Sinopsis Buku "Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan"

Berita Lainnya - 05 July 2022

Sinopsis Buku

 

Judul buku: Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan

Pengarang: Tsuneko Nakamura dan Hiromi Okuda

Tebal: xvi + 154

Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tahun terbit: 2021

 

Buku yang ditulis oleh Hiromi Okuda ini berisi pengalaman hidup dari Dokter Tsuneko Nakamura (usia 89 tahun) seorang psikiater selama 70 tahun. Buku ini terdiri dari 6 bab, 37 sub bab dan di setiap pergantian bab diselingi kisah dokter Tsuneko dari seorang dokter biasa sampai menjadi psikiater beserta tantangan hidup yang dihadapinya.

Bab 1 berbicara tentang konsep bekerja. Alasan manusia bekerja adalah agar bisa hidup. Kita bekerja agar bisa makan, demi menghidupi keluarga. Itulah tujuan utama bekerja. Hal ini bukanlah hal yang memalukan. Bekerja untuk hidup sama sekali bukan hal memalukan. Bekerja tidak perlu terlalu tegang. Selagi berguna bagi orang lain itu sudah cukup. Kehidupan pekerjaan berlangsung untuk waktu yang panjang. Harapan yang terlalu besar atau terlalu dimasukkan ke dalam perasaan bisa menyebabkan putus asa atau menimbulkan kekesalan. Mencoba menerima dengan lapang dada agar hidup dapat berjalan maju. Kita tidak perlu harus menyukai pekerjaan, yang terbaik adalah bisa menemukan apa yang ingin dilakukan, hubungan manusia lebih penting daripada isi pekerjaan. Perusahaan adalah wadah mencari keuntungan yang diciptakan orang lain. Terus atau berhenti bekerja pada akhirnya diri sendiri yang menentukan. Jangan menyalahkan orang lain atas pilihan itu. Jika ingin berhenti bekerja berhentilah dengan cakap, sebisa mungkin tidak menyusahkan. Berhentilah bekerja jika sudah mendapatkan tempat tujuan baru, ketika masih memiliki kekuatan dan semangat dalam mempersiapkan diri untuk pergi dan lakukan secara hati hati dan cerdas. Jangan berhenti bekerja setelah fisik dan mental kita kelelahan.

Bab 2 dan 3 bicara tentang mengelola hubungan dengan orang lain. Tidak menjadikan apa yang dilakukan orang lain sebagai standar bahagia. Apapun yang dilakukan hal yang terpenting adalah jika apa yang dilakukan berdasarkan apa yang disukai. Menjadikan apa yang dilakukan orang lain menjadi standar akan membebani diri kita dan hanya akan membuat stress. Gunakan energi untuk berpikir “apa yang harus dilakukan agar bisa menjalani hidup dengan menyenangkan”. Karena tidak ada lingkungan yang 100 % bisa memuaskan kita. Hubungan manusia sulit diperkirakan. Jangan bersedih jika orang lain tidak melakukan seperti yang kita harapkan. Hubungan yang saling membelenggu dan saling bergantung adalah tidak sehat dan tidak alami. Selalu berterima kasih terhadap hal sekalipun kecil, yang dilakukan oleh orang lain bagi kita, meskipun yang dilakukan merupakan bagian dari tugas orang itu. Jika ingin dihargai orang, hargailah orang lain juga. Meski sederhana, hal itu sangat penting. Menjadi teman bicara bagi orang lain yang mau menceritakan keluh kesah. Dan, pastikan merahasiakan apa yang diceritakan. Mau dimintai tolong jika memang kondisi kita menungkinkan untuk menolong. Jika ucapan kelewatan atau sudah membuat lawan bicara merasa tidak enak, berinisiatiflah meminta maaf secepatnya sekalipun lawan bicara masih muda. Tak masalah memilih orang dekat berdasarkan selera. Dalam hidup ada saja hal yang tidak menyenangkan hati. Akan melelahkan jika merespons semua perkataan orang lain dengan pikiran berat. Kalau memang kita yang punya kesalahan cobalah untuk memperbaiki. Jika tidak merasa salah, ambillah jarak dalam hati atau tidak dimasukkan hati. Jika tidak berhasil, ambil jarak secara fisik. Tidak perlu menghitung untung rugi dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Kita perlu memaksakan diri untuk menjalin hubungan dengan orang yang tidak kita inginkan. Dan Ketika situasi mengharuskan kita menjalin hubungan dengan orang tersebut, ambillah jarak bagi hati kita secukupnya.

Bab 4 bicara tentang menikmati hidup “hari ini”, bukan masa lalu. Tidak perlu mengkuatirkan hal di masa depan. Kita hanya perlu memikirkan hidup kita hari ini. Jangan abaikan apa yang ada di depan mata. Meski menghadapi kondisi yang melelahkan, selama masih bisa makan, bisa tidur, jiwa raga sehat, itu sudah cukup. Untuk menjaga ketenangan hati, jangan memikirkan pekerjaan di luar waktu bekerja. Begitu sampai di rumah curahkan hati dan pikiran untuk keluarga, dan tidurlah dengan nyenyak. Lakukan dengan baik apa yang menjadi kelebihan kita, dan tidak perlu memaksakan diri untuk apa yang menjadi kelemahan kita. Bersikaplah terus terang. Katakan tidak tahu bila tidak tahu. Dan minta tolong jika memang membutuhkan pertolongan. Tak ada gunanya mengingat masa lalu. Untuk dapat membuat kenangan dan ingatan buruk memudar adalah dengan menyibukkan diri. Juga ditambah berbagai stimulan berbeda misalnya memperbanyak hubungan dengan beragam orang atau mencoba melihat dunia yang berbeda, mempelajari sesuatu, berolah raga. Waktu kita untuk hidup dengan sehat terbatas, jadi jangan sia siakan untuk masa lalu. Membandingkan diri dengan orang lain mungkin lebih banyak memiliki sisi buruk. Setiap orang dan setiap posisi memiliki kesusahannya sendiri. Sekilas saja terlihat posisi orang lain lebih enak. Saat fisik dan hati sedang Lelah, jangan melakukan sesuatu yang menambah beban.

Bab 5 bicara tentang kedamaian keluarga itu hal yang utama. Menjaga kesimbangan antara bekerja dan keluarga itu sulit. Memuaskan keduanya seringkali tidak tercapai. Tidak masalah jika tidak memuaskan. Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Yang perlu dipikirkan adalah bagaiman bisa menjalaninya dengan baik seperti apa adanya. Daripada frustasi mencari kesempurnaan, lebih baik terus melanjutkan meskipun kondisinya tidak bagus. Kedamaian keluarga adalah yang utama. Tak apa jika tidak sempurna dalam mengurus anak dan rumah tangga. Jangan membandingkan dengan keluarga lain. Membesarkan anak merupakan pengalaman yang baik. Dengan begitu orangtua akan semakin berkembang. Hal itu nantinya akan sangat berguna di pekerjaan ataupun kehidupan sesudahnya. Dalam mendidik anak kita tidak perlu menyesuaikan diri dengan cara orang lain di masyarakat. Hal yang paling utama adalah apakah orangtua benar benar memikirkan dan melakukannya dari hati demi kebahagiaan sang anak. Anak anak akan membaca hal itu sebagai bentuk kasih sayang. Akan tiba saatnya anak anak akan mandiri. Namun ada banyak orangtua yang bergantung dan menguasai anak sehingga menghambat kemandirian anak. Namun orangtua harus melepaskan sedikit demi sedikit agar anak tidak berhenti tumbuh. Manusia yang lahir pasti akan mati. Entah mati seorang diri atau mati di rumah sakit, tapi selama bisa mati dengan tenang selayaknya manusia, itu sudah cukup.

Bab 6 berisi kesaksian Hiromi Okuda sebagai penulis tentang dokter Tsuneko. Hiromi menceritakan pengalamannya menjadi psikiater yang dimotivasi oleh dokter Tsuneko. Penulis belajar untuk tidak kuatir akan hidup dari dokter Tsuneko. Dokter Tsuneko tidak memiliki banyak keinginan, tidak pernah menyusahkan orang lain, tidak pernah terlibat masalah dalam hubungan manusia. Dia mendengarkan dengan penuh perhatian, ramah dan hangat. Dia berinteraksi dengan baik dengan siapapun di tempat kerja ataupun pasiennya. Jarang ada orang yang berseberangan dengannya atau punya hubungan tidak baik dengannya. Penulis menyadari bahwa dokter Tsuneko tidak menjalani hubungan terlalu dekat dengan orang lain. Dengan menjaga jarak dokter Tsuneko tidak punya harapan atau perasaan berlebihan terhadap orang lain, dan tidak bersikap waspada berlebihan juga terhadap orang lain. Dokter Tsuneko sosok yang tidak takut dengan kesendirian. Baginya kesendirian itu bukan hal yang negatif atau buruk, menyedihkan dan memalukan. Dia Tidak memiliki keinginan dan harapan yang kuat terhadap orang lain, sehingga tidak terganggu sekalipun orang mendekat ataupun menjauh. Bagi dokter Tsuneko, cukup jika dia bisa menerangi satu sudut dalam lingkungan di mana dia berada meski tanpa sebuah kesuksesan atau kiprah.

 

Penulis sinopsis: Jus Insan Berlianta, S.Th (Guru P.A.K. SMAK 1 Penabur Jakarta)

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 15 February 2023
Parent Cell Group (PCG) sesi 1 SMAK 1 PENABUR Jak...
Berita Lainnya - 15 February 2023
Sinopsis Buku: Kita Tidak Mungkin Bisa Menyenangk...
Sinopsis Buku: Kita Tidak Mungkin Bisa Menyenangk...
Berita Lainnya - 03 February 2023
Seminar Motivasi Kelas XII 2023
Seminar Motivasi Kelas XII 2023
Berita Lainnya - 01 February 2023
Kegiatan LDK OSIS Pengurus OSIS SMAK 1 PENABUR Ja...
Kegiatan LDK OSIS Pengurus OSIS SMAK 1 PENABUR Ja...
Berita Lainnya - 01 February 2023
Pelantikan Penegak Bantara dan Pengurus Dewan Amb...
Pelantikan Penegak Bantara dan Pengurus Dewan Amb...
Berita Lainnya - 18 December 2021
Mindfulness, Jalan Pintas Kebahagiaan
Berita Lainnya - 15 December 2021
Perayaan Natal SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta 2021 - ...
Perayaan Natal SMAK 1 BPK PENABUR Jakarta 2021
Berita Lainnya - 15 December 2021
Sukacita Bersama Panti Asuhan - Natal kelas XI MI...
Sukacita Bersama Panti Asuhan - Natal kelas XI MI...
Berita Lainnya - 15 December 2021
BERBINCANG BERSAMA DI ANONYMATES
BERBINCANG BERSAMA DI ANONYMATES
Berita Lainnya - 15 December 2021
Sharing dan Playing Bersama di XI IPS 2.
Sharing dan Playing Bersama di XI IPS 2. 
Berita Lainnya - 05 April 2021
Ayat Alkitab Minggu Ini 5 April 2021
Berita Lainnya - 29 March 2021
Ayat Alkitab Minggu ini 29 Maret 2021
Ayat Alkitab minggu ini
Berita Lainnya - 15 March 2021
Desa Kaya Budaya di Tepi Pantai
Berita Lainnya - 15 March 2021
Ayat Alkitab Minggu Ini 15 Maret 2021
Berita Lainnya - 08 March 2021
Ayat Alkitab Minggu Ini 8 Maret 2021
Berita Lainnya - 27 May 2020
Ayat Alkitab 27 Mei 2020
Berita Lainnya - 25 May 2020
Ayat Alkitab 25 Mei 2020
Berita Lainnya - 22 May 2020
Ayat Alkitab 22 Mei 2020
Berita Lainnya - 20 May 2020
Bersyukur
Berita Lainnya - 20 May 2020
Ayat Alkitab 20 Mei 2020
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 03 February 2021
Pelantikan Dewan Ambalan Tahun 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 02 February 2021
Kebaktian 2 Februari 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 01 February 2021
Informasi Pemesanan Seragam Peserta Didik Baru Ta...
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 19 January 2021
Upacara dan Pelantikan OSIS 2021
Berita BPK PENABUR JAKARTA - 14 January 2021
IZhO 2021

Choose Your School

GO