Pojok BEST : "Kasih itu Sabar" by Alexandra Josephine, X1-Ayub
Refleksi PKBN2K - 03 October 2024
Dalam ajaran Kristen, kasih yang sabar adalah bagian dari cinta yang diajarkan Yesus kepada kita. Tuhan mengasihi kita dengan sabar, meskipun kita sering kali jatuh dalam dosa dan melakukan kesalahan. Ia menunggu kita dengan penuh kasih untuk kembali kepada-Nya, menunjukkan bahwa kesabaran adalah inti dari kasih sejati. Ketika kita belajar sabar dalam kasih, kita meneladani Tuhan yang tidak pernah terburu-buru menghakimi atau meninggalkan kita. Sebagai umat Kristiani, kita dipanggil untuk meniru kesabaran Tuhan dalam berinteraksi dengan sesama. Kasih yang sabar membantu kita memahami bahwa setiap orang sedang berproses dalam perjalanan imannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kesabaran adalah salah satu cara kita menunjukkan kasih kepada orang lain. Kita sering berhadapan dengan situasi di mana orang di sekitar kita membuat kesalahan atau tidak memenuhi harapan kita. Alih-alih cepat marah atau menghakimi, kasih yang sabar mengajarkan kita untuk memberi mereka kesempatan kedua, seperti Tuhan memberi kita kesempatan setiap hari. Dengan bersabar, kita membiarkan kasih Tuhan bekerja melalui kita untuk mendamaikan dan memperbaiki hubungan. Kesabaran adalah bentuk kasih yang aktif, di mana kita memilih untuk menahan diri dan mempercayai bahwa Tuhan sedang bekerja di balik semua itu. Dalam setiap hubungan, baik di keluarga, gereja, maupun komunitas, kesabaran menumbuhkan pengertian dan memperkuat ikatan kasih.
Yesus sendiri memberi teladan kesabaran dalam pelayanannya. Meski sering dihina dan disalahpahami, Ia tetap menunjukkan kasih tanpa batas kepada semua orang, bahkan kepada mereka yang menyakitinya. Ini menunjukkan bahwa kasih yang sejati tidak mudah goyah oleh keadaan atau perlakuan buruk dari orang lain. Kita diajarkan untuk mengasihi tanpa syarat, meski terkadang sulit dan membutuhkan banyak kesabaran. Dalam iman Kristen, kesabaran bukan hanya soal menunggu, tetapi tentang bagaimana kita menunggu—dengan hati yang penuh kasih dan percaya pada rencana Tuhan. Saat kita bersabar, kita membiarkan Tuhan bekerja dalam hidup kita dan orang lain.
Akhirnya, kasih yang sabar juga mengajarkan kita untuk bergantung pada Tuhan. Kita sering ingin semua berjalan sesuai rencana dan waktu kita, tetapi Tuhan mengingatkan kita bahwa segala sesuatu memiliki waktu yang tepat menurut kehendak-Nya. Dengan bersabar, kita belajar untuk percaya kepada Tuhan dalam setiap situasi, baik suka maupun duka. Kasih yang sabar memperkuat iman kita, karena kita tahu bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Sebagai orang Kristiani, kita dipanggil untuk hidup dalam kasih yang sabar, percaya bahwa Tuhan selalu hadir dan bekerja dalam setiap aspek hidup kita. Kasih yang sabar adalah wujud iman yang penuh pengharapan dan ketulusan.
Refleksi by : Alexandra Josephine, X1-Ayub
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur