Pojok Ruang PKBN2K: Kejujuran adalah Emas
Berita Lainnya - 14 October 2020
Amsal 11:3
“Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.”
Dalam kehidupan sehari-hari sebelum pandemi ini muncul, ketika sedang berkumpul dengan teman di suatu kafe, teman saya beranggapan bahwa zaman sekarang ini mana ada orang jujur. Orang jujur akan hancur, apalagi dalam pekerjaan sekarang ini banyak karyawan yang mengorbankan nilai-nilai kejujuran dalam hidupnya karena tuntutan ekonomi.
Menurut pandangan dunia kejujuran itu sesekali saja dilakukan atau tidak perlu sama sekali. Itulah sebabnya, orang mengatakan bahwa saat ini susah mencari orang jujur. Kita lihat di pemerintahan banyak pejabat yang korupsi dan akhirnya ditangkap petugas KPK. Dalam berbagai aktivitas manusia di lingkungan apa saja, kejujuran menjadi suatu sikap yang langka. Sedikit sekali orang jujur yang dapat dijumpai. Sesungguhnya, kejujuran ibarat emas yang mahal harganya. Sangat tinggi nilainya. Seperti itulah sikap jujur, nilainya sama seperti emas tersebut. Pada hakikatnya, sikap jujur adalah sikap yang apa adanya, tanpa adanya kepentingan-kepentingan tertentu.
Contoh lain juga dapat kita lihat pada kegiatan pembelajaran. Siswa yang duduk di bangku SD sampai dengan SMA, sering mengalami kesulitan dalam bersikap jujur ketika proses belajar berlangsung. Terkadang mereka terlihat bertingkah laku dengan jujur, tapi tanpa kita sadari ketika materi yang diberikan oleh guru bidang studi belum dapat dipahami, mereka menyembunyikan hal itu. Mereka bahkan mengatakan bahwa mereka telah memahami materi tersebut. Hal ini dengan sendirinya akan mengajak mereka untuk berbuat tidak jujur terhadap mata pelajaran yang mereka pelajari.
Alkitab dengan tegas mengajarkan “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat” (Matius 5:37). Kalau kita tetap saja suka berbohong atau berdusta berarti kita sedang meneladani iblis dan mengikuti jejaknya, karena dusta adalah karakter iblis. Perlu kita ingat, justru dalam kejujuran seseorang akan dihargai atau dihormati. Lihatlah dalam silsilah Yesus, Rahab dan Rut statusnya tidak baik di kalangan orang Yahudi, tetapi Alkitab mencatatnya dengan jujur. Hal ini suatu tanda bagi kita bahwa Tuhan menyukai kejujuran. Anak-anakku mulai dari sekarang biasakanlah diri untuk selalu jujur, walaupun dalam hal kecil sekalipun. Jangan meremehkan hal kecil, sebab sesuatu yang besar bermula dari yang kecil.
Penulis: Novalina Magdalena
Penyunting: Nunut Dumariana
Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur