Menjadi Berkat dengan Perkataan yang Membangun
Berita Lainnya - 07 January 2025
Perkataan adalah salah satu karunia paling kuat yang Tuhan berikan kepada manusia. Dengan kata-kata, kita bisa menguatkan hati, membawa penghiburan, dan menyalurkan kasih Tuhan kepada sesama. Sebaliknya, perkataan yang salah dapat melukai, meruntuhkan semangat, dan menciptakan jarak antara manusia. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk menjadi berkat melalui setiap perkataan yang keluar dari mulut kita.
Kuasa Perkataan dalam Alkitab
Alkitab menegaskan bahwa perkataan memiliki kekuatan yang besar. Dalam Amsal 18:21 tertulis:
"Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya."
Ayat ini mengingatkan bahwa setiap kata yang kita ucapkan memiliki konsekuensi. Kita dapat memilih untuk menggunakan perkataan kita sebagai alat untuk membangun atau menghancurkan. Perkataan yang membangun akan menjadi berkat, sedangkan perkataan yang sembarangan dapat menjadi kutuk.
Perkataan yang Membangun dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk menjadi berkat melalui perkataan, kita perlu memastikan bahwa apa yang kita katakan mencerminkan kasih, pengharapan, dan kebenaran Tuhan. Efesus 4:29 memberikan panduan:
"Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya beroleh kasih karunia."
Hati sebagai Sumber Perkataan
Perkataan yang keluar dari mulut kita mencerminkan apa yang ada di dalam hati. Dalam Lukas 6:45, Yesus berkata:
"Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik, dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaan hatinya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Untuk menghasilkan perkataan yang membangun, kita perlu menjaga hati kita tetap murni di hadapan Tuhan. Ini berarti mengisi hati kita dengan firman Tuhan, berdoa, dan menjauhi segala hal yang dapat merusak pikiran kita.
Tantangan dalam Mengontrol Perkataan
Mengontrol perkataan bukanlah hal yang mudah. Dalam Yakobus 3:8, disebutkan bahwa lidah sulit dikendalikan, bahkan dapat menjadi sumber kejahatan. Namun, dengan bantuan Roh Kudus, kita dapat belajar untuk menguasai lidah dan menggunakan perkataan kita untuk kemuliaan Tuhan.
Langkah Praktis Mengontrol Perkataan:
- Berpikir sebelum berbicara: Pastikan apa yang akan kita katakan tidak melukai atau merugikan orang lain.
- Berdoa untuk hikmat: Mohon kepada Tuhan agar diberikan hikmat untuk berkata-kata dengan bijaksana.
- Latih kebiasaan berbicara positif: Biasakan untuk memberikan pujian, penghargaan, dan kata-kata penguat kepada orang lain.
- Minta maaf jika salah berbicara: Jangan ragu untuk meminta maaf jika perkataan kita ternyata menyakiti orang lain.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur