Cerita Sobat AKJ: Remaja dan Rasa Khawatir

Berita Lainnya - 30 November 2023

Penulis: Bryant (XI MIPA 2)

Remaja adalah fase di mana kita sebagai manusia mengalami perubahan dan perkembangan dari masa anak-anak menuju kedewasaan. Remaja pada umumnya cenderung suka bergumul dengan dirinya sendiri. Di era digitalisasi, banyak remaja yang mengalami kekhawatiran lebih hingga berakibat stress ringan.

Remaja merupakan fase yang rentan dalam fase hidup seorang individu. Remaja seharusnya dapat mengontrol emosi dan kekhawatiran sehingga proses pendewasaan berlangsung dengan baik. Namun, pada kenyataannya sebagian besar remaja merasakan kekhawatiran berlebih yang memberikan pengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi, kekhawatiran ini terjadi karena hal-hal sederhana yang sangat dekat dengan keseharian kita. 

Mengapa kekhawatiran lebih pada remaja dapat terjadi? Hal utama yang menyebabkan kekhawatiran adalah overthinking terhadap peristiwa-peristiwa dalam keseharian mereka. Kebanyakan remaja mengalami hal tersebut dikarenakan tekanan dari orang tua, nilai atau prestasi sekolah, pendapat orang-orang sekitar, masalah percintaan, hingga penampilan dan kondisi fisik. Hal-hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang sangat wajar terjadi akibat perubahan kondisi lingkungan remaja yang tidak menentu. Namun, sebagian besar remaja belum dapat mengontrol emosinya sehingga menimbulkan kekhawatiran berlebih.

Kekhawatiran yang dialami oleh remaja bukan merupakan hal temporer yang dapat hilang begitu saja. Kekhawatiran ini dapat berdampak buruk terhadap kehidupan remaja baik aspek fisik maupun mental. Jika kekhawatiran tidak segera diatasi, remaja dapat mengalami gangguan fisik seperti stress ringan dan imun tubuh yang terganggu. Selain itu, remaja juga menjadi semakin sulit untuk bersosialisasi dan mengekspresikan dirinya dengan lingkungan sekitar. Kekhawatiran berlebih juga dapat berpengaruh buruk terhadap mental para remaja, dibuktikan dengan meningkatnya angka pasien yang berkonsultasi ke psikolog di kalangan remaja.

Lalu, bagaimana cara menghadapi kekhawatiran berlebih pada remaja? Faktor lingkungan merupakan hal yang sangat penting dan krusial dalam menghadapi permasalahan ini. Teman dan keluarga merupakan pihak yang dapat membantu seorang remaja untuk mengatasi kekhawatirannya. Mengapa demikian? Teman dan keluarga dapat memberikan dukungan yang dikira dapat membantu seorang remaja mengurangi kecemasan pada hal tertentu. Peran orang-orang terdekat dapat secara signifikan mengubah mindset seorang remaja dalam mengatasi kecemasan berlebih.

Jika masalah-masalah tersebut telah selesai, remaja dapat lebih mudah menjalani fase dan proses pendewasaan dalam mencari jati dirinya. Remaja juga dapat hidup dengan kondisi yang lebih damai dan bahagia dalam kesehariannya. Dengan demikian, para remaja dapat lebih termotivasi dalam mewujudkan mimpi dan cita-citanya sebagai seorang individu.Kekhawatiran di kalangan remaja merupakan hal yang tidak dapat disepelekan. Orang-orang terdekat merupakan faktor yang sangat penting dalam mengatasi hal tersebut dalam kehidupan remaja. Kiranya kekhawatiran yang ada membuat kepribadian remaja semakin terbentuk dan menjadi satu cara remaja dewasa dalam menghadapi ketakutan dari dalam diri sendiri.

 

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

Berita BPK PENABUR Jakarta - 05 August 2021
Akapreneur Period: Discover
Berita BPK PENABUR Jakarta - 01 August 2021
#PENABURsebagusitu Lomba Video & Caption Inspirat...
Menjadi berguna untuk sesama nggak cuma dengan di...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 31 July 2021
POTM Kelas XI dan XII: Sosialisasi Program Sekola...
Pada hari Sabtu, 31 Juli 2021 SMAK PENABUR Kota J...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 July 2021
Belajar mengenai "Iman yang Menyelamatkan" dalam...
Pertanyaan seperti ini tentu membuat kita bertany...
Berita BPK PENABUR Jakarta - 26 July 2021
Kebaktian Minggu dan Ibadah Syukur HUT PENABUR ke...
Mengucap syukur atas karya BPK PENABUR ke-71. Hal...
Berita Lainnya - 26 August 2020
Pojok Ruang PKBN2K: Jadi Rendah Hati
Berita Lainnya - 28 August 2020
Pojok Ruang PKBN2K: Siapa Tak Kenal Padi?
Berita Lainnya - 31 August 2020
Pojok Ruang PKBN2K: Jadi Murid Kristus yang Renda...
Berita Lainnya - 03 September 2020
Pojok Ruang PKBN2K: Apakah Aku Setia?
Berita Lainnya - 04 September 2020
Pojok Ruang PKBN2K: Setia untuk Bertanggung Jawab
Berita Lainnya - 09 September 2022
Pojok Best : Sepasang Sayap yang Selalu Melindungi
Berita Lainnya - 10 September 2022
Pojok Best : Bersikap Setia dan Adil
1 Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka I...
Berita Lainnya - 11 September 2022
Pojok Best : Kasih dan Setia
“Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan e...
Berita Lainnya - 12 September 2022
Pojok Best: Cara "Membeli" Loyalitas
Bahasa Indonesia (KBBI), Loyalitas diartikan seba...
Berita Lainnya - 13 September 2022
Pojok Best : SUDAHKAH KITA BERMURAH HATI?
Pojok Best : SUDAHKAH KITA BERMURAH HATI?
Berita Lainnya - 24 May 2023
Caring Moment: Berbuat Baik Itu Indah
Berita Lainnya - 25 May 2023
Pojok Best : Pengharapan
Jadi marilah kita berbagi pengalaman untuk kebaik...
Berita Lainnya - 25 May 2023
Caring Moment: Berbagi itu sangat Indah
Sejak kecil, saya suka berbagi terhadap sesama. S...
Berita Lainnya - 26 May 2023
Pojok Best : Tidak Menyerah Dalam Pencobaan
Sobat AKJ, terkadang di dalam pencobaan kita seri...
Berita Lainnya - 29 May 2023
Pojok Best : Bertekun Dalam Belajar
Dari kejadian ini kita bisa mengambil ilustrasi y...
Berita Lainnya - 05 December 2023
Cerita Sobat AKJ: Bernarasi dan Berdialog Tanpa K...
Berita Lainnya - 05 December 2023
Cerita Sobat AKJ: Bangun Siang Mengganggu Harimu
Cerita Sobat AKJ: Bangun Siang Mengganggu Harimu
Berita Lainnya - 05 December 2023
Cerita Sobat AKJ: Mengatur Waktu Dengan Baik
Cerita Sobat AKJ: Mengatur Waktu Dengan Baik
Berita Lainnya - 05 December 2023
Cerita Sobat AKJ: Ayo Hidup Produktif!
Cerita Sobat AKJ: Ayo Hidup Produktif!
Berita Lainnya - 21 December 2023
Pojok Best : Rendah Hati Melukiskan Senyuman
Kita tidak boleh menyombongkan diri meskipun kita...

Choose Your School

GO