Pojok BEST : "Arti Pengorbanan?" by Josh, X1-Ayub
Refleksi PKBN2K - 02 October 2024
Arti Pengorbanan?
Pengorbanan dalam iman Kristiani adalah jantung dari keseluruhan pesan kasih yang disampaikan oleh Yesus Kristus. Di kayu salib, Yesus tidak hanya menanggung penderitaan fisik yang luar biasa, tetapi juga memikul beban dosa seluruh umat manusia sesuatu yang tidak terukur beratnya. Pengorbanan-Nya adalah tindakan cinta yang sepenuhnya tidak egois, di mana Dia memilih untuk memberikan diri-Nya, bukan karena Dia diharuskan, tetapi karena Dia mengasihi setiap manusia dengan cara yang sangat pribadi. Bagi setiap orang Kristen, ini bukan hanya kisah sejarah, tetapi sebuah undangan untuk merasakan betapa dalamnya kasih Allah yang rela menanggung segala penderitaan demi membawa manusia kembali kepada-Nya. Dalam penderitaan-Nya, Yesus tidak hanya menyelamatkan, tetapi juga mengungkapkan nilai dari kehidupan yang penuh dengan pengorbanan, dimana cinta sejati berarti memberikan diri tanpa syarat.
Ketika kita memikirkan pengorbanan dalam hidup kita sendiri, kita sering merasa gentar dengan apa yang mungkin harus kita lepaskan. Namun, dalam Kristus, kita diajarkan bahwa pengorbanan bukan tentang kehilangan, tetapi tentang memberikan hidup dengan cara yang lebih dalam dan penuh kasih. Pengorbanan bukan sekadar perbuatan fisik, tetapi sebuah transformasi hati. Ketika Yesus mengajak kita untuk "memikul salib setiap hari" (Lukas 9:23), Dia memanggil kita untuk menyadari bahwa hidup ini bukan tentang memenuhi hasrat pribadi, tetapi tentang melayani dan mencintai orang lain, bahkan ketika hal itu sulit. Dalam kehidupan sehari-hari, pengorbanan dapat berarti menahan amarah demi memelihara kedamaian, atau memberikan waktu kita kepada seseorang yang membutuhkan. Setiap tindakan kecil dari pengorbanan itu menghubungkan kita dengan cinta Kristus yang besar dan penuh kelembutan.
Dalam pengorbanan, ada keindahan spiritual yang tersembunyi. Banyak orang berpikir bahwa hidup yang bahagia adalah hidup yang nyaman dan tanpa penderitaan, namun Kristus mengajarkan kita bahwa dalam pengorbanan, kita justru menemukan sukacita yang sejati. Ketika kita memilih untuk menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan kita sendiri, kita mengalami kasih yang lebih dalam dan lebih murni. Pengorbanan ini bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan, melainkan muncul dari hati yang sudah disentuh oleh kasih Kristus. Seperti halnya seorang ibu yang rela begadang merawat anaknya, atau seorang sahabat yang mendukung di saat-saat sulit, pengorbanan adalah tindakan kasih yang tulus. Dan ketika kita berkorban, kita menjadi semakin serupa dengan Yesus menjadi cermin dari kasih-Nya di dunia.
Pada akhirnya, pengorbanan mengubah kita. Di dalam Kristus, pengorbanan adalah cara untuk melepaskan keakuan dan menemukan identitas yang lebih sejati dalam kasih Allah. Ini bukan hanya tentang melakukan hal-hal besar, tetapi tentang bagaimana kita hidup setiap hari, di tengah-tengah orang lain. Ketika kita berani berkorban demi kebaikan orang lain, kita menyadari bahwa kita tidak pernah benar-benar kehilangan apa pun, tetapi justru mendapatkan kehidupan yang lebih kaya dalam kasih. Yesus berkata, "Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya" (Yohanes 15:13). Dengan setiap pengorbanan kecil yang kita lakukan, kita mengambil bagian dalam kehidupan ilahi yang penuh cinta, sebuah kehidupan yang tidak lagi berpusat pada diri sendiri, tetapi pada kasih yang memulihkan, mengampuni, dan menyelamatkan.
Josh Ignacio Hansen
X-1 Ayub
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur