Menjadi Hebat bagi Allah, Diri Sendiri, dan Sesama
Berita Lainnya - 20 November 2024
Setiap orang pasti memiliki impian untuk menjadi pribadi yang luar biasa, baik dalam pendidikan, pelayanan, pekerjaan, prestasi, hubungan, maupun kehidupan spiritual. Namun, sebagai orang Kristen, kita diajarkan bahwa menjadi "hebat" bukan hanya tentang prestasi duniawi atau pengakuan sosial. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menjadi hebat dalam tiga aspek utama: bagi Allah, diri sendiri, dan sesama. Ketiga hal ini saling terkait dan membentuk hidup yang penuh makna dan memuliakan Tuhan.
Bagi seorang Kristen, tujuan utama hidup adalah memuliakan Allah dalam segala hal. Yesus mengajarkan kita bahwa hidup kita haruslah didorong oleh kasih kepada Tuhan. Dalam Matius 22:37-38, Yesus menjawab pertanyaan tentang hukum yang terbesar dengan mengatakan:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu. Inilah hukum yang terutama dan yang pertama."
Menjadi hebat bagi Allah berarti kita hidup sepenuhnya untuk-Nya. Kita mengutamakan kehendak-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita, dari pekerjaan hingga hubungan pribadi. Menjadi hebat bagi Allah juga berarti hidup dengan integritas, berdoa secara teratur, membaca firman-Nya, dan berusaha untuk menjadi saksi yang baik bagi Kristus. Ketika kita meletakkan Tuhan di pusat hidup kita, maka segala sesuatu yang kita lakukan akan membawa kemuliaan bagi-Nya.
Seperti Paulus menulis dalam Kolose 3:17:
"Dan segala sesuatu yang kamu perbuat dengan perkataan atau perbuatan, perbuatlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah, Bapa, oleh Dia."
Kita dipanggil untuk melayani Tuhan dalam segala hal, tidak hanya dalam pelayanan gereja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi hebat bagi Allah berarti kita mengabdikan hidup kita untuk melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya, tidak terjebak pada ambisi pribadi yang jauh dari-Nya.
Menjadi hebat bagi diri sendiri bukan berarti mengejar kesuksesan duniawi atau memperoleh kekayaan dan status. Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menjadi pribadi yang berkembang dalam karakter dan kedewasaan rohani. Menjadi hebat bagi diri sendiri berarti kita berusaha untuk terus berkembang dalam iman, pengetahuan, dan hikmat yang diberikan Tuhan.
Salah satu cara kita bisa menjadi hebat bagi diri sendiri adalah dengan menjaga hubungan yang sehat dengan Tuhan. Melalui doa, penyembahan, dan pembacaan firman Tuhan, kita semakin dekat dengan Tuhan dan membangun fondasi kehidupan yang kuat. Dalam Filipi 3:12-14, Paulus mengingatkan kita:
"Bukan bahwa aku telah memperoleh hal itu atau telah sempurna, tetapi aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus."
Sebagai orang Kristen, kita selalu berusaha untuk semakin serupa dengan Kristus, terus memperbaiki diri, dan bertumbuh dalam iman. Ini juga berarti menerima kelemahan kita dan mengakui bahwa hanya melalui Tuhan kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Dalam 2 Petrus 1:5-7, Petrus mengajarkan kita untuk menambahkan sifat-sifat baik dalam hidup kita, seperti iman, kebaikan, penguasaan diri, kesabaran, dan kasih:
"Karena itu, kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, dan kepada penguasaan diri kesabaran, dan kepada kesabaran kasih, dan kepada kasih persaudaraan."
Menjadi hebat bagi diri sendiri adalah tentang berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik, lebih sabar, lebih bijaksana, dan lebih mencintai Tuhan serta sesama. Ini adalah perjalanan spiritual yang tiada henti, dengan fokus pada pertumbuhan pribadi yang mendalam.
Menjadi hebat bagi sesama berarti kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi kita juga memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan orang lain. Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi sesama seperti kita mengasihi diri sendiri (Matius 22:39). Melalui kasih ini, kita dipanggil untuk berbuat baik, membantu yang membutuhkan, dan memperlihatkan kepedulian terhadap mereka yang sedang menderita.
Dalam Galatia 6:9-10, Paulus menulis:
"Janganlah kita jemuh-jemuh berbuat baik, karena apabila kita tidak menjadi lemah, kita akan menuai pada waktunya. Jadi, selama masih ada kesempatan, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada kawan-kawan seiman."
Sebagai orang Kristen, kita diajarkan untuk tidak hanya mementingkan diri sendiri, tetapi untuk menjadi berkat bagi orang lain. Ini bisa dilakukan melalui pelayanan di gereja, memberi bagi yang miskin, menolong yang lemah, atau sekadar mendengarkan dan memberikan dukungan kepada teman yang sedang dalam kesulitan. Dalam Yohanes 13:35, Yesus berkata:
"Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-Mu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Menjadi hebat bagi sesama adalah tentang meneladani kasih Kristus yang tanpa syarat, yang tidak mementingkan kepentingan pribadi, tetapi yang mengutamakan kesejahteraan orang lain.
Menjadi hebat bagi Allah, diri sendiri, dan sesama adalah panggilan yang saling terkait dan membentuk hidup yang seimbang dan penuh makna. Melalui pelayanan kepada Allah, pertumbuhan rohani pribadi, dan kasih kepada sesama, kita menunjukkan kepada dunia siapa kita sebagai pengikut Kristus. Dalam mengejar kehebatan, kita tidak hanya berfokus pada pencapaian duniawi, tetapi pada hidup yang memuliakan Tuhan dan membawa berkat bagi orang lain. Sebagaimana Yesus mengajarkan dalam Matius 5:16:
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapa-Ku yang di sorga."
Mari kita berusaha untuk menjadi hebat dalam segala hal yang kita lakukan, tidak untuk diri kita sendiri, tetapi untuk kemuliaan Allah dan demi kebaikan sesama.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur