Pojok BEST : "Rendah Hati" by Albert Alinsky
Refleksi PKBN2K - 23 October 2024
Dalam kehidupan sehari hari kita, kita ditampilkan banyak orang yang berbeda dengan kita terutama karakter yang ada didalam dirinya. Kadang manusia memiliki sifat yang dapat melukai hati Tuhan dengan perlakuannya kepada sesamanya. Padahal Tuhan sudah sering mengajarkan kita tentang nilai nilai kristiani dan kebaikan kepada kita, namun kadang kala kita tutup telinga dan bersikap acuh dengan hal itu. Tidak usah usah jauh, tinggi hati merupakan tindakan yang sering kita temui disekitar kita. Memamerkan nilai tinggi kepada teman kita yang mendapatkan nilai jelek, menghina teman kita karena kita memeliki barang barang lebih banyak dari mereka, dan lain lain. Sikap ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang Tuhan ajarkan bukan?
Tuhan mengajarkan kita untuk selalu rendah hati seperti Ia. Ketika orang lain mengalami suatu pergumulan atau kesusahan dalam hidupnya, sudah seharusnya kita sebagai anak anak Yesus yang memiliki sifat serupa dengan Ia untuk saling menguatkan dan menolongnya atau bisa juga dengan mendoakannya, bukan ditertawakan atau meninggikan hati. Ketika kita merasa senang dan bahagia ketika melihat penderitaan orang lain, maka dapat disimpulkan ada rasa iri hati dengan orang itu. Firman Tuhan berkata “ menangislah bersama dengan orang yang menangis”. Disini kita diajarkan untuk memiliki sikap rendah hati sekaligus solid karena kita diajak untuk ikut merasakan apa yang mereka rasakan dan mengambil sikap secara nyata untuk menolongnya bukan merendahkannya. Tidak hanya itu saja, namun di amsall juga menekankan kerendahan hati.
Amsal 25 : 6 -7 berkata “ bila menghadap raja hendaklah rendah hati, jangan berlagak orang yang berkedudukan tinggi. Lebih baik dipersilahkan naik ke tempat yang lebih terhormat daripada disuruh memberi tempatmu kepada orang yang lebih berpangkat”. seorang beriman seharusnya bersikap rendah hati dan tidak suka berlagak di hadapan siapapun, apalagi di hadapan seorang raja yang berkuasa. Prinsip yang sama disampaikan oleh Yesus Kristus di Lukas 14 : 8 -11 karena ia melihat bahwa banyak orang berebut tempat kehormatan di sebuah pesta. Yesus mengingatkan bahwa barang siapa meninggikan diri maka ia akan direndahkan dan demikian pula sebaliknya. Sikap sombong memang harus dijauhi.
Sewaktu ibu dari Yohanes dan Yakobus, murid Yesus, meminta tempat terhormat di sebelah kanan dan kiri Yesus di kemuliaannya kelak, di Matius 20: 28 Yesus mengajarkan bahwa ia datang ke dunia bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani. Slogan “ melayani dan bukan dilayani” kemudian sering dijadikan sebagai pedoman penting bagi kehidupan orang percaya untuk selalu hidup dalam kerendahan hati dan tidak bersikap sok kuasa. Hanya saja, slogan itu seringkali akhirnya hanya tinggal slogan saja karena kita sebagai orang percaya justru tidak menghidupinya. Oleh sebab itu, marilah kita terus belajar untuk bersikap rendah hati! Memang ini pastilah tidak mudah, karena pada dasarnya kita memang lebih suka dilayani dan bukan melayani dalam kerendahan hati. Jadi marilah kita meminta bantuan kepada Tuhan dengan bersekutu dengan dia dan mintalah agar kita memiliki sifat rendah hati seperti Ia.
#Pojok BEST Karya Siswa
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur