INERSIA KEHIDUPAN (Oleh: Desy Nicola)

Berita Lainnya - 26 September 2024

Newton pernah berkata dalam hukumnya yang pertama “Jika total gaya yang bekerja pada sistem memiliki total nol, maka keadaan benda yang mula-mula diam tetap diam dan yang bergerak tetap bergerak dengan kelajuan yang konstan.”. Momen ini disebut juga dengan peristiwa kelembaman yang dikenal dengan Inersia suatu sistem. Momen inersia ini merupakan keadaan ukuran sistem untuk mempertahankan posisinya pada puat porosnya. Semakin besar tingkat kelembaman atau tingkat kemampuan untuk mempertahankan posisi maka semakin besar pula momen inersianya.

 

Ketika tingkat momen inersia ini semakin besar maka kemampuan bergeraknya akan semakin melamban, akibatnya kecepatan geraknya pun mengalami penurunan.

 

Hal ini juga bergantung pada jenis benda yang berotasi pada pusatnya. Sebagai contoh yaitu bola pejal dan bola berongga. Bola pejal merupakan jenis bola yang berisi volume bukan udara, sementara bola berongga berisikan angin dan tidak memiliki luas lingkaran Ketika dibelah karena terdapat ruang kosong pada bola.

 

Inersia memiliki sejarah peristiwa yang dimulai pada masa Yunani kuno dan merupakan paduan pemikiran-pemikiran yang dimiliki oleh semua ilmuwan dan filsuf pada kala itu. Pertama kali yang dilakukan mengenai Gerakan kelembaman tersebut dilakukan oleh ilmuwan sekaligus filsuf Aristoteles dan seiring perkembangan waktu dan zaman, teoremanya dilengkapi oleh Arab di abad ke-11. Hal ini awalnya diwarnai pertentangan oleh Para skolastik melalui kritikan-kritikannya dan para pemikir Renaisans yang menetapkan dasar-dasarnya sehingga kemudian dilandasi permasalahan tersebut, maka Kepler, Galileo, Descartes, dan Huygens menyelidiki teorema tersebut.

 

Sebelumnya, dalam pemikiran Aristoteles, hasil risetnya menolak tentang hal kekosongan dan mengacu pada perlawanan-perlawanan pergerakan objek. Aristoteles adalah seorang filsuf pendiri fisika sekaligus matematikawan terkemuka pendiri fisika dalam bidang kinematika dan dinamika gerak sekaligus perubahan benda sebagai bagian dasar dari alam. Sehingga teoremanya kemudian diperbaiki selama bertahun-tahun.

 

Melalui beberapa sumber termasuk buku, nilai masing-masing Momen Inersia pada sistem bola pejal dan bola berongga dapat dituliskan sebagai berikut :

     

 

Bila antara bola pejal dan berongga homogen turun dari suatu bidang miring yang sama, sekiranya bola manakah yang lebih dahulu sampai di permukaan bidang? Berdasarkan logisnya maka jawabannya adalah bola pejal yang memiliki bahan yang lebih padat disbanding bola berongga. Namun jika dikaitkan dengan momen inersia, maka melalui gambar di atas dapat diketahui momen inersia bola hollow (berongga) lebih besar dibandingkan dengan momen inersia bola pejal dengan konstanta inersia bola pejal lebih kecil dibanding bola berongga.

 

Jika dikaitkan dengan konsep kehidupan manusia, maka dapat dianalogikan dengan kelembaman manusia. Hati manusia yang pejal yang dipenuhi dengan perasaan baik akan memiliki pergerakan kehidupan yang lebih  baik dibandingkan Ketika manusia memiliki hati berongga nan hampa yang belum terisi yang menyebabkan kekuatan kelembamannya membesar, yang pada akhirnya sulit untuk move-on dari posisi atau kedudukannya. Yang sukar melakukan perubahan dalam hidupnya karena tingkat inersianya yang lebih tinggi. Sebab Firman Tuhan dalam Yosua 1:9, “Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan Allahmu, menyertai engkau, ke manapun pergi”. Sebagai orang beriman selayaknya kita juga tetap teguh dan tak memiliki hati yang hampa, sebab Tuhan senantiasa menyertai hambanya.

 

 

Referensi:

  1. Murdaka, B., Kuntoro, T., (2014), Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu- Ilmu Eksakta, Teknik &

    Kedokteran, Andi, Yogyakarta.

  1. Serway. A. Raymond., Dan J. W. J. (2009). Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Salemba Teknika.

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 11 January 2021
Penerimaan Anggota Pengurus OSIS 2021/2022
Berita Lainnya - 13 January 2021
Hasil Pemungutan Suara Pemilihan Ketua dan Wakil ...
Berita Lainnya - 13 January 2021
Ina Liem’s Session on Career Day "Mentoring Guida...
Berita Lainnya - 16 January 2021
Kebaktian Awal Tahun 2021 SMA KRISTEN PENABUR Sum...
Berita Lainnya - 19 January 2021
BUTTERFLY EFFECT
Berita Lainnya - 15 October 2023
Happy Sunday ASB - 15 Oktober 2023
Berita Lainnya - 22 October 2023
Happy Sunday ASB - 22 Oktober 2023
Happy Sunday ASB - 22 Oktober 2023
Berita Lainnya - 23 October 2023
Khusus Guru : Buat NUPTK Cek Berkas yang Dibutuhk...
Khusus Guru : Buat NUPTK Cek Berkas yang Dibutuhk...
Berita Lainnya - 29 October 2023
Happy Sunday ASB - 29 Oktober 2023
Happy Sunday ASB - 29 Oktober 2023
Berita Lainnya - 31 October 2023
MEMILIH JURUSAN STUDI DI SMA
MEMILIH JURUSAN STUDI DI SMA
Berita Lainnya - 19 July 2024
BeKAL ASB - 19 Juli 2024
Berita Lainnya - 22 July 2024
BeKAL ASB - 22 Juli 2024
BeKAL ASB - 22 Juli 2024
Berita Lainnya - 23 July 2024
BeKAL ASB - 23 Juli 2024
BeKAL ASB - 23 Juli 2024
Berita Lainnya - 24 July 2024
BeKAL ASB - 24 Juli 2024
BeKAL ASB - 24 Juli 2024
Berita Lainnya - 25 July 2024
BeKAL ASB - 25 Juli 2024
BeKAL ASB - 25 Juli 2024
Berita Lainnya - 18 July 2024
GOLDEN WORDS (PENDIDIKAN UNTUK KEDAMAIAN)
Berita Lainnya - 19 July 2024
GOLDEN WORDS (KEBAHAGIAAN)
GOLDEN WORDS
Berita Lainnya - 22 July 2024
GOLDEN WORDS (KEJUJURAN)
GOLDEN WORDS
Berita Lainnya - 23 July 2024
GOLDEN WORDS (MASA DEPAN)
GOLDEN WORDS
Berita Lainnya - 24 July 2024
GOLDEN WORDS (KELEMBUTAN)
GOLDEN WORDS
Berita BPK Penabur Jakarta - 13 November 2021
E-SUBS QUATERVOIS SMA KRISTEN PENABUR Summarecon ...
Berita BPK Penabur Jakarta - 05 January 2022
SELAMAT HARI NATAL BAGI KITA SEMUA - IBADAH DAN P...
SELAMAT HARI NATAL BAGI KITA SEMUA - IBADAH DAN P...
Berita BPK Penabur Jakarta - 20 January 2022
PERKAJU ASB 22
PERKAJU ASB 22
Berita BPK Penabur Jakarta - 24 January 2022
Asiknya Kegiatan Perkaju
Asiknya Kegiatan Perkaju
Berita BPK Penabur Jakarta - 01 December 2021
BINA IMAN 2021
BINA IMAN 2021

Choose Your School

GO