KASIH YANG MENERIMA - DAILY DEVOTION
Artikel - 22 August 2024
Setelah beberapa minggu masuk sekolah, suatu siang Matthew berkata kepada ibunya bahwa ia memilih seorang teman bermain bernama Michael, satu-satunya anak keturunan Afrika di sekolahnya dan ia memilih untuk duduk sebangku dengannya. Ibunya terkejut mendengarnya karena ia tidak senang kalau anaknya bergaul dengan orang kulit hitam. Keesokan harinya ibunya memutuskan untuk datang ke sekolah anaknya. Melihat kedatangan ibunya Matthew, ibu guru berkata, "Apakah Ibu juga akan mencarikan teman sebangku lain bagi anak Ibu? Tunggu sebentar, saya akan melayani seorang ibu yang telah datang lebih dulu." Ketika ibunya Matthew memandang sekilas, ia melihat seorang wanita berkulit hitam tersenyum kepadanya. Hatinya tersentak dan berpikir pastilah wanita itu ibunya Michael. "Apakah anakku telah merepotkan Ibu dan anak-anak di sini sehingga setiap kali ia harus berpindah tempat duduk?" tanya wanita berkulit hitam itu kepada ibu guru. Dengan bijaksana ibu guru menjawab, "Tidak sama sekali. Sayalah yang sengaja menukar tempat duduk murid-murid di sini sampai semuanya menemukan pasangan yang cocok." Wanita itu kelihatan lega. Meski sedikit gusar, ibunya Matthew untuk sementara waktu menahan niatnya untuk memisahkan anaknya dari anak Afrika itu.
Pada hari ulang tahun Ibunya Matthew yang ke 40, saat pulang sekolah Matthew memberikan kepada ibunya sebuah kotak yang dibungkus kertas kado murahan. Ia membukanya dan menemukan 3 kuntum mawar di dalamnya beserta 3 keping uang koin. "Ini dari Michael untuk Ibu." kata Matthew. Ketika ibunya membalikkan kotak dari Michael tersebut, ia menemukan secarik kertas dengan tulisan, "Terima kasih karena ibu adalah orang yang baik. Aku kira, tidak ada orang tua yang akan mengizinkan anaknya duduk denganku. Selamat ulang tahun." Kemudian Matthew berkata, "Tiga keping uang koin itu disisihkan Michael dari uang sakunya." Sang ibu pun tertunduk dan menangis sedih.
Semua orang butuh penerimaan. Betapa sombong dan egoisnya jika sebagai pengikut Yesus kita masih menentukan penerimaan terhadap orang lain berdasarkan kebangsaan, suku, warna kulit, status sosial dan status ekonomi. Yesus lahir ke dunia untuk semua umat manusia. Ia telah menerima kita semua apa adanya dan Ia mau kita menyadari bahwa tidak seorangpun yang lebih baik dan lebih berharga dari yang lain. Mari kita bangun karakter mengasihi dengan cara saling menerima satu dengan yang lain, sebagai seorang saudara, sebagaimana Kristus telah menerima kita apa adanya.
Tim Bina Iman Jenjang
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur