang kita tidaklah mudah. Maka dari itu, kita tidak boleh semena-mena merusak (mencoret atau melipat) uang kita. Setelah zoom berakhir, kami diperbolehkan untuk berdiskusi dengan kakak-kakak Duta Transformasi dan Secondee melalui WhatsApp Group.
Pada hari kedua (29 Juni 2021) Kakak Secondee membawakan materi tentang Pengelolaan Uang Negara. Kami diberi wawasan tentang dari mana negara mendapatkan uang, penjelasan singkat tentang pajak, untuk apa saja uang negara dibelanjakan, orang-orang yang membantu Ibu Sri Mulyani dan nilai-nilai dalam Kementerian Keuangan. Nilai-nilai dalam Kementerian Keuangan antara lain adalah integritas, profesionalisme, sinergi, pelayanan, dan kesempurnaan.
Materi Pengelolaan Uang Negara masih dilanjutkan dalam hari ketiga (30 Juni 2021). Sesi 1 dibawakan oleh Kasubdit Penyuluhan Dit P2Humas DJP, Ibu Inge. Ternyata 80% dari pendapatan negara berasal dari pajak. Apalagi di masa pandemi ini karena tunjangan tenaga medis dan APD tenaga medis dibiayai dari APBN. Sesi 2 dibawakan oleh Direktur Surat Utang Negara DJPPR (Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko), Bapak Deni Ridwan. Kami diberi penjelasan tentang apa itu APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan SBN (Surat Berhaga Negara). Beliau juga menerangkan tentang investasi. Dimana pemerintah meletakkan dasar pembangunan yang kuat pada dua sektor utama, sumber daya manusia dan infrastruktur. Sesi 2 diakhiri dengan tanya-jawab.
Hari keempat (30 Juni 2021) berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Materi yang dibawakan adalah bernalar kritis. Kak Emil Tiurma Savira (Senior Officer Indika Foundation), narasumber sesi bernalar kritis, mengajak kami untuk aktif berdiskusi dalam kelompok agar tujuan kelas dapat tercapai. Kami diperkenalkan dengan apa itu bernalar kritis, fungsi, dan apa yang harus dilakukan agar bisa mencapai kedamaian dengan bernalar kritis. Setelah itu, kami melalukan sesi diskusi dalam kelompok. Kami harus memilih satu masalah yang kami hadapi bersama (dalam kelompok saya, masalah masyarakat tidak memakai masker).
Materi Literasi Digital pada hari kelima (5 Juli 2021) masih berkaitan dengan bernalar kritis. Narasumber hari ini, Kak Nando (Head of curriculum, Ganara Mariberbagi Seni), sesi dimulai dengan mengajak kami mencari tahu seberapa cakap kami dalam berliterasi digital. Kami bermain game bingo. Setiap kotak berisi satu tindakan dalam berliterasi digital dan diwarnai dalam bermacam warna seperti merah, biru, kuning, dan hijau. Setelah menulis berapa warna yang kami dapatkan, kami diminta untuk membuat suatu karya seni. Kami melukis lingkaran-lingkaran dan mengamati warna apa yang paling dominan. Setelah itu, kami diberi tips bagaimana berliterasi digital dengan baik. Menurut saya, kegiatan ini sangat inovatif karena bisa menghubungkan kegiatan seni dalam pembelajaran.
Kakak Duta Transformasi membawakan materi tentang 12 Nilai Dasar Perdamaian dalam kelompok pada hari keenam (6 Juli 2021). Hari ini hanya dijelaskan nilai pertama, Menerima Diri Sendiri, dan nilai kedua, Prasangka. Penting bagi semua orang menerima diri agar bisa berdamai dengan diri sendiri.
12 Nilai Dasar Perdamaian masih dilanjutkan pada hari ketujuh (7 Juli 2021). Karena keterbatasan waktu, hanya nilai 11, Mengaku Kesalahan, dan nilai 12, Memberi Maaf yang dijelaskan. Kami belajar bahwa kami harus mengakui kesalahan kami sebelum meminta maaf saat melakukan kesalahan. Jika kami tidak mengakui kesalahan kami, permohonan maaf itu hanya omongan kosong. Setelah mengakui kesalahan, kami juga harus bertanggung jawab atas kesalahan kami. Nilai 12, Memberi Maaf, mengajak kami untuk memaafkan orang yang telah bersalah kepada kami dan tidak menyimpan dendam.
Hari kedelapan (8 Juli 2021) termasuk hari yang sangat menarik. Pada hari ini, kami melakukan sesi Ask Me Anything (AMA) Edisi Keberagaman Agama dan Kepercayaan. Kami dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil secara acak dan berkesempatan untuk berbincang dengan tokoh-tokoh agama dan aliran kepercayaan. Ada 8 narasumber yang mewakili 6 agama dan 2 aliran kepercayaan, yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Khonghucu, Kepercayaan Budi Daya, dan Kepercayaan AK Perjalanan. Saya belajar bagaimana menghormati orang-orang yang berbeda agama dan mendapatkan banyak wawasan baru tentang agama-agama lain dan aliran kepercayaan.
Hari terakhir (9 Juli 2021) pun tiba. Acara penutupan berlangsung sangat meriah. Highlight dari acara penutupan adalah dialog dengan Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani dengan beberapa teman-teman SANI. Sangat senang rasanya dapat bertemu dengan Ibu Sri Mulyani dan Wakil Kementrian Keuangan, Bapak Suahasil Nazara walau secara online. Saya tidak melewatkan kesempatan untuk “foto online” dengan Ibu Sri Mulyani. Sebelum acara penutupan, saya dan teman-teman SANI lainnya masing-masing membuat video yang berisi quote dengan tema keberagaman, Indonesia, dan persatuan buatan kami. Video-video kami dikompilasikan dan ditayangkan di acara penutupan ini.
Itulah pengalaman saya mengikuti Program Kemenkeu Satu Negeri. Program ini membuka pikiran saya terhadap banyak hal seperti keberagaman Indonesia dan keuangan negara. Banyak wawasan baru yang saya dapatkan selama 9 hari. Akhir kata, saya sangat bersyukur bisa mengikuti program ini untuk mengisi waktu luang saya selama liburan.
oleh
Calysta Angeline/ 8F (SMPK4 PENABUR/Billingual Class)
Tahun Pelajaran 2021/2022
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur