Cerpen: Sahabat Setia

Berita Lainnya - 24 February 2022

Amity, biasa dipanggil Amy. Gadis yang mengidap penyakit kanker darah, yang mengharuskan dia untuk dirawat dan tinggal di rumah sakit. Hari Minggu, siang hari, Amy baru terbangun dari tidur. “Mengapa harus bangun pagi jika bisa bangun siang?” pikirnya. Amy duduk di kasurnya dan melihat-lihat sekitar hingga pandangannya tertuju di jam yang menunjukkan jam 11 siang. “Baru jam 11,” pikirnya. Dia berdiri dari duduknya menuju jendela. Dia melihat anak seumurannya berjalan dengan temannya “Kapan aku bisa seperti itu lagi, bermain bersama temanku?” katanya.

 

Amy akhirnya memutuskan untuk pergi jalan-jalan di taman. Dia pergi ke taman untuk menenangkan pikirannya. Dia melihat sekitar dan menemukan teman yang ia kenal di rumah sakit ini, bisa dibilang pasien rumah sakit atau mungkin sudah tidak lagi. Temannya itu menggunakan baju biasa tetapi bukan baju yang biasa dipakainya yaitu baju pasien. Amy mendekatinya, “Hey!” katanya sambil tersenyum. Temannya menyapa kembali dan Amy bertanya “Apakah kamu hari ini pulang?” tanyanya. “Iya, hari ini aku akan pulang,” jawab temannya itu. Mereka berbincang-bincang selama beberapa menit.

 

Setelah dari taman Amy kembali ke ruangannya. “Dia bisa sembuh dari penyakitnya, maka aku juga bisa sembuh dari penyakit ini,” semangatnya setelah sampai di ruangannya. Dia kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa.

 

Beberapa hari kemudian, Amy keluar kamar menuju taman. Di pertengahan jalan menuju taman dia melihat seorang anak seumurnya berada di ruangan, karena merasa jika dia sedang sendiri Amy mendekatinya dan dari depan pintu sambil tersenyum mengatakan “Hai, aku Amy, boleh kenalan?” tapi anak itu hanya diam. Dengan senyum yang tidak pudar Amy bertanya lagi “Apa kau mau pergi ke taman bersamaku?” masih tidak ada jawaban. Pada akhirnya Amy pun menyerah untuk membujuknya dan pergi menuju taman.

 

Tidak hanya hari itu, hari berikutnya Amy mencoba untuk membujuknya, hingga satu hari anak itu sudah mau menjawab. “Namaku Caleb,” kata anak itu. Amy tersenyum mendengar itu. “Apa kau tidak mau untuk keluar?” kata Amy. “Keluar kemana?” tanya Caleb. Amy dengan tersenyum menjawab “Ke taman, biasanya aku menenangkan pikiran dengan ke taman.” Mereka pun pergi ke taman, sesampainya di taman Amy bertanya “Kenapa kamu berada di sini? Sakit apa?” Caleb terdiam beberapa saat hingga dia menjawab “Kanker. Kanker paru-paru. Bagaimana denganmu, kenapa kamu disini?” Amy menjawab “Sama sepertimu bedanya aku disini karena kanker darah,“ jawab Amy sambil tersenyum.

 

Hari demi hari mereka menghabiskan waktu bersama. Caleb yang awalnya dingin jadi mau untuk lebih terbuka dengan Amy, mereka juga sering untuk jalan ke taman berdua. Amy selalu menyemangati Caleb dan selalu mengatakan jika mereka berdua akan sembuh dan akan menjadi seperti sahabat di luar sana, meskipun Caleb tidak percaya jika dirinya akan sembuh.

 

“Bagaimana jika hanya satu diantara kita yang sembuh?” pertanyaan tiba-tiba dari Caleb membuat Amy menjadi diam sesaat. “Tentu kita akan akan sembuh, dan tidak akan ada salah satu dari kita yang meninggalkan satu sama lain. Janji?” kata Amy sambil menyodorkan jari kelingkingnya. Caleb menjawab “Bagaimana jika ada salah satu dari kita yang-“ Amy memotong perkataan Caleb. “Janji?” tanya Amy tanpa peduli perkataan Caleb. Caleb menghela nafas, “Janji,” katanya sambil mengaitkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking Amy.

 

Mereka sering bercanda dan berbicara setiap hari, hingga satu hari di taman tempat Amy biasa menunggu Caleb datang. “Mengapa dia tidak datang-datang?” tanya Amy dalam hati. Amy tetap menunggu Caleb tapi Caleb tetap tidak kunjung datang.

 

Keesokan harinya, Amy menunggu di tempat seperti biasa dia menunggu yaitu di taman, tetapi Caleb juga tak datang, hingga akhirnya Amy memutuskan untuk mengunjungi ruangan Caleb. Setelah sampai di ruangan Caleb, Amy mencoba mengetuk pintu ruangannya tetapi masih tidak ada respon. Pada akhirnya karena sudah malam Amy kembali ke ruangannya dan memutuskan untuk mencoba lagi besok di pagi hari.

 

Keesokan paginya, Amy mencoba bertanya kepada salah satu suster yang seharusnya bertugas menjaga Caleb. “Permisi, kalau saya boleh tanya Caleb ada dimana ya?” tanya Amy ke suster itu. Suster itu menjawab “Oh, Caleb akan melakukan operasi siang ini.” Amy tentu sangat terkejut karena Caleb tidak mengatakan apapun mengenai operasi yang akan dilakukannya. “O-oh, baiklah makasih sus,” jawab Amy terbata-bata.

 

Amy langsung pergi dan mencari tahu dimana Caleb, hingga dia menemukan Caleb sudah berada di ruang operasi. Setelah berjam-jam menunggu, akhirnya operasi Caleb berjalan lancar dan dipindahkan ke ruang inap. Keesokannya Caleb sudah sadar dari operasi dan ada Amy berada di ruangannya. Setelah operasi beberapa minggu kemudian Caleb melakukan kemoterapi.

 

Beberapa tahun kemudian, mereka berdua menepati janji mereka. Janji dimana mereka akan bersama melawan kanker penyakit mereka dan sembuh bersama.

 

“Sekarang aku belajar jika sahabat yang setia itu adalah sahabat yang akan menemani kita di saat suka maupun duka. Setia bukanlah hal yang mudah. Banyak orang yang hanya menggunakan kata setia dan pada akhirnya itu semua hanyalah sebuah ucapan tanpa arti. Mencari sahabat yang setia itu tidaklah mudah, karena itu aku sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti Caleb” Kata Amy dalam hatinya.

 

Karya: Eleonora Aretha Patricia/ X MIPA 3/ 10

Tags:
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 December 2023
Pemberitahuan Kebijakan Terkait Penggunaan Masker
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 December 2023
Peduli karena Allah Berpihak kepada Manusia
Peduli karena Allah Berpihak kepada Manusia
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 December 2023
Guru yang Menunjukkan Cara Berjalan
Guru yang Menunjukkan Cara Berjalan
Berita BPK PENABUR Jakarta - 23 December 2023
Video Behind The Scene: Ibadah dan Perayaan Natal...
Video Behind The Scene: Ibadah dan Perayaan Natal...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 22 December 2023
Video Rekap: Classmeeting SMILE 2023
Video Rekap: Classmeeting SMILE 2023
Berita BPK PENABUR Jakarta - 29 October 2021
Kebaktian Siswa: Bersediakah Dipimpin oleh Tuhan?
Berita BPK PENABUR Jakarta - 24 October 2021
Pembukaan ESCALADES EQUINOX 2021
Pembukaan ESCALADES EQUINOX 2021
Berita BPK PENABUR Jakarta - 19 October 2021
Kebaktian Siswa: Living in God’s Care
Kebaktian Siswa: Living in God’s Care
Berita BPK PENABUR Jakarta - 13 October 2021
Pameran Pendidikan Penjuru SMAK 5 PENABUR 2021
Pameran Pendidikan Penjuru SMAK 5 PENABUR 2021
Berita BPK PENABUR Jakarta - 05 October 2021
Kelas Leadership: Kepemimpinan yang Peduli di Era...
Kelas Leadership: Kepemimpinan yang Peduli di Era...
Berita Lainnya - 11 April 2024
Thank You God, for Giving Me An Inner Ear to Know...
Berita Lainnya - 18 April 2024
Thank You, God for Loving Me and for Speaking to ...
Thank You, God for Loving Me and for Speaking to ...
Berita Lainnya - 09 April 2024
Pujilah Tuhan, Allah yang Perkasa dalam Segala Ci...
Pujilah Tuhan, Allah yang Perkasa dalam Segala Ci...
Berita Lainnya - 17 April 2024
Allah Berkarya Bersama Kita
Allah Berkarya Bersama Kita
Berita Lainnya - 08 April 2024
Emmanuel, God with Us
Emmanuel, God with Us
Berita Lainnya - 01 November 2023
Berefleksi dari Film The Butterfly Circus
Berita Lainnya - 01 November 2023
Hidup yang Bergaul dengan Allah Lebih Berarti dar...
Hidup yang Bergaul dengan Allah Lebih Berarti dar...
Berita Lainnya - 31 October 2023
Resensi Buku: Memahami Bahasa Tubuh
Resensi Buku: Memahami Bahasa Tubuh
Berita Lainnya - 31 October 2023
God is Like Our Strong Tower, and We can Run to H...
God is Like Our Strong Tower, and We can Run to H...
Berita Lainnya - 30 October 2023
Doa Seorang Anak
Doa Seorang Anak
Berita Lainnya - 02 November 2021
Mau Bijaksana atau Bodoh?
Berita Lainnya - 11 November 2021
Menjadi Anak-Anak Allah, dan Pewaris melalui Kris...
Menjadi Anak-Anak Allah, dan Pewaris melalui Kris...
Berita Lainnya - 17 November 2021
Menjadi seperti Pohon yang Ditanam di Tepi Aliran...
Menjadi seperti Pohon yang Ditanam di Tepi Aliran...
Berita Lainnya - 26 November 2021
Pengampunan dan Penyembuhan
Pengampunan dan Penyembuhan
Berita Lainnya - 01 December 2021
Hidup dengan Benar dan Saleh
Hidup dengan Benar dan Saleh

Choose Your School

GO