Sulawesi Selatan : Tanah Eksotis yang Sarat Budaya

BERITA LAINNYA - 09 December 2021

Sulawesi Selatan : Tanah Eksotis yang Sarat Budaya

 

Ketika menyebut 5 pulau terbesar di Indonesia, tentunya pulau Sulawesi tidak bisa dilewatkan. Salah satu provinsi di pulau ini, yaitu provinsi Sulawesi Selatan. Provinsi ini merupakan tempat tinggal dari berbagai etnis. Arum Sustrini Putri dalam kompas.com menyatakan tiga suku yang paling dominan adalah Suku Bugis, Makassar, dan Toraja. Dengan demikian, tak heran bahasa yang umum digunakan adalah bahasa dari ketiga daerah tersebut.

Ibukota dari provinsi ini adalah kota Makassar, yang sering disebut sebagai Kota Daeng atau Kota Anging Mamiri. Alasan dibalik nama-nama ini adalah karena Makassar yang terletak di pesisir terkenal dengan banyaknya pantai sehingga disebut sebagai “angin berhembus” atau “anging mamiri”. Selain itu, masyarakatnya sering menggunakan kata “daeng” ketika berinteraksi.

Kota Makassar sendiri menyimpan banyak warisan budaya masa lampau, salah satunya adalah kuliner. Dirilis dari Adapada.com, coto Makassar merupakan makanan kebanggaan masyarakat Makassar yang sudah ada sejak abad ke-16. Makanan berkuah yang terbuat dari rebusan jeroan bercampur daging sapi ini merupakan perkembangan dari hidangan Caudo yang berasal dari negeri Cina. Coto Makassar memiliki cita rasa yang tinggi, dan sering dihidangkan pada kalangan kerajaan di istana raja sejak abad ke-16. Uniknya, coto Makassar menggunakan 40 macam rempah. Dengan demikian, masyarakat menyebutnya  ampah patang pulo. Tak hanya itu, kenikmatan coto makassar tak terlepas pula dari tradisi peramuannya menggunakan kuali tanah yang disebut dengan korong butta atau uring butta.

Setelah membahas kuliner, peninggalan lain yang tak kalah unik dan tentunya sarat akan nilai sejarah. Pernahkah kalian mendengar tentang kapal Pinisi? Gabriela Stefani dalam nakita.grid.id menyatakan kapal layar kebanggaan suku Bugis ini adalah kapal legendaris Indonesia yang sudah ada sejak abad ke-14 yang cara pembuatannya diwariskan turun temurun. Berdasarkan naskah lontar La Galigo, Putra Mahkota Kerajaan Luwu, Pangeran Sawerigading adalah orang pertama yang membuat perahu Pinisi. Singkat cerita, perahu ini diterjang ombak dan terbelah menjadi 3 bagian yang akhirnya tersebar di 3 tempat, yaitu Desa Ara, Tanah Bira, dan Lemo-Lemo. Pecahan perahu tersebut kemudian dikumpulkan oleh penduduk dari ketiga daerah tersebut dan dibentuk seperti semula.

Cara membuat perahu ini juga tidak sembarangan, lho. Perahu Pinisi hanya terbuat dari kayu tanpa unsur logam, termasuk paku. Kayu yang digunakan untuk membuat Perahu Pinisi adalah kayu jati dan mahoni yang pengumpulannya harus dilakukan setiap tanggal 5 dan 7 setiap bulannya. Tak hanya itu, sebelum ditebang, pohon akan dibacakan doa-doa yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan hewan kurban sebagai tanda penyerahan diri kepada Tuhan. Sekarang Perahu Pinisi sudah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia. Bahkan Universitas Negeri Makassar memiliki Menara Pinisi yang menjadi ikon kota Makassar.  Keren banget kan!

Nah, kita sudah membahas peninggalan budaya masyarakat Bugis dan Makassar, tidak lengkap rasanya kalau belum membahas peninggalan Suku Toraja. Tahukah kalian bahwa budaya khas Toraja yang masih dilakukan hingga sekarang menjadikan suku Toraja terkenal di mancanegara? Dirilis dari rumah.com, Toraja terkenal dengan rumah adatnya, yaitu rumah Tongkonan. Rumah adat yang satu ini tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal,  tetapi juga sebagai tempat upacara. Rumah Tongkonan dihiasi dengan ukiran-ukiran khas yang memiliki nilai filosofis yang tinggi. Biasanya bagian depan Tongkonan dihias dengan dua motif, yaitu ayam jantan (pa’manuk londong) dan pancaran sinar matahari (pa’barre allo). Dua ukiran tersebut selalu diletakkan bersama dan memiliki makna yaitu menunjukkan energi dan kekuatan yang dibutuhkan untuk membangun keadilan.

Selain itu, Toraja juga terkenal akan upacara adatnya yang sudah berusia ribuan tahun. Salah satu upacara yang terkenal adalah  Upacara adat Rambu Solo yang merupakan upacara adat pemakaman sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada seseorang yang sudah meninggal. Dirilis dari iqrasyabani.student.umm.ac.id, masyarakat Toraja umumnya percaya bahwa seseorang dapat dikatakan sudah meninggal jika seluruh prosesi Rambu Solo telah selesai. Oleh karena itu, upacara ini sangatlah penting. Tradisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari sesuai dengan status sosial keluarga penyelenggara Rambu Solo. Biayanya pun terbilang cukup mahal, bahkan untuk kerbau yang digunakan dalam prosesi acara saja biayanya dapat mencapai puluhan juta. Nilai filosofis yang terkandung dalam upacara ini adalah sikap tolong-menolong, gotong royong, dan kekeluargaan.

 



Andrea Immanuela P.B.

Daftar Pustaka

 

Chan, Mur. 2020. 10 Daftar Budaya Khas Toraja yang Mendunia Nan Unik. https://www.finansialku.com/budaya-khas-toraja/. Diunduh 18 November 2021.

Putri, Arum Sustrini. 2020. Cerita Singkat tentang Kekhasan Daerah Asalmu, Sulawesi Selatan. https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/29/182006869/cerita-singkat-tentang-kekhasan-daerah-asalmu-sulawesi-selata. Diunduh 20 November 2021.

Stefani, Gabriela. 2020. Asal Usul dan Cara Membuat Perahu Pinisi, Mulai dari Pembuatan Tanpa Paku hingga Ritual Khusus. https://nakita.grid.id/read/022122172/asal-usul-dan-cara-membuat-perahu-pinisi-mulai-dari-pembuatan-tanpa-paku-hingga-ritual-khusus . Diunduh 25 November 2021.

https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-sulawesi-selatan-31772. Diunduh 24 November  2021

http://iqrasyabani.student.umm.ac.id/2016/10/14/kota-daeng-makassarsulawesi-selatan. Diunduh 14 November 2021.

https://adapada.com/sejarah-coto-makassar/#gsc.tab=0 Diunduh 26 November 2021.

 

Program NKCTI (Nanti Kita Cerita Tentang Indonesia)

OSIS Bidang 8

_________________________________________________________________________________________

Media bagi warga SMAK PENABUR Harapan Indah untuk mengetahui informasi budaya-budaya Indonesia

Memberikan informasi seputar budaya-budaya Indonesia kepada seluruh wara SMAK PENABUR Harapan Indah

Tags:

Informasi Terkini seputar sekolah kristen BPK PENABUR

Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur

BERITA LAINNYA - 28 September 2021
Character Corner: DOA
BERITA LAINNYA - 10 September 2021
Hari Olahraga Nasional
Hari Olahraga Nasional
BERITA LAINNYA - 29 September 2021
Peran Pendidikan dalam Perkembangan Era Society 5...
Peran Pendidikan dalam Perkembangan Era Society 5...
BERITA LAINNYA - 30 September 2021
Ruang Siswa: Salah Satu Ilmuwan Penemu Sel Bahan ...
Ruang Siswa: Salah Satu Ilmuwan Penemu Sel Bahan ...
BERITA LAINNYA - 30 September 2021
LETS TALK ABOUT FREEDOM
LETS TALK ABOUT FREEDOM
BERITA LAINNYA - 10 October 2022
PARADOKSAL KEHIDUPAN : Bertumbuh dalam Pengharapan
BERITA LAINNYA - 19 October 2022
Aku Peduli
Aku Peduli
BERITA LAINNYA - 14 November 2022
Hari Diabetes Sedunia
Hari Diabetes Sedunia
BERITA LAINNYA - 15 November 2022
Tradisi Dugderan untuk Sambut Bulan Ramadhan di S...
Tradisi Dugderan untuk Sambut Bulan Ramadhan di S...
BERITA LAINNYA - 16 November 2022
Ma’nene, Tradisi Mendandani Jasad dari Sulawesi S...
Ma’nene, Tradisi Mendandani Jasad dari Sulawesi S...
BERITA LAINNYA - 24 January 2024
Peran Indonesia dalam Upaya Perdamaian di Laut Ch...
BERITA LAINNYA - 25 January 2024
Rohingya, nasibmu kini....
Rohingya, nasibmu kini....
BERITA LAINNYA - 26 January 2024
Di Jakarta, konflik Kamboja dibereskan
Di Jakarta, konflik Kamboja dibereskan
BERITA LAINNYA - 27 January 2024
Upaya Perdamaian Antara Israel dan Palestina: Per...
Upaya Perdamaian Antara Israel dan Palestina: Per...
BERITA LAINNYA - 28 January 2024
Sengketa di Natuna Utara,....
Sengketa di Natuna Utara,....
BERITA LAINNYA - 10 October 2024
Belajar Untuk Lebih Mengasihi
BERITA LAINNYA - 11 October 2024
Menyerahkan Segala Perkara Di Dalam Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 12 October 2024
Terhindar dari Malapetaka
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 13 October 2024
Hidup Yang Kekal Bersama Tuhan
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 15 October 2024
Dalam Kekurangan Tuhan Selalu Menyediakan Kebutu...
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 23 January 2025
Mengatasi Cobaan dengan Iman
BERITA LAINNYA - 30 January 2025
Harapan Baru untuk Indonesia Maju
Harapan Baru untuk Indonesia Maju
BERITA LAINNYA - 12 January 2025
GAMBARAN KASIH SEORANG IBU
Daily Reminder
BERITA LAINNYA - 13 January 2025
IMAN SEBAGAI DASAR HARAPAN
Daily reminder
BERITA LAINNYA - 14 January 2025
KEBERANIAN DALAM MEMBINA PERSAHABATAN SEJATI
Daily Reminder

Choose Your School

GO