Theodicy : Melihat lebih dalam makna dari Penderitaan Manusia

Berita Lainnya - 30 September 2021

“When peace like a river, attendeth my way. When sorrows like sea billows roll. Whatever my lot, thou has taught me to say: it is well, it is well with my soul. It is well, it is well with my soul.”

Sebagian besar orang mungkin pernah mendengar lagu berjudul “It is well”. Lirik lagu ini dituliskan oleh Horatio G. Spafford, seorang pengacara dan pengusaha sukses yang mengalami berbagai penderitaan semasa hidupnya. Pada tahun 1870, ia mendapati putra satu-satunya meninggal karena terserang demam berdarah. Kemudian, tahun 1871, ia mendapati rumah dan semua isinya terbakar habis dan membuatnya harus mencari tempat tinggal baru. Lalu, pada tahun 1873, ketika hidupnya mulai membaik, ia mendapati keempat anaknya meninggal dalam tragedi tenggelamnya kapal yang ditumpangi istri dan anak-anaknya. Saat dalam perjalanan untuk menjumpai istrinya yang selamat dari kecelakaan kapal, ia menuliskan lirik dari lagu “It is well” ini. Ia meyakini dirinya bahwa setiap penderitaan yang ia dan keluarganya alami adalah bentuk kebaikan Tuhan. Dalam lirik lagu “It is well” ini dapat dilihat bahwa Spafford mendorong dirinya untuk yakin dan tetap percaya akan rancangan dan kuasa Allah bagi dirinya dan keluarganya.

 

Dewasa ini, tidak banyak orang seperti Spafford yang tetap percaya bahwa Allah punya rancangan yang terbaik dalam hidupnya kendatipun hidup dalam beragam penderitaan. Ironisnya, jauh lebih banyak orang yang melihat penderitaan sebagai hukuman dari Allah dan bahkan mempersalahkan Allah atas setiap penderitaan yang ada. Realitas ini seringkali dikaitkan dengan pemahaman mengenai theodicy. Dalam beberapa tulisan atau pemikiran, theodicy seringkali diartikan sebagai bentuk kemarahan Allah kepada manusia yang berdosa. Padahal menurut Wendy Farley, dalam tulisannya yang berjudul “Serving the Spirit of Goodness”: Spiritual and Theological Responses to Affliction in the Writings of St. John of the Cross and Louise Erdrich, theodicy merupakan cara Allah untuk membuat manusia bertransformasi menjadi lebih baik. Theodicy adalah cara Allah memperlihatkan cinta kasih-Nya yang tidak pernah berakhir dalam kehidupan manusia. Allah memperlihatkan pada manusia bahwa Ia senantiasa hadir dan menemani manusia, bahkan ketika manusia berada di masa kelam hidupnya (Farley 2016, 116-117). Melalui pemikiran Farley ini kita perlu menyadari bahwa penderitaan pada dasarnya bukan rancangan yang disengaja oleh Allah untuk membuat manusia bertobat, tetapi justru melalui beragam penderitaan kita bisa tahu bahwa Allah selalu menolong dan menyertai manusia. Selain itu, pemikiran Farley tersebut juga memperlihatkan bahwa Allah turut merasakan penderitaan yang dialami manusia. Ia berbela rasa dan berinisiatif merengkuh manusia yang rapuh karena beragam penderitaan.

 

Melalui kisah Spafford dan pemikiran Farley ini, setiap kita diajak untuk menyadari bahwa penderitaan yang kita alami saat ini bukanlah bentuk kebencian atau kemarahan Allah kepada kita, melainkan suatu bukti dari kasih Allah yang tanpa jeda.

Roma 8:28, “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” Ayat ini memperlihatkan bahwa Allah tidak pernah membiarkan anak-anak-Nya berjalan sendirian dalam kehidupan yang kelam dan mengerikan. Ia justru mengosongkan diri-Nya untuk bertaut dengan kita manusia yang penuh dengan kerapuhan.

 

Pertanyaan reflektif buat kita: Apakah kita mau memberi ruang kepada Allah untuk berkarya dalam setiap realitas hidup kita, tidak terkecuali dalam penderitaan kita? Atau kita lebih memilih untuk menyalahkan dan menghakimi Allah ketika kita hidup dalam realitas penderitaan?

 

Kiranya rengkuhan kasih Allah melingkupi dan memampukan kita untuk melalui penderitaan hidup yang datang silih berganti. (AU)

 

Daftar Acuan:

Farley, Wendy. 2016. Serving the Spirit of goodness: Spiritual and theological responses to

affliction in the writings of St. John of the Cross and Louise Erdrich. Post-traumatic

public theology, ed. Stephanie N. Arel and Shelly Rambo, 89-114. Gewerbestrasse: Palgrave Macmillan.

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita Lainnya - 30 May 2021
Persiapan Menghadapi PAT
Berita Lainnya - 31 May 2021
Puisi - Tanpa Judul
Puisi - Tanpa Judul
Berita Lainnya - 31 May 2021
Sinopsis Buku Perpustakaan Bulan Mei - Saya Sujia...
Sinopsis Buku Perpustakaan Bulan Mei - Saya Sujia...
Berita Lainnya - 31 May 2021
Selamat, Grace Poo! Prestasi Silver Medal Maranat...
Selamat, Grace Poo! Prestasi Silver Medal Maranat...
Berita Lainnya - 31 May 2021
Selamat ASB! Sekolah Terbaik Kota Bekasi
Selamat ASB! Sekolah Terbaik Kota Bekasi
Berita Lainnya - 23 November 2021
SELAMAT DAN SUKSES SMA KRISTEN PENABUR Summarecon...
Berita Lainnya - 30 November 2021
SELAMAT HARI GURU BAPAK DAN IBU GURU - PERAYAAN H...
SELAMAT HARI GURU BAPAK DAN IBU GURU - PERAYAAN H...
Berita Lainnya - 30 November 2021
User Guide Petunjuk Teknis Gangguan Akses Moodle
User Guide Petunjuk Teknis Gangguan Akses Moodle
Berita Lainnya - 20 January 2022
KETUA OSIS DAN WAKIL KETUA OSIS ASB TERPILIH PERI...
KETUA OSIS DAN WAKIL KETUA OSIS ASB TERPILIH PERI...
Berita Lainnya - 21 January 2022
PENGURUS OSIS ASB 2022-2023
PENGURUS OSIS ASB 2022-2023
Berita Lainnya - 16 August 2023
Claire Antoinette siswa kelas XI MIPA 2 menjadi P...
Berita Lainnya - 27 August 2023
Happy Sunday ASB - 27 Agustus 2023
Happy Sunday ASB - 27 Agustus 2023
Berita Lainnya - 27 September 2023
Penampilan Seni Siswa/i Sekolah PENABUR Summareco...
Penampilan Seni Siswa/i Sekolah PENABUR Summareco...
Berita Lainnya - 26 September 2023
Pengertian NUPTK dan cara pembuatannya
Pengertian NUPTK dan cara pembuatannya
Berita Lainnya - 26 September 2023
Sosialisasi Cyber Secure ASB 2023
Sosialisasi Cyber Secure ASB 2023
Berita BPK Penabur Jakarta - 19 June 2021
Selamat 22 Siswa ASB Diterima di PTN 2021
Berita BPK Penabur Jakarta - 26 June 2021
Untoxic Me - Webminar SMA KRISTEN PENABUR Summare...
Webminar SMA KRISTEN PENABUR Summarecon Bekasi 24...
Berita BPK Penabur Jakarta - 21 July 2021
PLS 2021 SMA KRISTEN PENABUR Summarecon Bekasi
PLS 2021 SMA KRISTEN PENABUR Summarecon Bekasi
Berita BPK Penabur Jakarta - 03 September 2021
Persiapan BSCF 2022 – Ekstrakurikuler Paduan Suar...
Persiapan BSCF 2022 – Ekstrakurikuler Paduan Suar...
Berita BPK Penabur Jakarta - 10 September 2021
Break The Limit - Virtual Education Fair ASB 2021
Break The Limit - Virtual Education Fair ASB 2021
Berita BPK Penabur Jakarta - 10 July 2023
PLS ASB 2023 - Henceforth: Educate, Empower and E...
Berita BPK Penabur Jakarta - 07 July 2023
Ibadah Awal Tahun Ajaran 2023/2024 Guru & Karyawa...
Ibadah Awal Tahun Ajaran 2023/2024 Guru & Karyawa...
Berita BPK Penabur Jakarta - 31 July 2023
SPECTACULAR PENABUR - OPEN HOUSE SMA KRISTEN PENA...
SPECTACULAR PENABUR - OPEN HOUSE SMA KRISTEN PENA...
Berita BPK Penabur Jakarta - 07 August 2023
Agenda Siswa ASB 7 - 12 Agustus 2023
Agenda Siswa ASB 7 - 12 Agustus 2023
Berita BPK Penabur Jakarta - 20 August 2023
Happy Sunday ASB - 20 Agustus 2023
Happy Sunday ASB - 20 Agustus 2023

Choose Your School

GO