MENYAMPAIKAN PERKARA - DAILY DEVOTION
Artikel - 31 October 2024
Seorang pimpinan di sebuah perusahaan sedang menghadapi persoalan yang serius. Ketika memimpin rapat ia tampak kebingungan menyikapi persoalan itu. Di satu sisi ia punya kuasa dan kewenangan untuk membuat keputusan sebagai seorang pemimpin. Namun, di sisi lain ia pun sadar bahwa ia tidak boleh sewenang-wenang memutuskan. Keputusan yang keliru dapat merugikan orang lain. Karena itu, ia minta waktu sejenak kepada peserta rapat yang lain untuk pergi ke ruangannya dan berdoa. Ia menyampaikan persoalan yang sedang dihadapinya kepada Allah. Setelah beberapa menit, ia kembali ke ruangan rapat dengan sebuah keyakinan bahwa keputusan yang dibuatnya adalah keputusan yang tepat. Sebab, ia tidak melupakan Allah dalam mengambil keputusan terhadap suatu persoalan atau perkara.
Perkara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah masalah atau persoalan yang memerlukan penyelesaian. Setiap orang tentu punya perkara atau persoalan yang perlu diselesaikan. Besar kecilnya perkara yang kita hadapi berbeda-beda. Kadangkala dengan mudah kita dapat menyelesaikan perkara yang sedang dihadapi. Namun, pada kesempatan yang lain kita perlu waktu sejenak sebelum mengambil keputusan. Musa, pemimpin umat Israel pernah diperhadapkan pada sebuah perkara. Datanglah kepada Musa anak-anak dari Zelafehad, yang mati bersama orang-orang lain yang dihukum karena memberontak kepada Allah, meskipun ayah mereka bukan termasuk golongan orang-orang ini. Anak-anak ini mengadu kepada Musa karena ayah mereka tidak punya anak laki-laki. Karena itu, mereka meminta kepada Musa agar diberikan tanah milik saudara-saudara ayahnya.
Alih-alih memutuskan sendiri, Musa menyampaikan perkara ini ke hadapan Allah. Allah berfirman kepada Musa bahwa yang dikatakan oleh anak-anak Zelafehad itu benar adanya dan Musa harus melakukan seperti yang difirmankan Allah kepadanya. Dalam hal ini, Musa tidak menggunakan pengertian dan pengetahuannya sendiri dalam menyikapi sebuah perkara. Sebagai seorang pemimpin, ia bisa saja langsung memutuskan menurut pengertian dan pengetahuannya. Namun, Musa tidak melakukannya. Ia menyampaikan perkara atau persoalan itu kepada Allah dan Allah memberi tahu apa yang harus dilakukan oleh Musa. Hari ini kita tidak tahu akan menghadapi perkara atau persoalan apa. Namun, mari kita menyampaikan perkara atau persoalan itu kepada Allah dan dengarlah Ia akan menolong kita membuat keputusan yang tepat sesuai kehendak-Nya. Mari kita melibatkan Allah dalam setiap perkara atau persoalan yang kita hadapi!
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur