Kasih Tuhan Tiada Batas

Berita Lainnya - 19 June 2025

Di tengah dunia yang penuh batasan, di mana cinta sering disyaratkan dan kebaikan kerap dihitung untung-ruginya, kasih Tuhan hadir sebagai sesuatu yang melampaui akal dan logika manusia. Kasih-Nya tidak tergantung pada siapa kita, apa yang telah kita lakukan, atau seberapa layaknya kita untuk dikasihi. Kasih Tuhan tiada batas—mengalir tanpa syarat, memulihkan tanpa syarat, dan mengampuni tanpa akhir.

Alkitab menyatakan, “Sebab Aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, ... tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 8:38-39). Firman ini menegaskan bahwa tidak ada kekuatan apa pun di dunia ini yang sanggup memisahkan kita dari kasih Tuhan.

Pernahkah kita merasa gagal, tidak cukup baik, atau terpuruk dalam kesalahan? Dalam keadaan seperti itu, dunia mungkin menjauh. Orang-orang bisa pergi. Namun Tuhan justru mendekat. Kasih-Nya tidak mengenal kata “terlambat” atau “terlalu hancur”. Dia adalah Bapa yang tetap menanti, seperti ayah dari anak yang hilang, membuka tangan-Nya dengan kerinduan untuk memulihkan dan mengangkat kita kembali.

Di dalam kasih Tuhan yang tak terbatas itu, kita dipanggil untuk mengalami dan membagikannya. Kasih-Nya mengubahkan hati yang keras menjadi lembut, hati yang penuh luka menjadi sembuh. Bagi mereka yang merasa sendirian, kasih Tuhan menjadi pelukan yang tak terlihat namun nyata. Bagi yang putus harapan, kasih-Nya adalah terang yang menuntun.

Maka sebagai pribadi yang telah menerima kasih Tuhan yang tiada batas, kita pun dipanggil untuk mengasihi tanpa batas—mengampuni yang menyakiti, merangkul yang dijauhi, dan menjadi saksi hidup kasih Kristus dalam keseharian kita.

Mari kita hidup dalam keyakinan bahwa kasih Tuhan bukan hanya cukup—tapi berlimpah, menembus batas kegagalan, kesalahan, dan masa lalu. Karena kasih-Nya, kita bisa memulai kembali. Karena kasih-Nya, kita berani berharap. Karena kasih-Nya, kita hidup bukan dalam ketakutan, tetapi dalam kepastian bahwa kita dicintai tanpa syarat.