GOLD ASB - MEMANGGIL ORANG BERDOSA
Berita Lainnya - 22 March 2025
MEMANGGIL ORANG BERDOSA
Suatu ketika, Yesus makan bersama dengan para pemungut cukai, kemudian datanglah orang orang Farisi dan ahli Taurat bertanya pada Yesus mengapa Ia mau makan dengan para pemungut cukai yang merupakan salah satu orang berdosa di hadapan Allah. Lalu, Yesus menyampaikan sebuah perumpamaan mengenai Anak yang Hilang.
Dalam perumpamaan anak yang hilang, dikatakan bahwa terdapat seorang ayah yang memiliki dua orang putera. Yang satu giat untuk bekerja, menuruti perintah ayahnya, yang satunya membiarkan ayahnya dan hanya meminta haknya lalu pergi untuk menghabiskan kepunyaannya yang ayahnya berikan padanya. Tak berlangsung lama saat anak itu kehabisan hartanya, ia tinggal di negeri orang tanpa bekal apapun dan mulai menggantungkan dirinya pada pekerjaan untuk merawat ternak di wilayah itu, karena amat lapar, anak itu memakan makanan ternak untuk menghilangkan dahaganya. Ia mencoba meminta kepada orang lain namun tak ada satupun yang memberinya, hingga tak kuasa menahan kehidupannya, ia kembali kepada bapanya. Saat kembali, dengan penuh sukacita, Bapanya menyambutnya, memberikan pakaian terbaik, makanan yang berlimah ruah serta pesta akan kedatangan anaknya. Ketika melihat hal ini, anak sulungnya yang bekerja keras merasa bahwa bapanya tak adil. Karena ia setia melayani bapanya namun ia bahkan belum mendapat bagiannya dan tak pernah dipestakan.
Yesus menggambarkan sosok seorang Bapa yang penuh dengan kasih akan menyambut anakNya dalam setiap keadaan apapun. Manusia berdosa yang melakukan banyak kesalahan, kemudian bertobat dan kembali kepada kehendakNya dengan menyandarkah hidup sepenuhnya kepada Allah, adalah sesuatu yang Allah inginkan hingga terpenuhi janjiNya kepada manusia. Allah dengan sukacita menyambut setiap umatNya yang menyadari dosa dan kelemahan kemudian bertobat dan kembali mengikutNya.
Gambaran kedua adalah mengenai sikap kerendahan hati yang harus dimiliki manusia sebagai sesama yang melakukan dosa. Hal ini tergambar dari ungkapan anak sulung yang mempertanyakan mengapa bapanya melakukan hal seperti itu kepada adiknya yang telah mengecewakan banyak orang dan juga meninggalkan bapanya dan hidup dalam dosa. Kita harus mampu menyadari bahwa setiap hal yang kita lakukan telah menjadi catatan untuk Allah. Kita dengan kerendahan hati juga harus menyadari bahwa Allah adalah Tuhan yang adil. Setiap orang akan mendapat ganjaran dariNya baik itu hal baik maupun sebaliknya, sehingga kita harus mampu untuk memiliki sikap penerimaan akan segala hal yang ada di dalam kehidupan, karena Allah maha mengetahui bagaimana usaha kita untuk mendekatkan diri kepadaNya. Dan kita juga harus membuka diri untuk menerima orang lain yang bersalah dengan mengampuninya, sebab Allah di Surga pun melakukan hal yang demikian untuk umatNya.
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur