Mencelakai Berarti Menolak Menjaga Sesama

Berita Lainnya - 22 March 2025

 

Hidup sebagai manusia yang saling berhubungan satu sama lain mengajarkan kita tentang pentingnya kasih, pengertian, dan saling menjaga. Dalam ajaran agama dan norma sosial yang berlaku, kita diajarkan untuk saling menghargai dan menjaga satu sama lain. Namun, dalam kenyataannya, banyak orang yang tidak mematuhi prinsip ini. Salah satu bentuk pengabaian terhadap sesama adalah dengan mencelakai orang lain, baik secara fisik, emosional, atau mental. Mencelakai seseorang berarti kita tidak hanya mengabaikan prinsip kasih, tetapi juga menolak untuk menjaga sesama kita yang membutuhkan perhatian dan perlindungan.

Artikel ini akan menjelaskan mengapa mencelakai orang lain sebenarnya adalah bentuk penolakan terhadap tanggung jawab kita untuk menjaga sesama, serta bagaimana kita seharusnya menjalani hidup dengan kasih dan penghormatan terhadap orang lain.

 

1. Menjaga Sesama Adalah Perintah Tuhan

Dalam banyak ajaran agama, termasuk dalam Alkitab, kita diajarkan untuk mencintai sesama kita seperti diri kita sendiri. Dalam Matius 22:39, Yesus berkata, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Ini adalah perintah yang sangat jelas dan mendalam yang mengajarkan kita bahwa sesama kita memiliki nilai yang sama dengan diri kita sendiri. Kita tidak hanya diminta untuk tidak mencelakai orang lain, tetapi kita juga dipanggil untuk menjaga mereka dengan cara yang penuh kasih dan perhatian.

Ketika kita mencelakai orang lain, baik itu dengan kata-kata yang menyakitkan, tindakan kekerasan, atau perilaku yang merugikan, kita sebenarnya mengingkari perintah Tuhan untuk mengasihi dan menjaga sesama. Sebagai umat manusia yang saling terkait, kita memiliki tanggung jawab untuk merawat dan melindungi satu sama lain, bukan untuk menghancurkan atau menyakiti mereka.

 

2. Mencelakai Menandakan Kurangnya Empati

Salah satu alasan mengapa seseorang dapat mencelakai orang lain adalah kurangnya empati—kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Ketika kita kehilangan rasa empati, kita cenderung melihat orang lain hanya sebagai objek atau bagian dari kehidupan kita yang tidak ada hubungannya dengan kita. Mencelakai sesama berarti kita gagal merasakan penderitaan mereka dan melihat mereka sebagai manusia yang memiliki perasaan, kebutuhan, dan keinginan yang sama seperti kita.

Sebaliknya, menjaga sesama membutuhkan empati yang mendalam. Ketika kita memahami perasaan dan keadaan orang lain, kita lebih cenderung bertindak dengan hati yang penuh kasih dan kasih sayang. Sebagai contoh, jika kita melihat seseorang yang sedang kesulitan atau terluka, kita akan merasa terdorong untuk membantu mereka, bukan untuk menyakiti atau menambah penderitaan mereka.

 

3. Mencelakai Merusak Keharmonisan Masyarakat

Masyarakat yang baik adalah masyarakat yang saling mendukung dan menjaga satu sama lain. Ketika kita memilih untuk mencelakai orang lain, kita menghancurkan dasar dari hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Konflik, kebencian, dan kekerasan dapat merusak ikatan sosial dan membuat orang merasa terasing dan tidak dihargai. Sebaliknya, dengan menjaga sesama, kita berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang penuh kasih, pengertian, dan persatuan.

Dalam Roma 12:18, Paulus mengingatkan kita, “Jika memungkinkan, sedapat-dapatnya, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.” Tindakan saling menjaga dan menghormati adalah kunci untuk menciptakan dunia yang damai dan penuh kasih, di mana orang merasa aman dan diterima. Mencelakai orang lain hanya menciptakan ketegangan, kebencian, dan perpecahan yang merusak kedamaian dalam komunitas.

 

4. Menjaga Sesama Adalah Ekspresi Cinta yang Sejati

Kasih sejati tidak hanya terbatas pada perasaan atau kata-kata, tetapi juga diwujudkan dalam tindakan yang konkret. Dalam 1 Yohanes 3:18, dikatakan, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan hanya dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” Menjaga sesama berarti kita berusaha untuk menunjukkan kasih kita dalam bentuk tindakan nyata, baik itu dengan memberikan dukungan, membantu mereka yang membutuhkan, atau sekadar mendengarkan ketika mereka membutuhkan teman.

Kasih yang sejati mengarah pada tindakan yang membawa kebaikan dan kebaikan bagi orang lain. Mencelakai orang lain, baik secara fisik maupun emosional, adalah kebalikan dari kasih. Ketika kita mencelakai, kita menghancurkan perasaan dan martabat orang lain, bukan memperlakukan mereka dengan penuh kasih seperti yang diajarkan oleh Yesus.

Berita BPK PENABUR Jakarta - 11 January 2024
Yuk Ikut JOURNEY5 X TRIP5 !!!
Berita BPK PENABUR Jakarta - 11 January 2024
Undangan Parent Cell Group: Menghadapi Tantangan ...
Undangan Parent Cell Group: Menghadapi Tantangan ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 September 2023
Turut Berduka Cita untuk Ibu Maya Widya
Turut Berduka Cita untuk Ibu Maya Widya
Berita BPK PENABUR Jakarta - 09 January 2024
Turut Berduka Cita untuk Ibu Ambar Tri Wahyuni
Turut Berduka Cita untuk Ibu Ambar Tri Wahyuni
Berita BPK PENABUR Jakarta - 09 January 2024
Undangan Sosialisasi PTN (SNPMB) 2023
Undangan Sosialisasi PTN (SNPMB) 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 October 2020
Podcast OSIS SMAK 5 Ulas Escalades
Berita BPK PENABUR Jakarta - 03 October 2020
Talkshow DELEGATE5: Life and Education in the USA
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 October 2020
SCHOLAE: Escalades Revival, Pensi Siswa SMAK PENA...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 21 October 2020
TAGAR.ID: Hadirkan The Overtunes, SMAK 5 Penabur ...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 15 November 2020
Literacy Day SMAK 5
Berita Lainnya - 26 October 2024
Jika Kita mau Mengenal Tuhan dengan Sungguh-Sungg...
Berita Lainnya - 25 October 2024
Kekecewaan Tidak Menyelesaikan Masalah, Namun Kep...
Kekecewaan Tidak Menyelesaikan Masalah, Namun Kep...
Berita Lainnya - 24 October 2024
Menyapa dan Salam Berarti Berhenti Sejenak untuk ...
Menyapa dan Salam Berarti Berhenti Sejenak untuk ...
Berita Lainnya - 23 October 2024
Kebesaran Tuhan Tidak Pernah Berubah Dulu, Sekara...
Kebesaran Tuhan Tidak Pernah Berubah Dulu, Sekara...
Berita Lainnya - 22 October 2024
Kata 'Tidak' dari Tuhan Berarti Kebaikan bagi Kit...
Kata 'Tidak' dari Tuhan Berarti Kebaikan bagi Kit...
Berita Lainnya - 28 December 2023
Resensi Buku: Ali Moertopo, dari Keramik hingga B...
Berita Lainnya - 26 December 2023
Puisi Natalku
Puisi Natalku
Berita Lainnya - 24 December 2023
Natal, Pandemi, dan Teknologi
Natal, Pandemi, dan Teknologi
Berita Lainnya - 17 December 2023
Datang kepada Tuhan, Berserah dan Berpasrah
Datang kepada Tuhan, Berserah dan Berpasrah
Berita Lainnya - 27 December 2023
Can You Know A Lot About A Person from The Clothe...
Can You Know A Lot About A Person from The Clothe...
Berita Lainnya - 30 March 2021
Tuhan Berkuasa Atas Sakit-Penyakit Kita
Berita Lainnya - 28 December 2020
Peduli Lingkungan di Kala Pandemi Covid-19
Berita Lainnya - 27 January 2021
Jadi Orang Muda yang Teratur Bukan Takabur
Berita Lainnya - 22 December 2020
Bangkit dari Ketakutan Seperti Para Gembala
Berita Lainnya - 07 June 2021
Allah Menopang

Choose Your School

GO