Menjadi Saluran Berkat bagi Sesama yang Miskin dan Menderita
Berita Lainnya - 04 December 2024
Di tengah kehidupan yang penuh tantangan ini, Allah memanggil setiap orang percaya untuk menjadi saluran berkat bagi sesama, terutama mereka yang miskin dan menderita. Dalam Alkitab, kita melihat bagaimana Allah memiliki hati yang penuh belas kasih kepada orang-orang yang lemah, terpinggirkan, dan membutuhkan pertolongan. Sebagai anak-anak-Nya, kita dipanggil untuk menjadi perpanjangan tangan kasih Allah di dunia ini.
Panggilan untuk Peduli dan Berbagi
Firman Tuhan jelas menyatakan bahwa memberi kepada mereka yang membutuhkan adalah bagian dari ibadah kita kepada Allah. Dalam Amsal 19:17 tertulis, “Siapa yang menaruh belas kasihan kepada orang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu.” Allah menghargai setiap tindakan kasih yang kita lakukan kepada sesama.
Ketika kita memberi, kita tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik mereka, tetapi juga menunjukkan kasih Allah yang nyata. Kita menjadi saluran berkat yang membawa penghiburan, pengharapan, dan kekuatan bagi mereka yang sedang dalam kesulitan.
Meneladani Kristus dalam Kepedulian
Yesus Kristus adalah teladan sempurna dalam menunjukkan kasih kepada mereka yang miskin dan menderita. Dalam pelayanan-Nya di bumi, Yesus seringkali berinteraksi dengan orang-orang yang dipandang rendah oleh masyarakat, seperti orang sakit, pendosa, dan orang miskin.
Dalam Matius 25:40, Yesus berkata, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” Melalui ayat ini, kita diingatkan bahwa setiap tindakan kasih kepada sesama adalah bentuk pelayanan langsung kepada Kristus sendiri.
Mengatasi Ketidakpedulian dan Ketakutan
Kadang-kadang, kita mungkin merasa ragu atau takut untuk membantu karena keterbatasan kita sendiri. Namun, Allah tidak menuntut kita untuk memberi di luar kemampuan kita. Dalam 2 Korintus 9:7, dikatakan bahwa Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Ini berarti, kepedulian kita tidak harus besar secara materi, tetapi harus tulus dari hati.
Memberi waktu, perhatian, atau bahkan doa adalah cara-cara lain untuk menjadi saluran berkat. Dengan mengatasi rasa takut dan ketidakpedulian, kita menunjukkan iman yang hidup melalui perbuatan kasih.
Berkat dalam Memberi
Allah menjanjikan berkat bagi mereka yang dengan tulus hati menjadi saluran berkat bagi sesama. Dalam Lukas 6:38 dikatakan, “Berilah, dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang, dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke pangkuanmu.”
Namun, motivasi kita untuk memberi tidak seharusnya didasari oleh keinginan untuk mendapatkan sesuatu kembali, tetapi oleh kasih kepada Allah dan sesama. Berkat yang sejati adalah sukacita melihat orang lain diberkati melalui tindakan kasih kita.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur