Narasi untuk PENJURU (Pencarian Jurusan) 2024

Berita Lainnya - 19 September 2024

 

SMAK 5 PENABUR Jakarta akan mengadakan pameran pendidikan (edufair) pada Jumat-Sabtu, 20-21 September 2024. Penjuru (Pencarian Jurusan) itulah nama yang diberikan pada pameran pendidikan yang terselenggara setiap tahunnya di SMAK 5.

 

Meski telah menjadi agenda tahunan, semangat Penjuru selalu mengikuti derap perkembangan jaman yang melahirkan berbagai karakter generasi ke generasi. Selain itu, semangat Penjuru juga mesti melihat proyeksi kehidupan di masa mendatang akan kebutuhan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki agar tetap bertahan hidup.

 

Membahas mengenai masa depan, penulis teringat pada dua buah film berjudul “Astroboy” dan “Wall-E” yang cukup mengispirasi. Dalam kedua film tersebut digambarkan adanya kehidupan daratan di atas langit dan di permukaan bumi. Dimana kehidupan daratan di atas langit terdiri atas orang-orang cerdas dan kaya, sedangkan di permukaan bumi dipenuhi sampah dan orang-orang yang tidak mampu menembus kehidupan daratan di atas langit. Mungkin seperti itulah memang kehidupan di masa mendatang.

 

Gambaran masa depan seperti di film tersebut kemungkinan besar dapat terjadi mengingat pesatnya perkembangan teknologi terutama di bidang teknologi seperti hadirnya Artificial Intelligence dan penggunaan robot untuk berbagai kepentingan. Kehidupan daratan di atas langit dan di permukaan bumi mewakili keberadaan penduduk kelas atas dan bawah. Dan fenomena inilah yang kini tengah marak diperbincangkan, yaitu hilangnya kelas menengah.

 

Nah, mau naik ke kelas atas atau turun ke kelas bawah adalah pilihan yang harus diambil generasi kini di masa yang akan datang. Tentunya tidak mudah untuk mendaki tangga menuju kelas atas, butuh kerja keras, semangat juang, ketangguhan, dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi tinggi. Sebaliknya, jatuh ke kelas bawah justru sangat gampang, cukup main game terus, scrolling media sosial terus, dan malas-malasan sambil rebahan. Bahkan beberapa orang menggambarkan orang-orang kelas bawah hidup dalam ruangan sempit dan menghabiskan waktunya bersama handphone.

 

Selain masalah hilangnya kelas menengah, penduduk (terutama di Indonesia) harus diperhadapkan dengan bonus demografi yang berpotensi membuat Indonesia Emas tapi bisa juga jadi Indonesia Cemas. Kondisinya dalam bonus demografi terjadi lonjakan jumlah penduduk produktif dimana komposisi penduduk usia kerja mendominasi dalam komposisi penduduk secara keseluruhan.

 

Hal tersebut tentu membuat persaingan untuk memperoleh lapangan pekerjaan semakin sulit. Kondisi tersebut pun diperparah dengan adanya globalisasi yang memungkinkan tenaga kerja asing dapat masuk dan bekerja di dalam negeri. Dengan demikian, persaingan kerja muncul tidak hanya dari sesama anak bangsa, tetapi dari tenaga kerja asing, bahkan robot cerdas.

 

Itulah tantangan yang harus dihadapi generasi kini untuk menyambut masa depannya. Memotivasi siswa untuk mau mendaki bahkan memanjat menuju kelas atas pun menjadi tantangan pendidikan di masa kini. Bagaimana tidak, anak-anak kini lebih senang dan nyaman main game dengan gadgetnya, scrolling tiktok dan Instagram mantengin status orang, serta copy-paste tugas sekolah pakai chatGPT. Padahal jika mau naik ke kelas atas ya harus banyak belajar pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan di masa mendatang. Tentunya dengan melihat bakat, minat, dan kemampuan yang menjadikan diri semakin unik dan dibutuhkan banyak orang – bukan malah ikut-ikutan karena “profesi tertentu” yang sedang nge-tren.

 

Selain itu, banyak di antara mereka yang masih tidak mengetahui dirinya mau jadi apa di masa depan. Mereka tidak tahu mau bekerja sebagai apa di bidang apa. Tidak ada ambisi atau nyala api untuk mempelajari sesuatu. Sebatas ulangan harian dikerjakan dan tugas diselesaikan serta dikumpulkan. Tapi tidak ada semangatnya.

 

Beberapa lainnya tahu mau jadi apa karena tuntutan orang tua yang mengharuskan mereka untuk mengambil bidang dan profesi tertentu. Namun alih-alih belajar maksimal pada mata pelajaran pendukung profesi tersebut, mereka malah santai saja dan tidak menunjukkan perjuangan untuk mencapai hasil maksimal dalam pelajaran tersebut.

 

Melihat latar belakang siswa SMAK 5 memang sebagian besar berasal dari keluarga menengah ke atas. Kondisi tersebut semestinya tidak membuat anak terlena dengan berbagai fasilitas yang diberikan oleh orang tuanya. Justru fasilitas yang ia dapat seharusnya dapat dimanfaatkan sebesar mungkin agar dapat mengembangkan diri secara maksimal.

 

Ada kekuatiran bahwa kekayaan yang dimiliki orang tua mereka justru membuat mereka semakin “terlalu nyaman”. Dan usai mereka studi bukannya mengembangkan diri  dan hidup mandiri sebagai diri sendiri tapi malah pulang  kembali kepada orang tua sebagai fulltime children seperti terjadi di China.

 

Inilah yang menjadi kegelisahan kami sebagai pendidik di SMAK 5 PENABUR Jakarta. Kami ingin melalui Penjuru 2024 ini, siswa dapat menatap ke masa depan dan menemukan gambaran dirinya yang baik dan sempurna seperti rencana Tuhan Allah menciptanya.

 

Tentunya dengan melihat potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap siswa dan kebutuhan di masa depan, Penjuru dapat menjadi alat untuk siswa memproyeksikan diri mereka di masa mendatang. Kami berharap kobaran api baru dapat menyala dalam setiap pasang mata siswa kami. Optimisme dan semangat juang berkobar demi masa depan yang gemilang.

Berita BPK PENABUR Jakarta - 28 February 2024
Video Kegiatan Chinese New Year dan Valentine Day...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 February 2024
Angket Birthday dan Schedule Board
Angket Birthday dan Schedule Board
Berita BPK PENABUR Jakarta - 27 February 2024
Lebaran Berbagi Kasih
Lebaran Berbagi Kasih
Berita BPK PENABUR Jakarta - 25 February 2024
Surat Permohonan Partisipasi Bakti Sosial
Surat Permohonan Partisipasi Bakti Sosial
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 February 2024
Perayaan Chinese New Year dan Valentine’s Day di ...
Perayaan Chinese New Year dan Valentine’s Day di ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 February 2023
Kebaktian Siswa: Iman dan Keraguan
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 September 2022
Pembukaan Edufair Penjuru 2022
Pembukaan Edufair Penjuru 2022
Berita BPK PENABUR Jakarta - 03 October 2022
Closing Penjuru 2022
Closing Penjuru 2022
Berita BPK PENABUR Jakarta - 12 October 2022
Sesi Perpustakaan Kelas X - Kamis, 6 Oktober 2022
Sesi Perpustakaan Kelas X - Kamis, 6 Oktober 2022
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 September 2022
English Service: Inclusion of God
English Service: Inclusion of God
Berita Lainnya - 10 October 2024
Menyenangkan Hati Tuhan Meski Tampak Buruk di Mat...
Berita Lainnya - 09 October 2024
Semakin Tumpul Nurani Kita, Semakin Rentan Hancur...
Semakin Tumpul Nurani Kita, Semakin Rentan Hancur...
Berita Lainnya - 08 October 2024
Ketika Kita Mengenal Langkah Kaki Allah Maka Kita...
Ketika Kita Mengenal Langkah Kaki Allah Maka Kita...
Berita Lainnya - 07 October 2024
Allah Menguatkan Kita dengan Kemenangan Kristus
Allah Menguatkan Kita dengan Kemenangan Kristus
Berita Lainnya - 06 October 2024
Sapaan dan Salam Menunjukkan Kepedulian, Hormat, ...
Sapaan dan Salam Menunjukkan Kepedulian, Hormat, ...
Berita Lainnya - 18 January 2024
Resensi Buku: Wisata Kawah di Indonesia
Berita Lainnya - 10 January 2024
Resensi Buku: Kebiasaan yang Menyebalkan
Resensi Buku: Kebiasaan yang Menyebalkan
Berita Lainnya - 07 January 2024
Resensi Buku: Toba Mengubah Dunia
Resensi Buku: Toba Mengubah Dunia
Berita Lainnya - 24 January 2024
Bijaklah dalam Perkataan dan dengan Berani Memebe...
Bijaklah dalam Perkataan dan dengan Berani Memebe...
Berita Lainnya - 01 January 2024
2023 Year In Review: What Have You Learned This Y...
2023 Year In Review: What Have You Learned This Y...
Berita Lainnya - 22 January 2023
Selamat Tahun Baru Imlek 2023
Berita Lainnya - 10 November 2022
Selamat Hari Pahlawan 2022
Selamat Hari Pahlawan 2022
Berita Lainnya - 25 November 2022
Selamat Hari Guru 2022
Selamat Hari Guru 2022
Berita Lainnya - 21 September 2022
Ku Bersuka Sebab DIA Girangkanku
Ku Bersuka Sebab DIA Girangkanku
Berita Lainnya - 16 September 2022
Tuhanlah Gembalaku
Tuhanlah Gembalaku

Choose Your School

GO