FKPK Fellowship Tanjung Duren Februari 2022

Berita Lainnya - 21 February 2022

FKPK Fellowship Tanjung Duren Februari 2022

Penulis: Ferdinand/XIA1/13 & C’zar/XA2/8

Editor: Kannitha/XIA4/26

FKPK Fellowship Tanjung Duren merupakan youth fellowship yang diadakan setiap beberapa bulan sekali untuk wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Biasanya acara FKPK Fellowship akan diikuti oleh beberapa sekolah dan gereja, antara lain SMAK 1 PENABUR Jakarta, SPK SMPK 8 dan SMAK 8 PENABUR Jakarta, GKI Delima, GKI Kavling Polri, dan GKI Nurdin. Dalam FKPK Fellowship kali ini, SMAK 1 PENABUR Jakarta diberi kehormatan untuk mengorganisir acaranya dengan bantuan OSIS Bidang 1. Mengangkat topik toxic relationship, FKPK Fellowship kali ini diadakan secara daring pada Sabtu, 19 Februari 2022 pukul 16.00 WIB bersama Pdt. Grace Novita Bustami.

Acara FKPK Fellowship dimulai dari penyambutan MC, Beatrice dan Gabriella, yang merupakan siswi SMAK 1 PENABUR Jakarta. Dilanjutkan dengan icebreaking dimana para peserta diajak untuk berkomunikasi melalui permainan tebak gambar. Para peserta sangat antusias dalam memainkan permainan tersebut, hal tersebut ditunjukan dengan terjawabnya semua gambar yang ada. Setelah itu, peserta diajak untuk menyanyikan pujian pembuka “Hari Ini Kurasa Bahagia”, dilanjutkan dengan votum dari Pdt. Grace Novita Bustami dan pujian “Terpujilah Nama-Mu Tuhan” dan “Dengan Apa Kan Kubalas”. Kemudian, Pdt. Grace Novita Bustami menyampaikan Firman Tuhan.

Pdt. Grace Novita bercerita mengenai Raja Salomo yang memiliki banyak istri hanya untuk memperluas kerajaan dan menetapkan kekuasaannya. Ketika kekuasaan Raja Salomo berkurang, hubungan dengan istri-istrinya memburuk karena tujuan awal mereka membuat hubungan tersebut, kekuasaan, sudah hilang. Pdt. Grace Novita Bustami mengambil cerita tersebut sebagai contoh sebuah toxic relationship karena alasan relasi tersebut dibangun salah. Alasan membangun relasi yang salah menurut Pdt. Grace Novita Bustami adalah biaya, penampilan, dan tempat curhat. Hubungan toxic menurut Pdt. Grace Novita Bustami tidak hanya berupa kekasaran fisik, tetapi juga bisa berupa ucapan, gestur, tindakan, keputusan, atau pikiran yang membuat kita merasa tidak punya value. Pdt. Grace Novita Bustami mengatakan jika kita terjebak dalam sebuah toxic relationship, pilihan terbaik adalah untuk berdoa dan meminta POV / sudut pandang baru dari Tuhan.

Pdt. Grace Novita Bustami lalu mengajak para partisipan untuk berdiskusi di break-out room dengan durasi 10 menit. Dalam break-out room, peserta berdiskusi mengenai kehilangan value yang paling berat akibat dari suatu hubungan yang toxic dan pilihan/tindakan apa yang diambil setelahnya. Setelah 10 menit, peserta kembali ke main room untuk menceritakan apa yang telah didiskusikan dalam break-out room. Kemudian, Pdt. Grace Novita Bustami memberikan kesimpulan dan doa syafaat. Untuk menutup acara FKPK, peserta menyanyikan pujian penutup “I Am Here” dan Pdt. Grace Novita Bustami memberi doa berkat yang disambung dengan pujian “Bapa Terima Kasih”. Setelah itu, Ibu Sylviana Chrisyan memberikan pengumuman sekaligus salam penutup. Terakhir, peserta foto bersama untuk menyimpan kenang-kenangan.

Dengan acara FKPK, kita bisa mendapatkan pelajaran berguna, bertemu teman baru, dan pastinya juga bersenang-senang bersama. FKPK Fellowship Tanjung Duren berikutnya akan dilakukan pada tanggal 23 April jam 16.00 WIB, kami tunggu giliranmu untuk bergabung!